Chain : The Another Super Hero
Di tahun 2016, polisi menggunakan kepangkatan yang dulu dengan sistem yang baru. Satu pulau dipimpin oleh seorang Kolonel dibantu oleh Letnan Kolonel dan Mayor. Satu provinsi di pimpin oleh seorang Kapten dibantu oleh Letnan dan para Bintara serta Tamtama.
Nusa Tenggara, NTT, Kupang. Suatu hari ada seorang polisi dengan pangkat kapten mendapatkan tugas untuk membekuk sekelompok geng besar di Kepulauan Nusa Tenggara. Geng itu bernama Diamond Blast, yang menguasai perdagangan narkoba, pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. Geng itu dipimpin oleh seseorang yang menjuluki dirinya sebagai Stinger. Kapten yang mendapatkan tugas itu bernama Arya Dwi Nugraha.
Dia mendapatkan perintah dari Kolonel Darya Andana dan menyuruhnya untuk membawa pasukan. Arya mempersipakan semuanya bersama pasukannya. Dari mulai persenjataan, kesiapan kendaraan dan kelengkapan lainnya. Kesesokan harinya, Arya bersama pasukannya mulai mendekati tempat yang dikatakan sebagai persembunyian Diamond Blast. Mereka mendekati tempat itu dengan bersembunyi dan mengendap.
Hingga akhirnya mereka bisa masuk ke tempat itu dan ternyata tempat itu kosong dan tak berpenghuni. Arya dan pasukannya merasa bingung. Tiba-tiba muncul banyak orang dari balik tembok yang ternyata terdapat ruang rahasia. Dan orang-orang itu membawa senjata dan kemudian menembaki pasukannya Arya. Arya saat itu hanya bisa menembaki beberapa orang yang tapi anehnya dia tidak menjadi sasaran tembak sama sekali dan seperti sengaja disisakan.
Hingga akhirnya munculah sosok Stinger dihadapan Arya yang lengkap dengan pakaian ala gangster yang menggunakan jaket hoodie berwarna kuning gelap dan topeng yang menyerupai lebah dan lengkap dengan pisau besar yang berada di kedua tangannya yang lumayan panjang yang teletak tepat diabagian atas tangannya.
Stinger pun mendekati Arya dan berkata, "Selamat datang kapten, bagaimana persaan mu sekarang ?". Arya hanya diam dan memandangi semua tubuh rekannya yang sepertinya ada yang beberapa sudah tewas dan berkata "Stinger". Dengan muka yang sedikit marah, Arya pun menembakan pistolnya ke arah Stinger dan ditepis dengan cepatnya oleh Stinger menggunakan pisaunya. "Kau tidak sabaran ya. Mungkin ini bisa memrubah sifat mu", kata Stinger dan kemudian dengan cepatnya mendekati Arya lebih dekat dan menusuk perutnya dengan pisau. Arya pun terjatuh sambil memegangi perutnya dan kemudian terjatuh sambil melihat ke arah Stinger yang mulai berjalan pergi bersama anak buahnya. "Semoga kita bertemu lagi kapten", kata Stinger sambil tertawa. Dan akhirnya Arya pun pingsan karena kekurangan darah.
Dia mendapatkan perintah dari Kolonel Darya Andana dan menyuruhnya untuk membawa pasukan. Arya mempersipakan semuanya bersama pasukannya. Dari mulai persenjataan, kesiapan kendaraan dan kelengkapan lainnya. Kesesokan harinya, Arya bersama pasukannya mulai mendekati tempat yang dikatakan sebagai persembunyian Diamond Blast. Mereka mendekati tempat itu dengan bersembunyi dan mengendap.
Hingga akhirnya mereka bisa masuk ke tempat itu dan ternyata tempat itu kosong dan tak berpenghuni. Arya dan pasukannya merasa bingung. Tiba-tiba muncul banyak orang dari balik tembok yang ternyata terdapat ruang rahasia. Dan orang-orang itu membawa senjata dan kemudian menembaki pasukannya Arya. Arya saat itu hanya bisa menembaki beberapa orang yang tapi anehnya dia tidak menjadi sasaran tembak sama sekali dan seperti sengaja disisakan.
Hingga akhirnya munculah sosok Stinger dihadapan Arya yang lengkap dengan pakaian ala gangster yang menggunakan jaket hoodie berwarna kuning gelap dan topeng yang menyerupai lebah dan lengkap dengan pisau besar yang berada di kedua tangannya yang lumayan panjang yang teletak tepat diabagian atas tangannya.
Stinger pun mendekati Arya dan berkata, "Selamat datang kapten, bagaimana persaan mu sekarang ?". Arya hanya diam dan memandangi semua tubuh rekannya yang sepertinya ada yang beberapa sudah tewas dan berkata "Stinger". Dengan muka yang sedikit marah, Arya pun menembakan pistolnya ke arah Stinger dan ditepis dengan cepatnya oleh Stinger menggunakan pisaunya. "Kau tidak sabaran ya. Mungkin ini bisa memrubah sifat mu", kata Stinger dan kemudian dengan cepatnya mendekati Arya lebih dekat dan menusuk perutnya dengan pisau. Arya pun terjatuh sambil memegangi perutnya dan kemudian terjatuh sambil melihat ke arah Stinger yang mulai berjalan pergi bersama anak buahnya. "Semoga kita bertemu lagi kapten", kata Stinger sambil tertawa. Dan akhirnya Arya pun pingsan karena kekurangan darah.
Beberapa jam kemudian, Arya sudah berada di rumah sakit. Dia sedang terbaring dengan lemahnya di tempat tidur dengan perban yang membalut perutnya. Disana dia ditemani oleh istrinya yaitu Sarah Fernanda dan temannya yang seorang kapten juga yaitu Dani Andra, kapten di provinsi NTB. Disaat Arya membuka matanya kembali, Dani pun bertanya "Apa yang sebenarnya terjadi disana ?". "Sabar, dia baru saja membuka matanya", jawab Sarah. "Dani.....Sarah....., dimana ini ?", kata Arya. "Kau sekarang sedang berada di rumah sakit, dan apayang sebenarnya terjadi ?", kata Dani.
"Kejadiannya begitu cepat, dan aku bertemu denga Stinger secara langsung. Aku menembaknya tapi tidak tepat sepertinya dan dia menusuk ku dengan pisaunya", jawab Arya. "Hanya itu ?", tanya Dani. "Iya, hanya itu yang bisa ku ingat sementara ini", jawab Arya. "Lalu, bagaimana dengan keadaan pasukan yang aku bawa ?", tanya Arya. Mereka berdua diam dan kemudian Dani berkata, "Mereka semua tewas dan tak tersisa satu pun". Arya shock dengan hal itu dan itu ditunjukan dengan raut wajahnya dan tidak bisa berkata apa-apa. "Mereka semua akan dimakamkan besok di Makam Pahlawan Kupang besok siang", kata Sarah.
"Aku harus kesana", kata Arya. Keesokan harinya di siang hari, pemakaman para anggota polisi pasukan yang dibawa oleh Arya dilakukan. Sekitar beberapa puluh orang dimakamkan, dan ratusan pelayat berdatangan. Arya pun merasa bersalah dengan kematian anggota polisi yang menjadi pasukannya. Dengan ditemani istrinya, Arya mendekati satu- persatu makam dan menaburinya dengan bunga.
"Kejadiannya begitu cepat, dan aku bertemu denga Stinger secara langsung. Aku menembaknya tapi tidak tepat sepertinya dan dia menusuk ku dengan pisaunya", jawab Arya. "Hanya itu ?", tanya Dani. "Iya, hanya itu yang bisa ku ingat sementara ini", jawab Arya. "Lalu, bagaimana dengan keadaan pasukan yang aku bawa ?", tanya Arya. Mereka berdua diam dan kemudian Dani berkata, "Mereka semua tewas dan tak tersisa satu pun". Arya shock dengan hal itu dan itu ditunjukan dengan raut wajahnya dan tidak bisa berkata apa-apa. "Mereka semua akan dimakamkan besok di Makam Pahlawan Kupang besok siang", kata Sarah.
"Aku harus kesana", kata Arya. Keesokan harinya di siang hari, pemakaman para anggota polisi pasukan yang dibawa oleh Arya dilakukan. Sekitar beberapa puluh orang dimakamkan, dan ratusan pelayat berdatangan. Arya pun merasa bersalah dengan kematian anggota polisi yang menjadi pasukannya. Dengan ditemani istrinya, Arya mendekati satu- persatu makam dan menaburinya dengan bunga.
Setelah dari pemakaman, Arya dan istrinya pun kembali ke rumahnya. Hingga beberapa jam mereka sampai, munculah seseorang dengan mengunakan topeng dan menembak Saeah tepat di dadanya, melihat kejadian itu Arya berlari menuju penembak itu dan berusaha memukulnya. Tetapi pukulannya meleset. Kemudian penembak itu menendang dengan lututnya bagian perut Arya yang masih terluka.
Hingga lukanya pun mulai berdarah lagi. Arya akhirnya dipukul lagi hingga pingsan. Saat sadar, Arya ternyata sudah berada di dalam mobil polisi. Dia melihat lukanya sudah di obati dan tanganya di borgol. "Apa-apaan ini ?", tanya Arya kepada polisi yang mengemudikan mobil itu. "Kau diam saja", jawab polisi itu. Arya pun kemudian melihat keselilingnya dan ternyata dia sedang dibawa pergi menuju kantor polisi.
Sesampainya disana, dia dibawa dengan kasarnya oleh polisi memasuki penjara. "Apa maksud semua ini ?", tanya Arya yang semakin heran. "Kau akan tahu di persidangan besok", kata polisi yang tadi mebawanya masuk ke penjara. Arya masih bingung dengan kejadian itu dan dia pun kembali teringat saat penembakan terjadi. Dia beberapa kali minta dibukakan pintu penjara tetapi tidak ada yang membukanya. Tiba waktunya untuk persidangan. Arya beberapa kali bertanya kepada polisi yang membawanya dan hanya menyuruhnya diam.
Hingga di persidangan beberapa pertanyaannya pun terungkap. Arya dituduh membunuh istrinya dengan pistol dan dengan tuduhan karena mengalamai depresi akibat kematian anggota polisi yang menjadi pasukannya saat penyerbuan Geng Diamond Blast. Dia berusaha menyakal semua tuduhan itu, tetapi muncul bukti yang kuat. Beberapa foto saat dia masih pingsan. Di beberapa foto tersebut terlihat Arya memegang pistol dan muncul beberapa lubang bekas peluru di beberapa tembok rumahnya. Dilutut bagian kiri istrinya terdapat darah yang sama dengan darah Arya di perutnya.
Dikatakan dia menembaki istrinya secara liar dan akhirnya istrinya bisa mendekatinya dan menendang perutnya dengan lutut hingga berdarah dan kemudian Arya menembak tepat didada istrinya. Arya kemudian hanya diam karena melihat bukti tersebut. Hingga dia dijatuhi hukuman kurungan maksimal seumur hidup. Arya terlihat shock saat mendengar putusan hakim dan kemudian Arya dibawa kembali ke kurungan. Semua penonton menyorakinya dan hanya satu yang diam yaitu sahabatnya, Dani yang kemudian dia keluar dari ruang sidang.
Berita itu pun menyebar ke seluruh Indonesia termasuk kematian para anggota polisi yang menjadi pasukannya yang telah menjadi pembicaraan hangat selama beberapa hari. Selama beberapa hari di penjara Arya menjadi pendiam, dia berusaha ingin menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya tetapi sudah banyak yang tidak percaya kepadanya. Hingga Arya akhirnya dipindahkan ke Nusa Kambangan dan sebelum dipindahkan, jabatannya sebgaia kapten akhirnya dicopot secara tidak terhormat dihadapan banyak orang dan disiarkan oleh media. Sesampainya di Nusa Kambangan, Arya hanya diam dan dia menempati sel khusus sendirian.
Hingga lukanya pun mulai berdarah lagi. Arya akhirnya dipukul lagi hingga pingsan. Saat sadar, Arya ternyata sudah berada di dalam mobil polisi. Dia melihat lukanya sudah di obati dan tanganya di borgol. "Apa-apaan ini ?", tanya Arya kepada polisi yang mengemudikan mobil itu. "Kau diam saja", jawab polisi itu. Arya pun kemudian melihat keselilingnya dan ternyata dia sedang dibawa pergi menuju kantor polisi.
Sesampainya disana, dia dibawa dengan kasarnya oleh polisi memasuki penjara. "Apa maksud semua ini ?", tanya Arya yang semakin heran. "Kau akan tahu di persidangan besok", kata polisi yang tadi mebawanya masuk ke penjara. Arya masih bingung dengan kejadian itu dan dia pun kembali teringat saat penembakan terjadi. Dia beberapa kali minta dibukakan pintu penjara tetapi tidak ada yang membukanya. Tiba waktunya untuk persidangan. Arya beberapa kali bertanya kepada polisi yang membawanya dan hanya menyuruhnya diam.
Hingga di persidangan beberapa pertanyaannya pun terungkap. Arya dituduh membunuh istrinya dengan pistol dan dengan tuduhan karena mengalamai depresi akibat kematian anggota polisi yang menjadi pasukannya saat penyerbuan Geng Diamond Blast. Dia berusaha menyakal semua tuduhan itu, tetapi muncul bukti yang kuat. Beberapa foto saat dia masih pingsan. Di beberapa foto tersebut terlihat Arya memegang pistol dan muncul beberapa lubang bekas peluru di beberapa tembok rumahnya. Dilutut bagian kiri istrinya terdapat darah yang sama dengan darah Arya di perutnya.
Dikatakan dia menembaki istrinya secara liar dan akhirnya istrinya bisa mendekatinya dan menendang perutnya dengan lutut hingga berdarah dan kemudian Arya menembak tepat didada istrinya. Arya kemudian hanya diam karena melihat bukti tersebut. Hingga dia dijatuhi hukuman kurungan maksimal seumur hidup. Arya terlihat shock saat mendengar putusan hakim dan kemudian Arya dibawa kembali ke kurungan. Semua penonton menyorakinya dan hanya satu yang diam yaitu sahabatnya, Dani yang kemudian dia keluar dari ruang sidang.
Berita itu pun menyebar ke seluruh Indonesia termasuk kematian para anggota polisi yang menjadi pasukannya yang telah menjadi pembicaraan hangat selama beberapa hari. Selama beberapa hari di penjara Arya menjadi pendiam, dia berusaha ingin menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya tetapi sudah banyak yang tidak percaya kepadanya. Hingga Arya akhirnya dipindahkan ke Nusa Kambangan dan sebelum dipindahkan, jabatannya sebgaia kapten akhirnya dicopot secara tidak terhormat dihadapan banyak orang dan disiarkan oleh media. Sesampainya di Nusa Kambangan, Arya hanya diam dan dia menempati sel khusus sendirian.
Hingga tiba-tiba saat dia ingin tidur, munculah sesosok orang didalam selnya. Arya yang melihat hal itu langsung kaget dan berkata, "Siapa disana?". "Nanti aku beri tahu kau, tapi maukah kau ikut dengan ku?", kata sosok itu. "Tidak bisa, aku sekarang berada di penjara karena perbuatan ku dan mana mungkin aku bisa keluar dengan leluasanya dari Nusa Kambangan yang dijaga ketat sertajauh dari tempat lain", jawab Arya. "Aku tahu kau bukan seorang pembunuh dan aku bisa membantu mu menyelesaikan semua ini dan hal yang mudah untuk kau keluar dari sini", jawab sosok itu. "Bagaimana caranya?", tanya Arya yang semakin penasaran. "Itu adalah hal yang mudah, semudah aku masuk kedalam sel mu", kata sosok itu. "Benar juga, bagaimana cara kau masuk kesini ?", tanya Arya. "Akan kutunjukan, dan sekarang pegang pundak ku, cepatlah sebelum penjaga keliling datang", kata sosok itu. "Baiklah", kata Arya.
Arya oun memegang pundak sosok misterius itu dan kemudian mereka berdua menghilang dan pergi dari sana. Tiba-tiba mereka sudah berada disuatu tempat yang belum dikenal oleh Arya. "Dimana ini dan bagaimana kita bisa keluar begitu cepat ?", tanya Arya heran. "Kita sekarang berada kembali ke Kupang. Dan kita kelar mengunakan teleportasi", jawab sosok itu. "Bagaimana itu bisa terjadi dan siapa kau sebenarnya?", tanya Arya. "Aku dikenal dengan banyak nama, tapi kau bisa memanggil ku dengan nama Power. Dan kalau kau bertanya bagaimana ini bisa terjadi, mungkin aku akan menjawab dengan kata keajaiban", jawab Power. "Bagus, sekarang aku menjadi narapidana yang kabur dan pasti aku akan menjadi buronan nomor satu di negara ini", kata Arya.
"Tenang saja, untuk sementara ini kau akan aman", kata Power. "Bagaimana bisa tenang, dan sepertinya aku haru kembali ke sana dan menyerahkan diri ku ke polisi", kata Arya. "Untuk apa kau menyerahkan diri ke polisi ?. Kau tidak bersalah sama sekali, kau hanya menjadi kambing hitam. Aku tahu bahwa kau tidak membunuh istri mu, melainkan sesosok pria bertopeng dengan pistolnya", kata Power. Arya pun kaget mendengar hal itu, karena seharusnya hanya dia yang tahu cerita itu, dia pun mulai medekati Power dan bertanya dengan tegasnya,
"Bagaimana kau bisa tahu pria itu ?, apakah kau mengenalnya ?", tanya Arya. "Aku tidak mengenalnya, dan bila kau tanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Kau lihat sendiri bagaimana aku bisa membawa mu kesini dengan mudahnya", jawab Power. "Lalu sekarang aku haru bagaimana ?", kata Arya. "Aku akan memberikan mu sesuatu dan ambilah ini", kata Power sambil menyerahkan sebuah peti kecil berwarna emas. "Apa ini ?", tanya Arya. "Buka saja, kau akan tahu isinya", kata Power. Saat mebuka peti emas itu, tiba-tiba keluar cahaya berwarna emas dan kemudian dengan cepatnya msuk kedalam tubuh Arya. Arya pun seperti merasakan perubahan di dalam tubuhnya.
Hingga tiba-tiba keluarlah rantai dari pergelangan tangannya. "Apa-apaan ini ?", tanya Arya. "Itu adalah kekuatan yang aku berikan kepada kau, aku hanya ingin kau menggunakannya dengan sebaik-baiknya", kata Power. "Kenapa harus aku ?", tanya Arya. "Karena aku rasa kau adalah orang yang tepat", jawab Power. "Dan ada satu lagi", kata Power sambil melempar sebuah tas yang berukuran sedikit besar kepada Arya. "Apa lagi ini ?", tanya Arya. "Itu adalah pakaian atau kostum mu ", kata Power. "Kau ingin aku menjadi super hero ?", tanya Arya. "Tepat sekali dan ada satu hal lagi. Aku bertemu dengan sahabat mu yang bernama Dani. Dia mengatakan bahwa dia sedang menyelidiki lebih lanjut kasus mu"
Karena dia merasa ada yang janggal dengan kasus mu itu. Aku hanya ingin kau bertemu dengannya dan ini tugas mu selanjutnya", kata Power sambil memberikan kertas kepada Arya. "Memberantas kejahatan dan menyelesaikan masalah ku ?", kata Arya sambil membaca kertas itu. "Benar sekali, sekarang aku harus pergi", kata Power. "Kau mau kemana, aku belum bisa menggunakan kekuatan ini", kata Arya. "Kau akan bisa secara sendirinya", jawab Power yang kemudian menghilang. Arya pun kemudian mengganti pakaian narapidananya dengan pakaian yang diberikan power.
Pakaian itu berwarna biru putih, lengkap dengan topeng besi yang hanya menutupi sebagian muka dan menyisakan rambut, mulut dan mata yang terlihat, sarung tangan hitam dengan tinjolan dibagian pergelangan untuk jalan keluarnya rantai, sepatu boot hitam dan pakaian sisanya yang sedikit ketat berwarna biru putih.
Arya oun memegang pundak sosok misterius itu dan kemudian mereka berdua menghilang dan pergi dari sana. Tiba-tiba mereka sudah berada disuatu tempat yang belum dikenal oleh Arya. "Dimana ini dan bagaimana kita bisa keluar begitu cepat ?", tanya Arya heran. "Kita sekarang berada kembali ke Kupang. Dan kita kelar mengunakan teleportasi", jawab sosok itu. "Bagaimana itu bisa terjadi dan siapa kau sebenarnya?", tanya Arya. "Aku dikenal dengan banyak nama, tapi kau bisa memanggil ku dengan nama Power. Dan kalau kau bertanya bagaimana ini bisa terjadi, mungkin aku akan menjawab dengan kata keajaiban", jawab Power. "Bagus, sekarang aku menjadi narapidana yang kabur dan pasti aku akan menjadi buronan nomor satu di negara ini", kata Arya.
"Tenang saja, untuk sementara ini kau akan aman", kata Power. "Bagaimana bisa tenang, dan sepertinya aku haru kembali ke sana dan menyerahkan diri ku ke polisi", kata Arya. "Untuk apa kau menyerahkan diri ke polisi ?. Kau tidak bersalah sama sekali, kau hanya menjadi kambing hitam. Aku tahu bahwa kau tidak membunuh istri mu, melainkan sesosok pria bertopeng dengan pistolnya", kata Power. Arya pun kaget mendengar hal itu, karena seharusnya hanya dia yang tahu cerita itu, dia pun mulai medekati Power dan bertanya dengan tegasnya,
"Bagaimana kau bisa tahu pria itu ?, apakah kau mengenalnya ?", tanya Arya. "Aku tidak mengenalnya, dan bila kau tanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Kau lihat sendiri bagaimana aku bisa membawa mu kesini dengan mudahnya", jawab Power. "Lalu sekarang aku haru bagaimana ?", kata Arya. "Aku akan memberikan mu sesuatu dan ambilah ini", kata Power sambil menyerahkan sebuah peti kecil berwarna emas. "Apa ini ?", tanya Arya. "Buka saja, kau akan tahu isinya", kata Power. Saat mebuka peti emas itu, tiba-tiba keluar cahaya berwarna emas dan kemudian dengan cepatnya msuk kedalam tubuh Arya. Arya pun seperti merasakan perubahan di dalam tubuhnya.
Hingga tiba-tiba keluarlah rantai dari pergelangan tangannya. "Apa-apaan ini ?", tanya Arya. "Itu adalah kekuatan yang aku berikan kepada kau, aku hanya ingin kau menggunakannya dengan sebaik-baiknya", kata Power. "Kenapa harus aku ?", tanya Arya. "Karena aku rasa kau adalah orang yang tepat", jawab Power. "Dan ada satu lagi", kata Power sambil melempar sebuah tas yang berukuran sedikit besar kepada Arya. "Apa lagi ini ?", tanya Arya. "Itu adalah pakaian atau kostum mu ", kata Power. "Kau ingin aku menjadi super hero ?", tanya Arya. "Tepat sekali dan ada satu hal lagi. Aku bertemu dengan sahabat mu yang bernama Dani. Dia mengatakan bahwa dia sedang menyelidiki lebih lanjut kasus mu"
Karena dia merasa ada yang janggal dengan kasus mu itu. Aku hanya ingin kau bertemu dengannya dan ini tugas mu selanjutnya", kata Power sambil memberikan kertas kepada Arya. "Memberantas kejahatan dan menyelesaikan masalah ku ?", kata Arya sambil membaca kertas itu. "Benar sekali, sekarang aku harus pergi", kata Power. "Kau mau kemana, aku belum bisa menggunakan kekuatan ini", kata Arya. "Kau akan bisa secara sendirinya", jawab Power yang kemudian menghilang. Arya pun kemudian mengganti pakaian narapidananya dengan pakaian yang diberikan power.
Pakaian itu berwarna biru putih, lengkap dengan topeng besi yang hanya menutupi sebagian muka dan menyisakan rambut, mulut dan mata yang terlihat, sarung tangan hitam dengan tinjolan dibagian pergelangan untuk jalan keluarnya rantai, sepatu boot hitam dan pakaian sisanya yang sedikit ketat berwarna biru putih.
Kemudian Arya pergi ke rumah temannya itu. Dengan diam-dia mendekati rumahnya dan bersembunyi dibalik kegelapan menunggu Dani pulang. Hingga tiba saatnya Dani pulang dan Arya melihatnya memarkirkan mobilnya dan menuju pintu rumahnya. Kemdian dia mendekati Dani dan berkata, "Aku menunggumu". "Siapa kau ?", jawab Dani dengan muka yang sedikit takut dan berusaha mengambil pistolnya di ikat pinggangnya. "Aku Arya, aku ingin bicara dengan mu",kata Arya. "Arya?, bagaimana kau bisa keluar ?", tanya Dani.
"Nanti saja, sekarang kita masuk kedalam sebelum ada orang yang melihat", kata Arya. Mereka pun masuk ke dalam rumah, Dani menyuruhnya duduk di ruang tamu dan kemudian dia berjalan ke kamarnya dan keluar kembali dengan tas besar. "Sebelumnya aku ingin bertanya, kau memakai pakaian apa ?", tanya Dani heran dengan pakaian Arya. "Ini pakaian dari orang yang bernama Power dan dia memberikan ku kekuatan ini", kata Arya sambil menunjukan kekuatannya yang mengeluarkan rantai dengan pemberat di bagian ujungnya.
"Power...., oh dia yang bertemu dengan ku secara tidak sengaja, bagaimana kau bisa bertemu dengannya juga ?", tanya Dani. "Aku bertemunya dengan tidak sengaja dan dia yang mengeluarkan ku dari dalam penjara dengan kekuatannya", kata Arya sambil melepaskan topengnya. "Oh, kekuatan teleportasi, dia juga dengan itu membantu ku mencari petunjuk dengan kasusmu", kata Dani. "Jadi sekarang bagaimana ?", tanya Arya. "Jadi setelah ku selidiki, ternyata memang bukan kau pembunuhnya", kata Dani. "Terus, apa lagi ?", tanya Arya. "Jadi aku menemukan petunjuk lain dan petunjuk itu mengarah kepada Stinger", kata Dani sambil mengeluarkan benda-benda petunjuk seperti foto, kertas dan lain-lain.
"Stinger ?, petunjuk macam apa itu ?", tanya Arya. "Petunjuk pertama berupa pistol yang digunakannya, itu adalah pistol yang hanya ada tiga di dunia, pistol yang bernama Hell Gun yang mempunyai daya rusak yang bagus pada tubuh manusia serta benda yang dilengkapi peluru yang khusus. Tiga pistol itu hanya dimiliki oleh The Gunner, pembunuh dari Jakarta yang tewas beberapa puluh tahun yang lalu oleh Silver Eagle dan sekarang berada di kepolisian disana, kedua oleh Pria bertopeng yang merupakan anggota Black Falcon, dan yang terakhir adalah Stinger dengan nama asli Rei Anton asal Kupang yang merupakan mantan anggota polisi dari NTT dan merupakan mantan kapten", kata Dani.
"Ketiga pistol itu dimiliki oleh penjahat kelas internasional, yang mengejutkan adalah seharusnya Rei berada di penjara karena kasus korupsi di kepolisan dan pembunuhan sesama anggota polisi dengan hukaman mati. Tetapi bagaimana dia bisa bebas dan mendirikan geng Diamond Blast ?", kata Arya. "Kalau itu aku masih belum tahu jawabnnya", kata Dani. "Lalu petunjuk lainnya ?", tanya Arya. "Petunjuk lainnya berupa keanehan pada lutut istri mu, seharusnya kalau dia dalam keadaan panik, dia tidak akan menendangmu dengan cukup lama, kalau lama dia akan mengambil pistol mu dan membuangnya jauh-jauh karena kau pasti secara tidak sadar akan memegangi perutmu yang baru saja sembuh dan seharusnya kalau menendangnya dengan cepat pasti darah tidak akan mengenai lutut mu", kata Dani.
"Benar juga, kalau dia menendangnya cepat pasti kalau kena darah mungkin hanya sedikit", tambah Arya. "Lalu apa lagi ?", tanya Arya. "Ini yang terakhir, seharusnya kalau kau menembak asal-asalan kau akan mengenai benda-benda yang ada di sekitar dan istri mu pasti berlindung. Tetapi peluru hanya mengenai dinding dan tidak di benda-benda lainnya. Serta rumah mu baran-barangnya sengaja dibuat berantakan tetapi tidak ada barang sebagai tempat perlindungan istrimu. Seperti sofa yang yang hanya terjatuh tetapi tidak ada bekas peluru. Bila kau sengaja membunuh istrimu pasti ada bekas peluru di dekatnya minimal", kata Dani. "Lalu sekarang kau mau bagaimana ?", tanya Dani. "Aku akan merencanakan penyerangan sendiri kepada Diamond Blast",kata Arya. "Sendiri ?, kau dengan pasukan saja bisa kalah, bagaimana dengan dirimu sendiri ?", tanya Dani.
"Tenang saja, aku memiliki hal baru dalam diri ku", kata Arya. "Maksud mu kekuatan itu. Lalu setelah mengalahkan Stinger, kau mau apa ?", tanya Dani. "Aku akan mebawa bukti itu bersama Stinger kepada polisi dan membersihkan nama ku dan kemudian aku akan melindungi minimal kota ini dari kejahatan dengan kekuatan ku ini", jawab Arya. "Baiklah kalau begitu. Aku juga pasti mendukung mu. Dengan segala kemampuan yang ku miliki. Ngomong-ngomong kau mau memakai nama apa ?. Super hero kan memiliki nama dan bukan nama asli", tanya Dani.
"Aku akan menamakan diriku dengan nama Chain", kata Arya. "Oh iya, satu lagi. Aku dan Power berencana mendirikan organisasi. Organisasi yang terdiri dari para penegak hukum yang bersih dan mau berjuang untuk Indonesia. Seperti agen dalam film. Dan aku telah menemukan namanya yang pas, yaitu Justice Corp. Apa kau mau bergabung ?", tanya Dani sambil berjalan bersama Arya menuju pintu depan. "Mungkin nanti, aku masih mau berjuang sendiri",jawab Arya. "Baiklah kalu begitu, sampai bertemu lagi dan bila kau butuh sesuatu hubungi aku", kata Dani. Dengan mengacungkan jempol tangan kanannya, Arya kemudian memakai topeng besinya dan berlari pergi.
"Nanti saja, sekarang kita masuk kedalam sebelum ada orang yang melihat", kata Arya. Mereka pun masuk ke dalam rumah, Dani menyuruhnya duduk di ruang tamu dan kemudian dia berjalan ke kamarnya dan keluar kembali dengan tas besar. "Sebelumnya aku ingin bertanya, kau memakai pakaian apa ?", tanya Dani heran dengan pakaian Arya. "Ini pakaian dari orang yang bernama Power dan dia memberikan ku kekuatan ini", kata Arya sambil menunjukan kekuatannya yang mengeluarkan rantai dengan pemberat di bagian ujungnya.
"Power...., oh dia yang bertemu dengan ku secara tidak sengaja, bagaimana kau bisa bertemu dengannya juga ?", tanya Dani. "Aku bertemunya dengan tidak sengaja dan dia yang mengeluarkan ku dari dalam penjara dengan kekuatannya", kata Arya sambil melepaskan topengnya. "Oh, kekuatan teleportasi, dia juga dengan itu membantu ku mencari petunjuk dengan kasusmu", kata Dani. "Jadi sekarang bagaimana ?", tanya Arya. "Jadi setelah ku selidiki, ternyata memang bukan kau pembunuhnya", kata Dani. "Terus, apa lagi ?", tanya Arya. "Jadi aku menemukan petunjuk lain dan petunjuk itu mengarah kepada Stinger", kata Dani sambil mengeluarkan benda-benda petunjuk seperti foto, kertas dan lain-lain.
"Stinger ?, petunjuk macam apa itu ?", tanya Arya. "Petunjuk pertama berupa pistol yang digunakannya, itu adalah pistol yang hanya ada tiga di dunia, pistol yang bernama Hell Gun yang mempunyai daya rusak yang bagus pada tubuh manusia serta benda yang dilengkapi peluru yang khusus. Tiga pistol itu hanya dimiliki oleh The Gunner, pembunuh dari Jakarta yang tewas beberapa puluh tahun yang lalu oleh Silver Eagle dan sekarang berada di kepolisian disana, kedua oleh Pria bertopeng yang merupakan anggota Black Falcon, dan yang terakhir adalah Stinger dengan nama asli Rei Anton asal Kupang yang merupakan mantan anggota polisi dari NTT dan merupakan mantan kapten", kata Dani.
"Ketiga pistol itu dimiliki oleh penjahat kelas internasional, yang mengejutkan adalah seharusnya Rei berada di penjara karena kasus korupsi di kepolisan dan pembunuhan sesama anggota polisi dengan hukaman mati. Tetapi bagaimana dia bisa bebas dan mendirikan geng Diamond Blast ?", kata Arya. "Kalau itu aku masih belum tahu jawabnnya", kata Dani. "Lalu petunjuk lainnya ?", tanya Arya. "Petunjuk lainnya berupa keanehan pada lutut istri mu, seharusnya kalau dia dalam keadaan panik, dia tidak akan menendangmu dengan cukup lama, kalau lama dia akan mengambil pistol mu dan membuangnya jauh-jauh karena kau pasti secara tidak sadar akan memegangi perutmu yang baru saja sembuh dan seharusnya kalau menendangnya dengan cepat pasti darah tidak akan mengenai lutut mu", kata Dani.
"Benar juga, kalau dia menendangnya cepat pasti kalau kena darah mungkin hanya sedikit", tambah Arya. "Lalu apa lagi ?", tanya Arya. "Ini yang terakhir, seharusnya kalau kau menembak asal-asalan kau akan mengenai benda-benda yang ada di sekitar dan istri mu pasti berlindung. Tetapi peluru hanya mengenai dinding dan tidak di benda-benda lainnya. Serta rumah mu baran-barangnya sengaja dibuat berantakan tetapi tidak ada barang sebagai tempat perlindungan istrimu. Seperti sofa yang yang hanya terjatuh tetapi tidak ada bekas peluru. Bila kau sengaja membunuh istrimu pasti ada bekas peluru di dekatnya minimal", kata Dani. "Lalu sekarang kau mau bagaimana ?", tanya Dani. "Aku akan merencanakan penyerangan sendiri kepada Diamond Blast",kata Arya. "Sendiri ?, kau dengan pasukan saja bisa kalah, bagaimana dengan dirimu sendiri ?", tanya Dani.
"Tenang saja, aku memiliki hal baru dalam diri ku", kata Arya. "Maksud mu kekuatan itu. Lalu setelah mengalahkan Stinger, kau mau apa ?", tanya Dani. "Aku akan mebawa bukti itu bersama Stinger kepada polisi dan membersihkan nama ku dan kemudian aku akan melindungi minimal kota ini dari kejahatan dengan kekuatan ku ini", jawab Arya. "Baiklah kalau begitu. Aku juga pasti mendukung mu. Dengan segala kemampuan yang ku miliki. Ngomong-ngomong kau mau memakai nama apa ?. Super hero kan memiliki nama dan bukan nama asli", tanya Dani.
"Aku akan menamakan diriku dengan nama Chain", kata Arya. "Oh iya, satu lagi. Aku dan Power berencana mendirikan organisasi. Organisasi yang terdiri dari para penegak hukum yang bersih dan mau berjuang untuk Indonesia. Seperti agen dalam film. Dan aku telah menemukan namanya yang pas, yaitu Justice Corp. Apa kau mau bergabung ?", tanya Dani sambil berjalan bersama Arya menuju pintu depan. "Mungkin nanti, aku masih mau berjuang sendiri",jawab Arya. "Baiklah kalu begitu, sampai bertemu lagi dan bila kau butuh sesuatu hubungi aku", kata Dani. Dengan mengacungkan jempol tangan kanannya, Arya kemudian memakai topeng besinya dan berlari pergi.
Setelah dari rumah Dani, Arya pun mulai mencoba segala kemampuannya. Mengeluarkan rantai dari pergelangan tangannya, kemudian mengeluarkan rantai dengan pemberat, jangkar kecil dan lain-lain. Membuat rantai menjadi kaku dan menjadi tongkat. Arya berpikir mungkin masih banyak lagi kemampuan yang dia miliki. Tetapi dia harus segera pergi ke tempat Stinger. Beberapa hari kemudian dia berjalan dengan gagahnya pergi ke tempat dimana dulu Stinger pernah membunuh anggota polisi pasukannya.
Penjaga yang berjaga dari tadi melihat Arya yang berjalan mendekati bangunan tersebut kemudian menembakinya. Arya kemudian mengeluarkan rantai yang sangat panjang dan menebasnya dari jauh dan orang tersebut terjatuh. Arya pun berhasil masuk. Tetapi kemudian dia di temabaki oleh anggota Diamond Blast. Arya kemudian memutar rantainya dengan cepat sebagai tameng dan peluru tersebut terpental kemana-mana dan sebagian mengenai para penembak.
Beberapa penembak lari ketakutan, tetapi berhasil dihalangi oleh rantainya Arya. Kemudian timbul pertarungan tangan kosong. Tetapi Arya membungkus tangannya dengan rantai dan bisa menimbulkan luka yang cukup serius kepada anggota Diamond Blast. Hingga akhirnya munculah Stinger. "Siapa kau, beraninya kau merusak dan menjatuhkan anak buah ku ?", kata Stinger.
"Nama ku Chain dan aku berani untuk melakukan semua ini untuk membuat mu jera", jawab Arya. "Jera ?,hahahahahaha. Kau berusaha melucu. Itu tidak lucu sama sekali", kata Stinger. "Aku tidak berusaha melucu. Aku hanya ingin membalas semua yang kau lakukan terhadap istri ku dan para anggota pasukan ku ", kata Arya. "Istri...Anggota....?. Kau jangan-jangan Arya si kapten dungu itu ?. Aku tidak menyaka, ternyata kau bisa berubah secepat itu", kata Stinger. "Diam kau Rei",kata Arya. "Rei ?, siapa itu Rei ?", tanya Stinger. "Jangan pura-pura bodoh, kau adalah Rei Anton dan mantan kapten polisi di NTT", kata Arya. "Ternyata kau tahu itu. Kalau begitu sekarang kau harus aku hancurkan", kata Stinger yang kemudian berlari menuju Arya.
Pertarungan pun terjadi dengan sengitnya. Kekalahan terlihat pada Arya tetapi Aryaberhasil untuk membalikan keadaan. Hingga disaat Stinger mulai mengincar bagian yang terluka pada Arya dan dia berhasil. Pisaunya tepat mengenai bekas luka yang dulu dibuatnya. Arya pun terjatuh dan kemudian berusaha bangkit lagi. Tetapi lukanya menjadi semakin parah. Stinger tertawa puas melihat hal itu. Disaat mau melakukan serangan terakhir.
Tiba-tiba pundaknya tertembak dan ternyata penembaknya adalah Dani. "Kau, dasar polisi sialan", kata Stinger yang kemudian berusaha menyerang Dani. Tetapi hal itu di cegah oleh Arya dengan membuatnya terjatuh menggunakan rantainya. Pertarungan terjadi kembali. Tetapi Stinger kalah dengan Arya karena dikalahkan oleh emosinya sendiri. Stinger kemudian dibawa ke kantor polisi pusat di Nusa Tenggara Timur yang berada di Kupang. Disana dia diserahkan bersama bukti yang dibawa oleh Dani.
Penjaga yang berjaga dari tadi melihat Arya yang berjalan mendekati bangunan tersebut kemudian menembakinya. Arya kemudian mengeluarkan rantai yang sangat panjang dan menebasnya dari jauh dan orang tersebut terjatuh. Arya pun berhasil masuk. Tetapi kemudian dia di temabaki oleh anggota Diamond Blast. Arya kemudian memutar rantainya dengan cepat sebagai tameng dan peluru tersebut terpental kemana-mana dan sebagian mengenai para penembak.
Beberapa penembak lari ketakutan, tetapi berhasil dihalangi oleh rantainya Arya. Kemudian timbul pertarungan tangan kosong. Tetapi Arya membungkus tangannya dengan rantai dan bisa menimbulkan luka yang cukup serius kepada anggota Diamond Blast. Hingga akhirnya munculah Stinger. "Siapa kau, beraninya kau merusak dan menjatuhkan anak buah ku ?", kata Stinger.
"Nama ku Chain dan aku berani untuk melakukan semua ini untuk membuat mu jera", jawab Arya. "Jera ?,hahahahahaha. Kau berusaha melucu. Itu tidak lucu sama sekali", kata Stinger. "Aku tidak berusaha melucu. Aku hanya ingin membalas semua yang kau lakukan terhadap istri ku dan para anggota pasukan ku ", kata Arya. "Istri...Anggota....?. Kau jangan-jangan Arya si kapten dungu itu ?. Aku tidak menyaka, ternyata kau bisa berubah secepat itu", kata Stinger. "Diam kau Rei",kata Arya. "Rei ?, siapa itu Rei ?", tanya Stinger. "Jangan pura-pura bodoh, kau adalah Rei Anton dan mantan kapten polisi di NTT", kata Arya. "Ternyata kau tahu itu. Kalau begitu sekarang kau harus aku hancurkan", kata Stinger yang kemudian berlari menuju Arya.
Pertarungan pun terjadi dengan sengitnya. Kekalahan terlihat pada Arya tetapi Aryaberhasil untuk membalikan keadaan. Hingga disaat Stinger mulai mengincar bagian yang terluka pada Arya dan dia berhasil. Pisaunya tepat mengenai bekas luka yang dulu dibuatnya. Arya pun terjatuh dan kemudian berusaha bangkit lagi. Tetapi lukanya menjadi semakin parah. Stinger tertawa puas melihat hal itu. Disaat mau melakukan serangan terakhir.
Tiba-tiba pundaknya tertembak dan ternyata penembaknya adalah Dani. "Kau, dasar polisi sialan", kata Stinger yang kemudian berusaha menyerang Dani. Tetapi hal itu di cegah oleh Arya dengan membuatnya terjatuh menggunakan rantainya. Pertarungan terjadi kembali. Tetapi Stinger kalah dengan Arya karena dikalahkan oleh emosinya sendiri. Stinger kemudian dibawa ke kantor polisi pusat di Nusa Tenggara Timur yang berada di Kupang. Disana dia diserahkan bersama bukti yang dibawa oleh Dani.
Beberapa hari kemudian, Stinger diganjar hukuman mati atas apa yang telah perbuat. Dan identitasnya pun terbongkar sebagai Rei Anton mantan kapten kepolisian di NTT. Polisi mengucapkan banyak terima kasih kepada Dani dan Chain. Kepolisian berjanji akan mebersihkan nama Arya. Hingga suatu hari terjadi percakapan antara Arya dan Dani.
"Jadi sekarang kau akan menjadi pembela kebenaran ?", tanya Dani. "Benar", jawab Arya. "Baiklah kalau begitu mungkin aku harus mulai membiasakan diriku dengan menyebut nama Chain", kata Dani. "Itu kalau di depan banyak orang. Tapi kau boleh memanggilku dengan nama Arya saat kita sendirian", kata Arya. "Jadi bagaimana dengan tawaran ku untuk kau bergabung bersama Justice Corp ?", tanya Dani. "Akan kupikirkan lagi", kata Arya. "Kau tidak mau menjadi polisi lagi ?. Aku mendengar bahwa polisi sekarang sedang mencari kau yang kabur dari penjara dan tiba-tiba bukti baru keluar yang mengarah kepada Stinger. Polisi katanya mau meminta maaf padamu tetapi mereka hanya bisa menemukan bukti berupa baju tahanan yang kau tinggalkan sebagai jejak terakhirmu", kata Dani.
"Aku saja lupa kalau aku masih berstatus narapidana", kata Arya tersenyum. "Aku masih ingin menjadi polisi, tapi tidak sekarang", tambah Arya. "Baiklah kalau begitu", kata Dani. "Aku harus pergi, tugas ku yang lain masih menunggu", kata Arya. "Selamat bertugas kalau begitu", kata Dani. Arya pun pergi dan berusaha menjadi super hero dengan nama Chain......Tamat (Bersambung)
"Jadi sekarang kau akan menjadi pembela kebenaran ?", tanya Dani. "Benar", jawab Arya. "Baiklah kalau begitu mungkin aku harus mulai membiasakan diriku dengan menyebut nama Chain", kata Dani. "Itu kalau di depan banyak orang. Tapi kau boleh memanggilku dengan nama Arya saat kita sendirian", kata Arya. "Jadi bagaimana dengan tawaran ku untuk kau bergabung bersama Justice Corp ?", tanya Dani. "Akan kupikirkan lagi", kata Arya. "Kau tidak mau menjadi polisi lagi ?. Aku mendengar bahwa polisi sekarang sedang mencari kau yang kabur dari penjara dan tiba-tiba bukti baru keluar yang mengarah kepada Stinger. Polisi katanya mau meminta maaf padamu tetapi mereka hanya bisa menemukan bukti berupa baju tahanan yang kau tinggalkan sebagai jejak terakhirmu", kata Dani.
"Aku saja lupa kalau aku masih berstatus narapidana", kata Arya tersenyum. "Aku masih ingin menjadi polisi, tapi tidak sekarang", tambah Arya. "Baiklah kalau begitu", kata Dani. "Aku harus pergi, tugas ku yang lain masih menunggu", kata Arya. "Selamat bertugas kalau begitu", kata Dani. Arya pun pergi dan berusaha menjadi super hero dengan nama Chain......Tamat (Bersambung)
Sekian lah cerita "Chain : The Another Super Hero". Akan berlanjut dengan cerita yang berbeda tetapi masih berhubungan. Dengan ini draft tinggal 8 lagi. Satu untuk cerita kelanjutan Metalix yang berjudul Show Time dan satu lagi untuk cerita baru dari Slayer (Remake). Dan satu lagi untuk team super hero. Jadi masih ada 5 super hero baru yang akan menjadi cerita.
Untuk para pembaca, kenapa baru sekarang gw menulis lagi. Karena kemarin lagi puasa jadi males nulis, baru setelah lebaran bisa nulis lagi. Dan cerita kehidupan gw sebentar lagi pasti ada, mengingat gw bakalan OSPEK tanggal 29 Agustus nanti. Sekali lagi gw ingatkan untuk tidak menggandakan atau meng-kopi semua cerita maupun gambar yang ada di blog gw ini. Mengingat semua ini adalah hak cipta gw tanpa campur tangan orang lain. Dan cerita karangan gw ini murni 100% karangan gw pribadi tanpa bantuan orang lain kecuali membuat inspirasi. See You Soon.... :-)
Untuk para pembaca, kenapa baru sekarang gw menulis lagi. Karena kemarin lagi puasa jadi males nulis, baru setelah lebaran bisa nulis lagi. Dan cerita kehidupan gw sebentar lagi pasti ada, mengingat gw bakalan OSPEK tanggal 29 Agustus nanti. Sekali lagi gw ingatkan untuk tidak menggandakan atau meng-kopi semua cerita maupun gambar yang ada di blog gw ini. Mengingat semua ini adalah hak cipta gw tanpa campur tangan orang lain. Dan cerita karangan gw ini murni 100% karangan gw pribadi tanpa bantuan orang lain kecuali membuat inspirasi. See You Soon.... :-)
Komentar
Posting Komentar