Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Sendiri

Aku memamng suka sendiri Karena aku memang penyendiri Aku memang seperti tidak peduli Tidak peduli dengan keadaan di sekitar sini Bukannya aku seorang yang acuh Yang tidak mau peduli dengan sekitar Aku hanya sulit bersosialisasi Bukan sulit untuk beradaptasi Mungkin karena aku seorang yang pendiam Yang bukan berarti tidak bisa berbicara Aku bisa berbicara banyak Aku bisa juga berteriak sangat kencang Tapi kesendirian ku ini Tidak ada hubungannya dengan pendiamnya aku Bukan karena aku tidak punya teman Bukan juga tidak mau mendekati orang lain Aku hanya sendirian yang bukan berarti untuk terlihat misterius Aku hanya suka memikirkan suatu hal sendiri Aku hanya suka memecahkan masalah sendiri Aku juga hanya suka berimajinasi sendiri Inilah aku… Orang yang penyendiri… Tapi aku tidak selamanya sendiri Jika aku sudah menikah nanti… Sendiri ku ini, akan menjadi “kita”                                                                   

Indonesia Sekarang

Indonesia…. Negara dimana masyarakatnya sulit ditebak Watak dan perilakunya tak pernah sama Negara yang dulu dikenal bangsa yang ramah Tapi sekarang jauh berbeda sama sekali Dimana kemunafikan semakin merajalela Nilai kejujuran semakin lama semakin terkikis Kedisiplinan menjadi hal yang cukup mahal Instansinya pun tak jauh berbeda Kepolisian yang katanya menangkap penjahat, sekarang menjadi penjahat Rumah sakit yang katanya mengobati, nyatanya banyak rakyat miskin sakit yang terbuang Para anggota dewan pun yang katanya mewakili rakyat, nyatanya hidup bagai “dewa” yang tak tersentuh Lebih parah lagi, perilaku menjadi serba terbalik Orang jujur sekarang diteriaki sebagai seorang penipu Orang yang mau bekerja sekarang diteriaki pencitraan Bahkan orang yang baik pun sekarng diteriaki sebagai penjahat kelas kakap Sesungguhnya, ada orang Indonesia yang masih berjalan di “jalan yang lurus” Hanya saja mereka masih tertutupi Tertutupi oleh tingginya

Mungkin Bodoh

Aku memang bodoh Orang-orang selalu menganggap aku bodoh Tidak peduli apapun yang kulakukan aku selalu dianggap bodoh Meskipun itu adalah perbuatan baik, aku tetap dianggap bodoh Apa itu salahku …? Aku pikir mungki ya… mungkin tidak Apa salah orang tua ku ? Ah… itu pun bukan kesalahan mereka Salah nasib…? takdir…? Sepertinya… ya bukan salah “mereka” juga Lalu siapa yang patut disalahkan akan kebodohan ini…? Aku pun masih mencari jawaban dari pertanyaan itu Lalu apa yang harus aku lakukan… ? Belajar ? Sudah aku lakukan sejak lama Tapi, tetap saja aku bodoh… Sekeras apapun aku belajar, aku akan tetap seperti ini Sekeras apapun aku berusaha, aku akan tetap seperti ini Curiga ku, sepertinya aku mengalami suatu gangguan Gangguan yang sebenarnya umum tapi belum ada obatnya Pusing sering kualami Hilang keseimbangang hanya beberapa kali dialami Kualitas ingatan yang kurang baik Konsentrasi pun terganggi setiap saat Apakah orang lain

Anda, Kamu, dan Elu

Assalamualaikum. Ini adalah kelanjutan dari tulisan gue yang sebelumnya. Yaitu "Saya, Aku, dan Gue". Melanjutkan yang sebelumnya, kenapa harus menggunakan "Anda", "Kamu", dan "Elu" pada tempat yang tepat? Seperti yang sebelumnya gue tulis. Semua tergantung situasi, orang yang diajak berbicara, dan kedekatan atau hubungan dari lawan yang diajak berbicara.  1. Anda Anda adalah lawan bicara dari "Saya". Kata "Anda" biasa dipakai bila dalam keadaan yang formal. Seperti saat berbicara dengan kolega kerja dalam acara penting, berbicara dengan karyawan atau bawahan, dan lain sebagainya. Kenapa tidak digunakan kepada orang yang "lebih tinggi" (jabatan dan status)? Karena kata Anda kurang baik atau kurang sopan, karena kata "Anda" lebih bagus bila orang yang diajak berbicara setara atau di bawah lagi. Sedangkan dengan yang "lebih tinggi", dianjurkan menggunakan "Bapak" atau "Ibu"

Hello... My Name Is Introvert (Re-Post)

Assalamualaikum. Karena gue masih gabut alias nganggur gak jelas. Akhirnya gue merepost tulisan gue dengan sedikit perubahan. Dan tulisan ini akan gue masukan ke dalam tema Pojok Opini. Perbedaannya dengan tulisan yang sebelumnya, beberapa bagian yang gue anggap gak penting akan dihapuskan dan lebih fokus membahas Introvert. Gue cuma akan membahas khusus Introvert aja. Jadi kalau ada pertanyaan lain silahkan dikomentar aja ya. Menurut Carl Gustav Jung. Ada 3 jenis kepribadian pada manusia. Yaitu Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert. Secara garis besar, Introvert diartikan sebagai kepribadian yang berada dalam pikiran manusia. Jadi setiap perilaku yang dimunculkan oleh orang yang Introvert itu berdasarkan pikirannya. Beda dengan Ektrovert yang cenderung melakukan banyak hal dengan spontan atau tanpa pikir panjang. Yang penting bertindak dulu baru memikirkan akibatnya. Berkebalikan dengan Introvert yang kebanyakan direnungkan dulu dalam pikirannya dan dirasa sesuai, baru dia bertinda

Saya, Aku, dan Gue

Assalamualaikum. Karena ini adalah tulisan pertama dari tema baru. Maka gue akan mengangkat hal yang remeh dan gak begitu penting serta tidak panjang. Kenapa gue mengangkat judul ini? Karena beberapa orang bertanya kepada gue. Kenapa kadang gue menggunakan "Saya", "Aku", dan "Gue" dalam bentuk tulisan atau lisan. Menurut gue, penggunaan "Saya", "Aku", dan "Gue" harus tepat penggunaannya, menyesuaikan dengan siapa kita berbiacara atau yang kita ajak mengobrol. Karena ada kepantasan atau tata krama yang harus terpenuhi agar memenuhi unsur kesopanan dan menghindari ketersinggungan saat berbicara. Oke, akan gue bahas satu persatu. Dari "Saya", "Aku", dan "Gue" 1. Saya Saya adalah kata yang menurut gue dipakai bila diri kita sedang berbicara dengan orang yang dihormati atau yang derajatnya atau pangkatnya lebih tinggi. Contoh, kalau kita berbicara dengan orang tua, bos, guru, dosen, kepala sek

Tema Dalam Blog Ini

Assalamualaikum. Gue buat tulisan ini agar orang-orang yang baca blog gue gak bingung dengan tulisan gue. Mungkin masih ada yang bingung kenapa ini masuk tema ini dan kenapa gak masuk tema itu. Atau kenapa ada tema ini dan itu. Maka jadilah tulisan ini. Oke gue mulai dengan: 1. Cerpen Cerpen atau Cerita Pendek. Tema ini termasuk tema yang tertua dalam blog gue. Kenapa? Dulu, sebelum gue menulis di blog. Gue menulis di Facebook Notes. Tadinya mau untuk status. Tapi karena kepanjangan dan saat itu Facebook belum mendukung status yang tulisannya panjang. Akhirnya gue buat di Facebook Notes dan akhirnya saat membuat blog ini, gue putuskan untuk dimasukkan ke blog gue ini.Tulisan pertama pada tema ini berjudul "Kisah Hidup Seorang Lelaki" yang gue publish di blog gue ini pada tanggal 20 Febuari 2012. Tepat saat gue akan UAN SMA. Dan tepat banget juga tulisan awalnya waktu di Facebook Notes gue tulis saat gue mau UAN SMP. Tema ini baru dua (2) tulisan. Tema Cerpen hanya gue pa

My Story (Part 37)

Assalamulaikum, Hallo... sudah sebulan sejak post terakhir gue post di blog tercinta ini. Maklum akhir-akhir ini agak sibuk. Terutama banyak undangan nikahan, coy. Pasti pada banyak undangan nikah juga kan? Kasihan para jomblo, hahaha. Dan sebenarnya gue juga bingung mau nulis apa lagi. Rene Lestari, gue belum dapat ide bagus lagi. Sempat dapat yang bagus, sayangnya buntu dibagian akhir cerita. Akhirnya berhenti sejenak sambil mencari ide fresh lagi. Kemudian gue sempat mau nulis tentang psikologi lagi, sayangnya cuma niat doang. Kurang ada bahan bagus lagi dan belum dapat feel buat nulis itu. Dan cerita super heroes yang udah lama banget gak ditulis juga karena belum ada ide fresh lagi dan butuh niat juga buat menulis. Akhirnya gue menulis review film ala-ala yang gak jelas banget. Dan dalam seminggu langsung dua tulisan. Akhirnya karena gue bosan dan gak produktif lagi blognya. Gue memutuskan untuk menulis ini dan ada satu tema lagi yang bakal menambah kekayaan blog gue. Set