The Wild : Super Hero With Power From Animal
Papua. Di provinsi inilah terdapat hutan yang sangat luas yang terdapat di pinggirannya. Hutan tersebut merupakan cagar alam yang dimiliki oleh perseorangan yang bekerja sama dengan pihak pemerintah. Di hutan tersebut terdapat banyak spesies binatang dan tumbuhan yang lumayan langka dan ada yang tidak langka tetapi perlu dilestarikan. Hutan tersebut bernama Hutan Argapura yang dimiliki dan dikelola oleh dua orang pasangan suami istri yaitu Edo Romero dan Paulina Romero.
Mereka adalah dua orang yang sangat suka dengan alam, mengingat mereka adalah orang Papua asli. Mereka memiliki seorang anak yang bernama Leo Romero. Suatu hari Edo menemukan hal yang janggal diantara pohon besar di hutan.
Dan ternyata itu adalah bayi seekor singa. Tetapi yang membuat Edo kaget adalah bayi singa itu berwarna putih. Edo kemudian membawanya ke pusat penangkaran di hutan tersebut. Saat membawa bayi singa tersebut, Leo yang berumur 2 tahun tertarik untuk melihat apa yang dibawa oleh ayahnya. Dan dia pun mengikutinya. Setelah mengetahui yang dibawanya adalah seoekor bayi singa putih, kemudian dia mendekati dan menyentuhnya.
Ayahnya dan ibunya yang melihat hanya membiarkan saja selama itu masih aman. Hingga akhirnya terjadilah hubungan pertemanan yang sangat akarab antara Leo dengan singa putih yang diberi nama Aramba. Setelah pulang sekolah, Leo dan Aramba selalu bermain bersama, hingga disaat Leo harus kuliah di luar Papua, dia harus berpisah dengan Aramba selama empat tahun, tetapi pasti ada waktunya untuk libur agar dia bisa kembali bersama Aramba. Leo kuliah dengan jurusan kedokteran yang dengan fakultas dokter hewan di sebuah universitas di Jawa Tengah.
Mereka adalah dua orang yang sangat suka dengan alam, mengingat mereka adalah orang Papua asli. Mereka memiliki seorang anak yang bernama Leo Romero. Suatu hari Edo menemukan hal yang janggal diantara pohon besar di hutan.
Dan ternyata itu adalah bayi seekor singa. Tetapi yang membuat Edo kaget adalah bayi singa itu berwarna putih. Edo kemudian membawanya ke pusat penangkaran di hutan tersebut. Saat membawa bayi singa tersebut, Leo yang berumur 2 tahun tertarik untuk melihat apa yang dibawa oleh ayahnya. Dan dia pun mengikutinya. Setelah mengetahui yang dibawanya adalah seoekor bayi singa putih, kemudian dia mendekati dan menyentuhnya.
Ayahnya dan ibunya yang melihat hanya membiarkan saja selama itu masih aman. Hingga akhirnya terjadilah hubungan pertemanan yang sangat akarab antara Leo dengan singa putih yang diberi nama Aramba. Setelah pulang sekolah, Leo dan Aramba selalu bermain bersama, hingga disaat Leo harus kuliah di luar Papua, dia harus berpisah dengan Aramba selama empat tahun, tetapi pasti ada waktunya untuk libur agar dia bisa kembali bersama Aramba. Leo kuliah dengan jurusan kedokteran yang dengan fakultas dokter hewan di sebuah universitas di Jawa Tengah.
Beberapa tahun berselang, Leo mendapatkan pekerjaan sebagai pengelola dan dokter hewan di cagar alam milik ayahnya tersebut. Di sana dia juga menjadi seorang polisi hutan. Leo juga memiliki seorang teman yang merupakan salah satu polisi hutan di sana yang bernama Julia Kodownski yang merupakan orang asal Jerman yang menjadi relawan disana.
Hingga suatu hari mereka berdua saling berbincang di salah satu pos penjagaan hutan bersama dengan Aramba di malam hari. Hingga tiba-tiba Leo berkata, "Ada yang tidak beres di sini". "Apanya ?", tanya Julia yang sudah fasih berbahasa Indonesia. "Suasana hutan terlalu tenang", jawab Leo. "Benar juga, seharusnya ada suara binatang malam", kata Julia. "Cepat hubungi polisi hutan yang lain dan segera periksa apaan yang terjadi. Aku akan memeriksanya dulu bersama Aramba. Kau jaga pos ini", kata Leo. "Baiklah kalau begitu, hati-hati", balas Julia. Leo dan Aramba berjalan memasuki hutan lebih dalam. Dengan pakaian safari ala penjaga hutan dan senter, dia berjalan menelusuri hutan bersama Aramba.
Hingga tiba-tiba Aramba tersungkur. Ternyata terdapat bekas luka tembakan di bahu Aramba dan muncul lagi tembakan ke arah Aramba di bagian kaku kanan dan bagian belakang Aramba. Hingga sosok yang menembak itu keluar. "The Hunter, apa yang kau lakukan", kata Leo dengan memegangi Aramba yang mulai kehilangan kesadaran. "Kau kan sudah tahu kalau akau adalah pemburu dan pembunuh bayaran yang paling profesional", jawab The Hunter yang mengenakan pakaian ala tentara yang berwarna cokelat dan hijau yang menggunakan topeng berwarna hitam yang hanya memperlihatkan kedua matanya dan dilengkapi dengan persenjataan yang lumayan canggih.
"Apa mau mu ?", kaya Leo yang tersu memegangi Aramba yang mulai kehilangan nafasnya. "Aku hanya ingin kulit singa putih itu. Ada penawar yang mau kulitnya itu. Kau tahu singa putih itu bukan hanya rahasia orang-orang sekitar sini saja", jawab The Hunter. "Lagi pula itu juga sepertinya bukan singa biasa. Jadi minggir kau", tambah The Hunter. "Jangan ganggu singa ku ", kata Leo yang akhirnya menjauh dari Aramba dan berusaha menyerang The Hunter. Tetapi saat berusaha meninjunya, The Hunter lebih dulu memukulnya dibagian perutnya yang membuat Leo mulai kehilangan kesadaran dan akhirnya dia pingsan.
Hingga suatu hari mereka berdua saling berbincang di salah satu pos penjagaan hutan bersama dengan Aramba di malam hari. Hingga tiba-tiba Leo berkata, "Ada yang tidak beres di sini". "Apanya ?", tanya Julia yang sudah fasih berbahasa Indonesia. "Suasana hutan terlalu tenang", jawab Leo. "Benar juga, seharusnya ada suara binatang malam", kata Julia. "Cepat hubungi polisi hutan yang lain dan segera periksa apaan yang terjadi. Aku akan memeriksanya dulu bersama Aramba. Kau jaga pos ini", kata Leo. "Baiklah kalau begitu, hati-hati", balas Julia. Leo dan Aramba berjalan memasuki hutan lebih dalam. Dengan pakaian safari ala penjaga hutan dan senter, dia berjalan menelusuri hutan bersama Aramba.
Hingga tiba-tiba Aramba tersungkur. Ternyata terdapat bekas luka tembakan di bahu Aramba dan muncul lagi tembakan ke arah Aramba di bagian kaku kanan dan bagian belakang Aramba. Hingga sosok yang menembak itu keluar. "The Hunter, apa yang kau lakukan", kata Leo dengan memegangi Aramba yang mulai kehilangan kesadaran. "Kau kan sudah tahu kalau akau adalah pemburu dan pembunuh bayaran yang paling profesional", jawab The Hunter yang mengenakan pakaian ala tentara yang berwarna cokelat dan hijau yang menggunakan topeng berwarna hitam yang hanya memperlihatkan kedua matanya dan dilengkapi dengan persenjataan yang lumayan canggih.
"Apa mau mu ?", kaya Leo yang tersu memegangi Aramba yang mulai kehilangan nafasnya. "Aku hanya ingin kulit singa putih itu. Ada penawar yang mau kulitnya itu. Kau tahu singa putih itu bukan hanya rahasia orang-orang sekitar sini saja", jawab The Hunter. "Lagi pula itu juga sepertinya bukan singa biasa. Jadi minggir kau", tambah The Hunter. "Jangan ganggu singa ku ", kata Leo yang akhirnya menjauh dari Aramba dan berusaha menyerang The Hunter. Tetapi saat berusaha meninjunya, The Hunter lebih dulu memukulnya dibagian perutnya yang membuat Leo mulai kehilangan kesadaran dan akhirnya dia pingsan.
Disaat pingsan itu, Leo mendapati dirinya sedang tidak berada di hutan lagi. Dia seperti berada di suatu tempat yang gelap. Hingga munculah sosok dari balik kegelapan. Dan ternyata sosok itu adalah Aramba. Dia mendekati Leo dan kemudian, "Halo Leo", kata Aramba. "Arrrr....amba kau bisa bicara ?", tanya Leo gugup. "Benar, aku bisa bicara. Aku bicara karena aku memerlukan bantuan mu ", kata Aramba. "Tunggu dulu, bukannya kau tadi sudah tertembak dan hampir tewas dan dimana ini ?",tanya Leo.
"Aku memang sudah tewas dan kita sekarang berada di alam bawah sadar mu", jawab Aramba. "Baiklah, ngomong-ngomong soal bantuan, bantuan seperti apa yang kau butuhkan ?", tanya Leo lagi. "Bantuan berupa menyelamatkan ras binatang", jawab Aramba. "Menyelamatkan bagaimana maksudmu ?", tanya Leo. "Jadi aku akan memberikan kau sebuah kekuatan yang mampu menyelamatkan ras kami", jawab Aramba. "Ooooke, jadi aku akan memiliki kemampuan khusus, kemampuan seperti apa ?", tanya Leo lagi. "Kemampuan super dari hewan-hewan yang ada di bumi", jawab Aramba.
"Bagaimana aku bisa menggunakannya ?", tanya Leo lagi. "Aku akan meninggalkan sebuah buku ditempat mu",jawab Aramba. "Baiklah kalau begitu. Aku siap", kata Leo. "Kalau begitu jabat kakiku", kata Aramba. Dan akhirnya Leo menjabat kaki Aramba bagian kanan, Leo tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Saat Leo mau mengatakan sebuah kata kembali, Aramba sudah menghilang. "Aramba....Aramba dimana kau ?. Arambaaa.........".
"Aku memang sudah tewas dan kita sekarang berada di alam bawah sadar mu", jawab Aramba. "Baiklah, ngomong-ngomong soal bantuan, bantuan seperti apa yang kau butuhkan ?", tanya Leo lagi. "Bantuan berupa menyelamatkan ras binatang", jawab Aramba. "Menyelamatkan bagaimana maksudmu ?", tanya Leo. "Jadi aku akan memberikan kau sebuah kekuatan yang mampu menyelamatkan ras kami", jawab Aramba. "Ooooke, jadi aku akan memiliki kemampuan khusus, kemampuan seperti apa ?", tanya Leo lagi. "Kemampuan super dari hewan-hewan yang ada di bumi", jawab Aramba.
"Bagaimana aku bisa menggunakannya ?", tanya Leo lagi. "Aku akan meninggalkan sebuah buku ditempat mu",jawab Aramba. "Baiklah kalau begitu. Aku siap", kata Leo. "Kalau begitu jabat kakiku", kata Aramba. Dan akhirnya Leo menjabat kaki Aramba bagian kanan, Leo tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Saat Leo mau mengatakan sebuah kata kembali, Aramba sudah menghilang. "Aramba....Aramba dimana kau ?. Arambaaa.........".
Leo pun terbangun dari pingsannya sambil memanggil Aramba. Ternyata sekarang dia berada di ruang kantornya yang berada di pinggir hutan Argapura. Disana sudah ada kedua orang tuanya dan Julia yang menemukannya saat pingsan. Leo pun bertanya dimana Aramba kepada orang tuanya, mereka pun menjawab bahwa tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh Aramba.
Selain itu mereka mengatakan bahwa beberapa binatang juga menghilang. Leo pun kemudian termenung, dia mengatakan bahwa dirinya ingin menyendiri dulu. Leo yang sendirian di ruang itu, kemudian berjalan menuju mejanya. Dia duduk di kursi dekat meja tersebut. Hingga tiba-tiba dia melihat sebuah buku bersampul hitam di atas mejanya. Kemudian Leo mendekatinya dan melihat buku tersebut yang berjudul "The Wild".
Kemudian dia membuka buku tersebut dan memperhatikan kertas yang sebgaian besar kosong dan terdapat tulisan di pojoknya dengan tulisan yang bertuliskan "Dari Aramba untuk Leo". Leo pun teringat dengan perkataan Aramba dalam mimpinya. Kemudian dia melihat halaman demi halaman. Dengan judul pertama yaitu basic, dimana terdapat gambar serta penjelasan dari kemampuan yang didapatkan Leo.
Seperti kemampuan berlari seperti Cheetah, kekuatan kedua tangan seperti Gorilla, kemampuan memanjat seperti Simpanse, kemampuan kamuflase seperti Bunglon, kemampuan penciuman seperti Serigala, kemampuan terbang dan melihat seperti Elang, kemampuan penglihatan malam seperti Burung Hantu, kemampuan auman seperti Singa, kemampuan pendengaran seperti Kelelawar dan kemampuan berenang seperti Lumba-lumba. Setelah membaca buku tersebut, Leo berniat mencobanya pada malam hari.
Selain itu mereka mengatakan bahwa beberapa binatang juga menghilang. Leo pun kemudian termenung, dia mengatakan bahwa dirinya ingin menyendiri dulu. Leo yang sendirian di ruang itu, kemudian berjalan menuju mejanya. Dia duduk di kursi dekat meja tersebut. Hingga tiba-tiba dia melihat sebuah buku bersampul hitam di atas mejanya. Kemudian Leo mendekatinya dan melihat buku tersebut yang berjudul "The Wild".
Kemudian dia membuka buku tersebut dan memperhatikan kertas yang sebgaian besar kosong dan terdapat tulisan di pojoknya dengan tulisan yang bertuliskan "Dari Aramba untuk Leo". Leo pun teringat dengan perkataan Aramba dalam mimpinya. Kemudian dia melihat halaman demi halaman. Dengan judul pertama yaitu basic, dimana terdapat gambar serta penjelasan dari kemampuan yang didapatkan Leo.
Seperti kemampuan berlari seperti Cheetah, kekuatan kedua tangan seperti Gorilla, kemampuan memanjat seperti Simpanse, kemampuan kamuflase seperti Bunglon, kemampuan penciuman seperti Serigala, kemampuan terbang dan melihat seperti Elang, kemampuan penglihatan malam seperti Burung Hantu, kemampuan auman seperti Singa, kemampuan pendengaran seperti Kelelawar dan kemampuan berenang seperti Lumba-lumba. Setelah membaca buku tersebut, Leo berniat mencobanya pada malam hari.
Di malam hari. Leo sendirian berjalan menuju tengah hutan untuk mencoba kemampuan seperti yang ada dalam buku tersebut serta berpakaian polisi hutan seperti biasanya. Setelah mencobanya, ternyata berhasil dan sepertinya memiliki kemampuan yang melebihi binatang aslinya. Hingga tiba-tiba saat mau mencoba kembali kemampuannya itu, munculah Julai yang sedang berpatroli. "Apa yang kau lakukan disini. Bukannya kau seharusnya beristirahat ?", tanya Julia. "Aku hanya mencari angin segar di malam hari", jawab Leo. "Mungkin aku harus pergi", tambah Leo. "Itu lebih bagus", kata Julia.
Leo pun berjalan menjauh dan kemudian membalik tubuhnya dan berkata, "Oh iya. Besok sebelum semua polisi hutan bertugas akan ada rapat sebentar di depan kantor ku. Tolong beri tahu polisi hutan lainnya", kata Leo. "Oke", jawab Julia. Ke esokan harinya, rapat pun dimulai. "Untuk mencegah kejadian seperti ku, aku akan membakali kalian dengan benda-benda baru. Pertama adalah tas ransel dengan kelengkapan jas hujan, makanan ringan, kotak P3K, alat pengukur panjang, kantong plastik, pinset, buku catatan dan alat tulisnya.
Dan kedua adalah senjata api yang tidak mematikan. Serta akan ada penambahan personil polisi hutan. Aku akan mengingatkan bahwa pinggir hutan yang merupakan tanah kosong akan menjadi tempat wisata yang akan mengarah ke hutan. Jadi nanti akan ada tugas tambahan kalian sebagai pemandu wisata. Serta akan ada penambahan personil penjaga di pinggir hutan. Apa ada pertanyaan ?", kata Leo. "Bagus kalau tidak ada, silahkan bertugas kembali", tambah Leo. Leo pun beranjak pergi menuju mobilnya. "Kau mau kemana ?", tanya Julia. "Aku ada urusan penting di kota", jawab Leo. "Oke, jangan lupa kau bertugas malam ini", kata Julia. "Baiklah, tenang saja", jawab Leo. Leo pun pergi ke kota.
Sebenarnya dia hendak membeli kain untuk kostum super heronya yang dia temukan dihalaman terakhir buku pemberian Aramba. Setelah membeli kain, dia kemudian memasukan kainnya ke dalam mobilnya hingga dia tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari kejauhan. Leo pun kemudian mengambil jaket bertudungnya dan memakai topeng yang biasa dia gunakan untuk bermain paintball. Ternyata teriakan minta tolong tersebut berasal dari seorang wanita yang kecopetan. Dengan kekuatan lari yang cepat, Leo kemudian menjatuhkan copet tersebut.
Copet itu berusaha melawan tetapi kalah kuat dengan Leo yang kemudian dia lari. Leo kemudian mengembalikan tas wanita itu. Dia kemudian mengucapka terima kasih. Warga sekitar yang melihatnya memberikan tepuk tangan kepada Leo. Dan mereka mengatakan benar-benar kagum dengan keuatan super miliknya. Hingga ada yang bertanya namanya dan Leo kemudian terpikir nama buku pemberian Aramba. Dan keluarlah nama "The Wild" dari mulutnya. Kemudian ada yang melihat lambang Polisi Hutan Argapura pada jaketnya Leo yang kemudian timbul pertanyaan bahwa The Wild adalah polisi hutan Abepura. Melihat hal itu, Leo pun pergi dengan berlari dan menuju mobilnya.
Leo pun berjalan menjauh dan kemudian membalik tubuhnya dan berkata, "Oh iya. Besok sebelum semua polisi hutan bertugas akan ada rapat sebentar di depan kantor ku. Tolong beri tahu polisi hutan lainnya", kata Leo. "Oke", jawab Julia. Ke esokan harinya, rapat pun dimulai. "Untuk mencegah kejadian seperti ku, aku akan membakali kalian dengan benda-benda baru. Pertama adalah tas ransel dengan kelengkapan jas hujan, makanan ringan, kotak P3K, alat pengukur panjang, kantong plastik, pinset, buku catatan dan alat tulisnya.
Dan kedua adalah senjata api yang tidak mematikan. Serta akan ada penambahan personil polisi hutan. Aku akan mengingatkan bahwa pinggir hutan yang merupakan tanah kosong akan menjadi tempat wisata yang akan mengarah ke hutan. Jadi nanti akan ada tugas tambahan kalian sebagai pemandu wisata. Serta akan ada penambahan personil penjaga di pinggir hutan. Apa ada pertanyaan ?", kata Leo. "Bagus kalau tidak ada, silahkan bertugas kembali", tambah Leo. Leo pun beranjak pergi menuju mobilnya. "Kau mau kemana ?", tanya Julia. "Aku ada urusan penting di kota", jawab Leo. "Oke, jangan lupa kau bertugas malam ini", kata Julia. "Baiklah, tenang saja", jawab Leo. Leo pun pergi ke kota.
Sebenarnya dia hendak membeli kain untuk kostum super heronya yang dia temukan dihalaman terakhir buku pemberian Aramba. Setelah membeli kain, dia kemudian memasukan kainnya ke dalam mobilnya hingga dia tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari kejauhan. Leo pun kemudian mengambil jaket bertudungnya dan memakai topeng yang biasa dia gunakan untuk bermain paintball. Ternyata teriakan minta tolong tersebut berasal dari seorang wanita yang kecopetan. Dengan kekuatan lari yang cepat, Leo kemudian menjatuhkan copet tersebut.
Copet itu berusaha melawan tetapi kalah kuat dengan Leo yang kemudian dia lari. Leo kemudian mengembalikan tas wanita itu. Dia kemudian mengucapka terima kasih. Warga sekitar yang melihatnya memberikan tepuk tangan kepada Leo. Dan mereka mengatakan benar-benar kagum dengan keuatan super miliknya. Hingga ada yang bertanya namanya dan Leo kemudian terpikir nama buku pemberian Aramba. Dan keluarlah nama "The Wild" dari mulutnya. Kemudian ada yang melihat lambang Polisi Hutan Argapura pada jaketnya Leo yang kemudian timbul pertanyaan bahwa The Wild adalah polisi hutan Abepura. Melihat hal itu, Leo pun pergi dengan berlari dan menuju mobilnya.
Di selingi pekerjaan sebagai dokter hewan dan polisi hutan. Leo membuat pakaiannya. Dengan warna dasar hijau tua dan garis-garis cokelat sebagai motif yang unik sebagai tambahan dan dengan topeng menutup seluruh wajahnya dan bagian mata dengan bentuk seperti tetesan air.
Leo juga mencari tentang keberadaan The Hunter. Melaui internet dia hanya mendapatkan kalau The Hunter adalah pembunuh dan pemburu bayaran. Selama pencarian, Leo menjalani tiga karakter sekaligus, sebagai dokter hewan, polisi hutan dan juga The Wild. Sebagai dokter hewan di salah satu klinik di Papua dan hutan Argapura. Dan sebagai The Wild di tengah kota. Beritanya pun yang mengenai The Wild tersebar ke seluruh Papua. The Wild menjadi pahlawan dan tokoh penting di Papua.
Hingga munculah suara minta tolong dari kejauhan. Suara tersebut berasal dari sebuah gedung. Saat sampai di gedung tersebut, Leo sebagai The Wild terbang menuju gedung tersebut dan memecahkan kacanya dengan tubuhnya. Ternyata seorang pria yang berusaha di bunuh oleh The Hunter. "The Hunter", kata The Wild. "The Wild", kata The Hunter. The Wild kemudian menyerang The Hunter dengan kemampuan cakar Harimau dan pukulan Gorilla.
The Hunter dengan mudah menangkis dan menahan serangan The Wild. Melihat hal itu, The Wild curiga bahwa The Hunter bukan manusia biasa. Hingga The Hunter berkata, "Sebagai musuh baruku ku beri tahu sebuah rahasia. Aku adalah mantan anggota tentara, dan aku adalah seorang percobaan tentara sebagai Super Soldier". Kemudian The Hunter melarikan diri dan menghilang.
Leo juga mencari tentang keberadaan The Hunter. Melaui internet dia hanya mendapatkan kalau The Hunter adalah pembunuh dan pemburu bayaran. Selama pencarian, Leo menjalani tiga karakter sekaligus, sebagai dokter hewan, polisi hutan dan juga The Wild. Sebagai dokter hewan di salah satu klinik di Papua dan hutan Argapura. Dan sebagai The Wild di tengah kota. Beritanya pun yang mengenai The Wild tersebar ke seluruh Papua. The Wild menjadi pahlawan dan tokoh penting di Papua.
Hingga munculah suara minta tolong dari kejauhan. Suara tersebut berasal dari sebuah gedung. Saat sampai di gedung tersebut, Leo sebagai The Wild terbang menuju gedung tersebut dan memecahkan kacanya dengan tubuhnya. Ternyata seorang pria yang berusaha di bunuh oleh The Hunter. "The Hunter", kata The Wild. "The Wild", kata The Hunter. The Wild kemudian menyerang The Hunter dengan kemampuan cakar Harimau dan pukulan Gorilla.
The Hunter dengan mudah menangkis dan menahan serangan The Wild. Melihat hal itu, The Wild curiga bahwa The Hunter bukan manusia biasa. Hingga The Hunter berkata, "Sebagai musuh baruku ku beri tahu sebuah rahasia. Aku adalah mantan anggota tentara, dan aku adalah seorang percobaan tentara sebagai Super Soldier". Kemudian The Hunter melarikan diri dan menghilang.
Perkataan The Hunter tersebut masih diingat oleh Leo, dia pun menjadi curiga apa sebenarnya keinginan The Hunter dan apa maksudnya memberitahunya rahasia tersebut. Beberapa hari kemudian munculah terjadi lagi percobaan pembunuhan oleh The Hunter di sebuah bangunan. The Wild yang saat itu sedang dekat dengan lokasi berusaha mencegahnya kembali. Terjadi kembali pertarungan sengit tersebut. Saat pertarungan berlangsung, The Wild bertanya, "Apa maksudmu waktu itu memberikan ku sebuah rahasia tentang diri mu ?". "Aku tidak bermaksud apa-apa", jawab The Hunter.
Pertarungan terus berlangsung hingga The Hunter pun kalah. Dia mengakui kekalahannya. Dan kemudian The Hunter berkata, "Aku adalah percobaan dari tentara buatan Black Falcon. Aku hanya ingin kau menghancurkan organisasi itu". "Black Falcon ?, organisasi macam apa itu ?", tanya The Wild. "Kau akan tahu sendiri", jawab The Hunter yang kemudian mengambil pistol di kakinya. The Wild sudah bersiap untuk menghindari peluru. Tetapi pistol itu diarahkan kepada dirinya sendiri dan "Duaaarrrrr", The Hunter membunuh dirinya sendiri. The Wild masih bingung dengan perkataan The Hunter tersebut.
Kemudian, The Wild mengangkat tubug The Hunter dan memberikannya kepada polisi yang sudah berada di luar bangunan tersebut. "Dia membunuh dirinya sendiri", kata The Wild kepada salah seorang polisi saat menyerahkan tubuh The Hunter. "Terima kasih The Wild. Akhirnya salah satu buronan nomor satu di Indonesia bisa terkalahkan", kata polisi yang merupakan kapten polisi Provinsi Papua.
The Wild pun kemudian pergi dari lokasi tersebut dengan terbang. Ke esokan harinya Leo merenungi perkataan terakhir The Hunter. Leo yang sedang melamun dan duduk di depan kantornya kemdian di hampiri oleh Julia. "Hei, melamun saja", kata Julia. "Kau", kata Leo. "Ada apa ?", tanya Julia. "Aku hanya berpikir. Kemarin ada seseorang yang berkata bahwa ada organisasi bernama Black Falcon", kata Leo.
"Black Falcon ya....,hmm....aku hanya tahu kalau organisasi itu merupakan organisasi kriminal terbesar di dunia.", jawab Julia. "Organisasi kriminal terbesar di dunia ?", tanya Leo. "Iya", jawab Julia. "Memangnya ada apa ?", tanya Julia. "Tidak. Aku hanya ingin tahu saja", jawab Leo. "Aku harus pergi", kata Leo. "Kau mau kemana ?", tanya Julia. "Bukannya kau mendapatka giliran jaga hari ini ?", "Tenang saja", jawab Leo. Kemudian Leo pun berjalan pergi, dalam pikirannya Leo berkata "Aku harus mencari tahu tentang Black Falcon lebih jauh"................Tamat (Bersambung)
Pertarungan terus berlangsung hingga The Hunter pun kalah. Dia mengakui kekalahannya. Dan kemudian The Hunter berkata, "Aku adalah percobaan dari tentara buatan Black Falcon. Aku hanya ingin kau menghancurkan organisasi itu". "Black Falcon ?, organisasi macam apa itu ?", tanya The Wild. "Kau akan tahu sendiri", jawab The Hunter yang kemudian mengambil pistol di kakinya. The Wild sudah bersiap untuk menghindari peluru. Tetapi pistol itu diarahkan kepada dirinya sendiri dan "Duaaarrrrr", The Hunter membunuh dirinya sendiri. The Wild masih bingung dengan perkataan The Hunter tersebut.
Kemudian, The Wild mengangkat tubug The Hunter dan memberikannya kepada polisi yang sudah berada di luar bangunan tersebut. "Dia membunuh dirinya sendiri", kata The Wild kepada salah seorang polisi saat menyerahkan tubuh The Hunter. "Terima kasih The Wild. Akhirnya salah satu buronan nomor satu di Indonesia bisa terkalahkan", kata polisi yang merupakan kapten polisi Provinsi Papua.
The Wild pun kemudian pergi dari lokasi tersebut dengan terbang. Ke esokan harinya Leo merenungi perkataan terakhir The Hunter. Leo yang sedang melamun dan duduk di depan kantornya kemdian di hampiri oleh Julia. "Hei, melamun saja", kata Julia. "Kau", kata Leo. "Ada apa ?", tanya Julia. "Aku hanya berpikir. Kemarin ada seseorang yang berkata bahwa ada organisasi bernama Black Falcon", kata Leo.
"Black Falcon ya....,hmm....aku hanya tahu kalau organisasi itu merupakan organisasi kriminal terbesar di dunia.", jawab Julia. "Organisasi kriminal terbesar di dunia ?", tanya Leo. "Iya", jawab Julia. "Memangnya ada apa ?", tanya Julia. "Tidak. Aku hanya ingin tahu saja", jawab Leo. "Aku harus pergi", kata Leo. "Kau mau kemana ?", tanya Julia. "Bukannya kau mendapatka giliran jaga hari ini ?", "Tenang saja", jawab Leo. Kemudian Leo pun berjalan pergi, dalam pikirannya Leo berkata "Aku harus mencari tahu tentang Black Falcon lebih jauh"................Tamat (Bersambung)
Hanya segitu yang bisa gw tulis mengenai cerita super hero baru "The Wild". Ceritanya akan berlanjut lagi dengan cerita berbeda. Cerita yang dulu pernah gw janjikan seperti Metalix dan team super hero akan segera gw tulis. Sekali lagi dilarang mengkopi segala isi cerita, ide maupun judul cerita yang ada di dalam blog ini. Jadilah kreatif jangan mencontek. Cerita fakta mengenai kehidupan gw akan segera terbit mengenai OSPEK yang akan gw jalani selama 3 hari dari tanggal 29 -31 Agustus. Cerita super hero baru serta cerita fiksi lainnya dan cerita mengenai kehidupan gw dalam berbagai bentuk akan tetap gw tulis di blog ini. Kalau begitu See You Soon......... :-)
Komentar
Posting Komentar