Baju Pemberian Kakek

Ini adalah kisah hidup seorang pria yang bernama Rudi Subagio. Dia hanya hidup dengan kakeknya yang bernama Rahmat Subagio. Kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan bus saat Rudi masih duduk di bangku kelas 1 SMP, saat kedua orang tuanya pergi menuju rumah ibu dari ayahnya yang sakit di Malang. Saat ini Rudi hidup dengan kakeknya di perkampungan kumuh di pinggiran Jakarta. Hanya menempati rumah gubuk yang dipinjamkan oleh teman ayahnya. Pekerjaan kakeknya hanyalah sebagai seorang penjual bakso keliling yang menggunakan gerobak berwarna cokelat. Modal usahanya didapat kekakenya dari tabungannya dari kecil. Hari ini Rudi sedang membantu kakeknya yang sedang berjualan bakso yang berkeliling di sekitar tempat tinggalnya.

"Kamu tidak kuliah ?". Tanya Kakek.
"Buat apa kuliah, kek. Lebih baik aku membantu kakek berjualan bakso". Jawab Rudi.
"Lagi pula pendaftaran perguruan tinggi negeri dan swasta sudah di tutup". Tambah Rudi.
"Tapi ijazah yang kamu dapat itu termasuk baru saja keluar dari sekolah. Lagi pula sayang sekali nilaimu yang tinggi itu. Kamu termasuk ke dalam salah satu dari sepuluh siswa peraih nilai UN tertinggi ditambah selalu rangking 1 di kelas. Jarang sekali pria seperti itu di zaman sekarang ini". Kata Kakek.
"Iya juga sih kek, tapi bagaimana dengan biaya kuliahnya. Universitas itu membutuhkan biaya yang beberapa kali lipat dibandingkan dengan SMA atau SMP ?". Balas Rudi.
"Kalau urusan itu, tidak perlu kamu pikirkan. Kamu hanya perlu kuliah saja, serahkan biaya kepada kakek". Jawab Kakek.
"Tapi kek, bukankah nanti malah memberatkan kehidupan kita. Belum biaya untuk kehidupan sehari-hari yang juga masih susah ?". Kata Rudi.
"Apa lebih baik Rudi cari pekerjaan dulu, untuk membantu kakek ?". Tambah Rudi.
"Itu terserah kamu, kakek tidak bisa melarangnya". Balas Kakek.
"Kalau begitu mulai minggu depan aku akan mencari pekerjaan, aku akan mencoba di perusahaan pengembang Real Estate, kan aku lulusan SMK jurusan arsitektur". Kata Rudi.


Melihat Rudi yang bersemangat seperti itu, Kakek hanya membalas dengan senyum. Mereka berdua kembali  berjualan keliling kampung dan juga mulai memasuki komplek perumahan mewah sambil memukul mangkuk dengan sendok. Keesokan harinya Rudi mulai menulis surat lamaran kerja di tukang ketik di warnet dan di hari itu dia tidak ikut kakeknya berjualan. Hingga malamnya Kakenya pulang dari berjualan dan membawa sebuah kantung hitam di tangannya. Ternyata yang dia bawa adalah sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih sebagai hadiah dan bentuk dukungan kakeknya. Meskipun Rudi sudah punya kemeja putih lengan panjang saat duduk di bangku SMK dulu yang sudah sobek akibat berkelahi dulu dan masih ada bekas jahitan. Seminggu kemudian Rudi tidak ikut kakeknya berjualan bakso. Dia pergi ke tengah kota untuk mencari pekerjaan dan menengenakan kemeja pemberian kakeknya. Setiap perusahaan yang di datangi tidak membutuhkan karyawan baru dan tidak menerima ijazah di bawah S1. Selama beberapa hari Rudi berkeliling di tengah kota, hingga akhirnya ada perusahaan yang membidangi Real Estate, tapi sayangnya ijazah Rudi hanya bisa sampai di bagiaan Office Boy


Rudi pun menerima pekerjaan sebagai Office Boy dengan gaji sebesar 700.000 rupiah setiap bulan. Bekerja dari hari Senin hingga Jum'at. Dan baju dari kakeknya seperti tidak akan pernah lepas dari tubuhnya. Meskipun dia mendapat seragam Office Boy, setiap akan pulang ke rumah, baju dari kakeknya selalu dipakai. Suatu hari di saat bekerja dan menuju Pantry untuk membuatkan kopi salah satu karyawan, Rudi bertabrakan dengan seorang wanita yang merupakan karyawan di kantor itu. Hingga wanita itu menjatuhkan berkas-berkas pekerjaannya.

"Maaf, mbak. Saya tidak sengaja". Kata Rudi sambil membantu wanita itu membereskan berkas-berkas.

Hingga tiba-tiba Rudi terdiam sambil melihat salah satu berkas yang diambilnya. Dia menunjukan wajah yang tertarik dengan hal tersebut. Hingga wanita itu menyadarkannya.

"Hey, kamu tidak apa-apa ?". Tanya wanita itu.
"Saya tidak apa-apa". Jawab Rudi.
"Kenapa kamu sepertinya begitu tertarik dengan gambar bangunan itu ?". Tanya wanita itu.
"Tidak, saya hanya memperhatikannya dengan seksama. Bentuk bangunannya sudah bagus, tapi sepertinya ada yang kurang". Kata Rudi.
"Kurang dimananya ?". Tanya wanita itu.
"Dari berkas yang saya ambil tadi, beberapa Raw Material yang saya lihat, sepertinya kurang cocok dengan bangunan tersebut. Karena bangunan tersebut bisa tidak tahan lama. Yang disebabkan salah satu bahannya mengandung beberapa zat yang kurang bagus untuk bangunan itu". Jawab Rudi.
"Kamu tahu banyak tentang hal-hal semacam itu. Hebat". Kata wanita itu.
"Saya dulu lulusan SMK jurusan aritektur. Kalau begitu saya permisi dulu". Jawab Rudi sambil berjalan menuju Pantry kembali.


Sudah hampir satu tahun Rudi bekerja di sana. Gajinya selama satu tahun dibaginya jadi tiga, untuk kebutuhan hidup, untuk kuliah, dan untuk modal usaha kakeknya. Rudi pun mendaftar SNMPTN dan mendaftar universitas swasta sebagai cadangannya. Dan jurusan yang diambil adalah arsitektur. Rudi pun akhirnya menjalankan tes SNMPTN dan kemudia tes di universitas swasta. Hingga beberapa hari kemudian, hasil tesnya keluar. Rudi di terima di Universitas Indonesia Fakultas Teknik Arsitektur. Rudi pun sangat bahagia dengan hasilnya. Kakeknya pun juga ikut bangga dengan hasil itu. Di saat mendaftar ulang, baru diketahui bahwa nilainya adalah yang paling tinggi. Hal tersebut membuat Rudi semakin bersemangat. Rudi juga melaporkan hasil tersebut kepada bosnya. Mendengar hal tersebut, Rudi mendapat kompensasi dari bosnya untuk kuliah sambil bekerja.


Selama empat tahun kuliah, Rudi selalu mendapatkan ipk 3 keatas dan empat semester terakhir mendapat ipk selalu 4. Bos alias direktur perusahaan tersebut mempromosikan Rudi untuk naik pangkat karena kecerdasaannya dan nilai yang baik di universitas dan akhirnya Rudi menjadi seorang sarjana. Dan hal itu atas saran dari wanita yang dulu bertabrakan dengan Rudi yang ternyata adalah assisstant dari direktur perusahaan tersebut. Hal itu kemudian diceritakanlah kepada kakeknya yang sedang berada di rumah yang duduk di depan rumah.

"Kakek, aku dipromosikan menjadi pegawai di sana". Kata Rudi.
"Baguslah, kau memang hebat. Itu baru cucu Kakek". Jawab Kakek.
"Ini juga berkat wanita yang dulu aku tabrak di kantor". Kata Rudi.
"Sepertinya kau suka dengan wanita itu ?". Kata Kakek.
"Ah, kakek bisa saja". Balas Rudi.
"Lebih baik, kamu perbaiki dulu kualitas hidup kamu, baru dekati wanita". Kata Kake.
"Iya, kek". Jawab Rudi.
Sambil tersenyum kakek berkata lagi, "Seperti yang kakek bilang, kalau tingkat pendidikan kamu lebih tinggi, kemungkinan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik lebih terbuka lebar". Kata Kakek.
"Tapi kek, ada orang yang hanya bermodalkan ijazah SD dan bahkan tidak sekolah bisa sukses". Kata Rudi.
"Memang ada orang yang seperti itu. Itu adalah jalan hidup yang sudah di gariskan untuknya. Dia ditakdirkan untuk sukses dengan jalan demikian. Mungkin kamu harus seperti ini jalan hidupmu, dan kamu harus menerimanya dan sabar melewatinya. Karena jalan setiap manusia di bumi ini itu berbeda dan tidak ada yang sama meskipun hasilnya bisa sama atau bahkan kurang dan lebih". Kata Kakek.
"Benar juga yang kakek bilang". Kata Rudi.


Kesokan harinya, Rudi menjalani pekerjaan barunya meskipun masih dengan status pegawai promisi. Rudi tetap bekerja dengan keras. Dengan kemeja pemberian kakeknya, yang membuatnya bertambah semangat. Hingga akhirnya status promosi itu hilang dan Rudi benar-benar diangkat menjadi karyawan dan juga sebagai wakil arsitek dari Ajeng Rahmawati yang ternyata wanita yang dia tabrak dan juga assisstant dari direktur perusahaan dan juga aristek tetap di perusahaan. Di saat Rudi pulang dan akan mengabarkan hal bagus itu. Tiba-tiba dia melihat bendera kuning berkibar di jalan menuju rumahnya, dan bendera kuning tersebut tersu saja mengarah ke rumahnya hingga ternyata, di depan rumahnya sudah banyak orang berpakaian hitam dan suara orang mengaji. Rudi pun bergegas memasuki rumahnya, dan sudah melihat tubuh kakeknya yang sudah kaku dan sudah dikafani. Rudi kemudian memeluk jasad kakeknya itu. Orang-orang yang melihatnya langsung banyak yang berkata agar Rudi tabah dengan kepergian kakeknya. Dan di hari itu juga kakeknya di kuburkan. Kakeknya meninggal akibat di tabrak oleh truk yang kencang


Sejak hari itu kinerja dari Rudi seperti menurun. Direktur perusahaan beberapa kali merasa kecewa dengan hasil kerja yang dihasilkan oleh Rudi. Berulang kali juga Rudi nyaris terancam di pecat. Tapi  kemudian dia ingat perkataan kakeknya, bahwa kalau ini jalan hidupnya, dia harus bisa melewatinya. Karena kata-kata kakeknya itu Rudi kembali bersemangat. Beberapa tahun bekerja di perusahaan itu, karena prestasi yang dihasilkan oleh Rudi, perusahaan sangat bangga dengannya. Akhirnya dia di promosikan menjadi seorang manager perusahaan. Sepulang kerja, Rudi mengunjungi makam kakeknya itu. Di sana dia seperti mengobrol dengan kakeknya.

"Kakek, sekarang aku dipromosikan menjadi seorang manager. Salah satunya berkat nasehat dari kakek" .Kata Rudi.
"Oh iya, aku mau melamar Ajeng. Sesuai kata kakek, aku harus bisa menghidupi diri sendiri  dulu baru bisa menghidupi orang lain".
"Dan satu hal lagi, aku selalu memakai baju kemeja pemberian kakek selama ini. Mungkin agar aku selalu bisa semangat kerja bila ingat perkataan kakek".
"Kalau begitu, Rudi pergi dulu kek". Kata Rudi yang kemudian meninggalkan makam kakeknya.


Beberapa hari kemudian, Rudi pun diangkat menjadi seorang manager perusahaan. Dan juga lamaran Rudi pun diterima oleh Ajeng dan mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Rudi pun kembali ke makam tempat kakeknya dimakamkan.

"Kakek, maaf aku baru bisa datang sekarang".
"Beberapa bulan yang lalu aku sudah diangkat menjadi manager dan lamaran ku diterima oleh Ajeng".
"Aku juga sudah bertunangan dengannya dan beberapa minggu lagi aku akan menikah".
"Oh ya, maaf kek, baju yang kakek beri sobek akibat teman-teman yang mendorongku tanpa sengaja bajunya kena besi yang sedikit tajam saat mau mengangkat aku ke kolam renang untuk merayakan kenaikan pangkat ku".
"Tapi tenang saja, aku sudah menjahitnya. Aku tidak mau salah satu pemberian kakek yang terakhir rusak begitu saja".
"Sudah sore kek. Besok aku akan melakukan foto pre-wedding. Aku pamit ulang dulu ya kek".

Setelah itu Rudi kadang-kadang berkunjung ke makam kakeknya bersama istrinya dan akhirnya bersama anaknya. Khidupan Rudi sekarang lebih baik dari kehidupan yang dulu. "Berusaha memang tidak akan pernah selalu mudah, tapi saat mendapatkan hasil dari usaha tersebut kita akan merasa bangga bahwa perjuangan kita tidak  sia-sia".

                                                                                              Story By Pandu Prasetyo .S

==============================================================

Bagaimana ceritanya ?. Bagus tidak ?. Kalau bagus atau kurang bagus silahkan komentar. Masukan anda sangat berarti bagi perkembangan karya tulis saya (ceilah, tumben pakai kata saya). Mungkin baru sekarang gw bisa menulis cerita ini. Sebenarnya ada banyak ide yang muncul, tapi ide cerita ini yang paling mencuat. Hingga akhirnya gw putuskan untuk menulis cerita ini. Sebenarnya cerita gw sudah muncul di kepala sekitar seminggu lebih yang lalu. Tapi baru sekarang gw tulis karena dalam tahap pengembangan cerita. Minggu depan Insya Allah gw akan menulis cerita baru lagi. Untuk cerita super hero dan "Finding The Truth" belum akan gw tulis dan lanjutkan. Karena mood gw belum mengarah ke kedua proyek tersebut. Jadi tunggu saja ceritanya. See You Soon............ :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah