Hoodroid : That Night (Prologue)

Malam hari di Palembang, Sumatera Selatan.

Dua orang polisi sedang berpatroli dengan mobil polisi berbentuk sedan yang bewarna cokelat di salah satu sudut tengah kot Palembang. Mereka adalah polisi yang masuk kedalam divisi 'Pemburu Parasit'. Parasit adalah makhluk yang bentuk awalnya berupa virus yang berukuran kelereng dan berwarna hijau yang masuk ke dalam tubuh manusia yang melalui kulitnya. Dan beberapa lama kemudian manusia yang terjangkit virus tersebut akan mengalami kehilangan kesadaran diri sendiri dan mulai memberontak dan melakukan hal yang aneh dan kadang melakukan hal yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain yang sebenarnya bukan kehendak mereka tetapi kehendak dari virus tersebut. Sumber virus tersebut belum diketahui. Virus tersebut sudah menyerang Palembang dua tahun terakhir. Tapi, sudah dipastikan kalau virus tersebut pertama kali muncul di Palembang karena di provinsi dan kota sekitarnya belum ada yang menunjukan adanya gejala virus tersebut. Orang yang terjangkit virus tersebut dibedakan menjadi tiga tipe. Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Tipe C, adalah tipe awal dimana manusia baru terjangkit virus dan mulai menjadi seperti 'orang gila'. Tipe B, tipe pertengahan dimana orang yang terlalu lama terjangkit virus, akan menjadi monster dan 100% kehilangan kesadarannya. Tipe A, kesadaran kembali tetapi manusia itulah yang menjadi otak dari virus tersebut atau dialah yang menggerakan wujud monsternya dan bukan virus yang melakukannya. Baru dua monster Tipe A yang ditemukan dan tidak diketahui asal dan tempat mereka berada karena mereka selalu berpindah tempat. 

"Aku pusing membaca buku ini" kata Robby Suhardi Bastian, polisi yang baru saja bergabung dengan divisi Pemburu Parasit
"Kau harus membiasakan membaca buku panduan itu. Memang tebal. Tapi itu akan membantumu" kata Nouval Danar Reza, salah satu polisi pertama yang bergabung dengan divisi Pemburu dan berbeda usia 3 tahun dengan Robby
"Darimana sebenarnya parasit itu ?"tanya Robby
"Kalau aku tahu, aku sudah memberi tahu kantor pusat"
"Kenapa mereka terus berkembang ?. Padahal persenjataan kita semakin lama semakin canggih"
"Seperti yang kau bilang. Mereka berkembang, dan persenjataan kita juga berkembang. Tidak akan pernah selaras, karena mereka selalu lebih maju"
"Padahal senjata kita adalah senjata buatan perusahaan senjata terbaik Indonesia dan dunia"
"Kau benar, tapi yang terbaik tidak menjamin hasil yang terbaik juga"


Saat mereka sedang mengobrol, terdengar suara radio dari kantor polisi yang memanggil mereka. Mereka diarahkan untuk menuju ke tempat dimana sesosok monster mengamuk di salah satu bangunan yang sedang dibangun. Sirine mobil dinyalakan, dan mereka bergegas menuju tempat kejadian perkara. Sesampainya disana, sudah banyak polisi yang mengepun tempat itu. Sebagian besar mereka berada di luar untuk mengantisipasi kalau monster itu keluar dari bangunan tersebut. Dari polisi berpakaian lengkap hingga polisi preman berada di sana. Nouval yang mengemudikan mobil kemudian dengan segera meberhentikan mobil dan menyuruh Robby untuk segera keluar dan membawa senjata serta memakai pakian lengkap seperti jaket anti peluru, helm khusus, dan perlengkapan khusus divisi Pemburu Parasit.

"Akhirnya kalian datang. Kita disini memang membutuhkan banyak polisi dari divisi Pemburu Parasit" kata seorang anggota Densus 88 yang bernama Aji Prasetia Abadi dengan berbisik
"Tolong laporan situasi terkini" kata Nouval dengan berbisik juga
"Baik. Tadi ada 20 orang anggota dari Densus 88 dan Kopasus sudah ada di dalam. Ditambah 10 orang dari kepolisian divisi Pemburu Parasit. 17 orang terluka dan dibawa keluar oleh 5 orang. Jadi total yang ada di dalam sekarang ada 8 orang dan semua dari divisi Pemburu Parasit. Luka sebagian besar di tangan dan kaki. Tetapi tidak terlalu parah sehingga dapat ditolong. Anggota divisi Pemburu Parasit lainnya sedang dalam perjalanan dan baru sekitar 10 menit lagi sampai. Anggota Densus, Kopasus, dan kepolisian serta beberapa polisi dari divisi Pemburu Parasit sudah mengepung di bagian atap, kanan dan kiri gedung, serta depan dan belakang"
"Tidak ada bantuan dari para super hero ?" tanya Robby
"Belum ada tanda-tanda kehadiran mereka"jawab Aji
"Tidak ada lagi yang akan masuk ke dalam ?" tanya Nouval
"Untuk saat ini tidak. Kita menunggu anggota divisi Pemburu Parasit lainnya"
"Baiklah kalau begitu. Robby, kita masuk"
"Baik"
"Kalian berhati-hatilah"
"Baik"


Nouval dan Robby berdiri dari samping mobil polisi tempat mereka berlindung tadi. Mereka kemudian berjalan menuju bangunan tersebut. Beberapa polisi dari Densus 88 berdiri di depan mereka dan mempersilahkan mereka masuk. Robby sesekali melihat keadaan dibelakangnya. Dia melihat anggota Densus 88 tadi, dan anggota Kopasus dan polisi lainnya. Serta melihat Wartawan media cetak dan elektronik yang meliput berita. Serta masyarakat sekitar yang ingin melihat kejadian itu dan mereka semua dihalangi pembatas kayu berwarna kuning dan dijaga oleh anggota polisi. Dan akhirnya mereka sampai di dalam bangunan yang baru selesai 80 %.


Mereka pun akhirnya sampai di dalam bangunan tersebut. Kondisi bangunan tersebut dalam keadaan pencahayaan yang sangat kurang. Hingga akhirnya Nouval dan Robby memakai kacamata yang bisa melihat dalam gelap. Keadaan sunyi di dalam bangunan ini membuat suara ricuh di luar sana begitu terdengar dengan menggema. Nouval dan Robby memutuskan untuk berepencar. Nouval berjalan mengendap-endap dan sesekali bersandar ke dinding. Tidak ada hal yang mencurigakan yang dilihatnya. Hanya kadang dia melihat goresan kuku tajam di beberapa bagian dinding dan ada bercak darah yang menempel di dinding dan lantai. Benda-benda yang berserakan dimana-mana yang menunjukan bahwa memang sempat terjadi pertarungan yang sengit melawan monster tersebut. Selongsong peluru juga berserakan di lantai. Nouval memutuskan untuk mengikuti bekas cakaran yang dilihatnya. Hingga tiba-tiba dia mendengar suara teriakan Robby. Nouval kemudian berlari kearah teriakan tersebut. Dan ternyata Robby terluka dan dia terjatuh sambil memegangi tangan dan kakinya yang tertusuk oleh monster tersebut. Nouval kemudian melihat monster tersebut berusaha bersembunyi lagi setelah melukai Robby. Monster itu berwarna merah dan menyerupai binatang Salamander dengan cakar yang besar. Nouval kemudian menembakan pistolnya ke arah monster tersebut secara bertubi-tubi. Monster itu keluar dari persembunyiannya dan berusaha menyerang Nouval. Tetapi beberapa kali Nouval berhasil menghindari serangan monster tersebut.


Nouval kemudian mengeluarkan tabung gas kecil untuk menghilangkan jejaknya dan membawa Robby keluar. Tetapi rencananya gagal, monster itu tahu dimana Nouval berada dan menyeranya sehingga tangan kanannya terluka. Asap itu ternyata menjadi senjata makan tuan bagi Nouval. Dan sosok itu menghilang di balik asap tersebut. Noval yang sedari tadi berdiri disamping Robby yang pingsan karena kekurangan darah mengacungkan pistolnya kesegala arah bila ada suara yang terdengar asing. Hingga muncul suara benda berjatuhan disegala arah dibalik kepulan asap tersebut yang sudah mulai menipis. Nouval dengan tanpa komando dari dirinya sendiri langsung menembakan pistol itu kesegala arah. Monster yang cukup besar tersebut menabrakan dirinya ke arah Nouval sehingga Nouval terlempar jauh dan terhenti ketika membentur dinding. Monster itu kemudian berlari dan mendekati Nouval. Tak membutuhkan waktu yang lama, monster itu sudah berada diatas Nouval yang terlentang terjatuh setelah membentur dinding. Monster itu kemudian mengangkat Nouval lalu membantingnya. Nouval menjerit kesakitan. Monster itu kemudian melompat dan menjatuhkan dirinya dengan niat mengenai tubuh Nouval yang ternyata hanya mengenai kakinya dan langsung mematahkan kedua kaki Nouval. Nouval semakin menjadi teriakannya saat tahu kedua kakinya patah. Monster itu tersenyum lalu mengangkat tangan kanan Nouval yang sedang memegangi kakinya. Dan bunyi tulang kembali terdengar cukup kencang. Ternyata monster itu mematahkan tangan kanan Nouval. Dan dia ingin melanjutkannya dengan tangan kiri Nouval. Sebelum ingin mematahkan tangan kiri Nouval, monster itu mendekatkan mulutnya ke telinga kanan Nouval dan mengatakan.

"Namaku Mander dan aku adalah Parasite Tipe A jika dikategorikan menurut kelompokmu"


Saat ingin mematahkan tangan kiri Nouval. Monster itu mendapatkan serangan dari belakangnya. Monster itu langsung berbalik dan menjatuhkan Nouval yang tadi dipeganginya. Nouval berpikir bahwa bala bantuan dari Divisi Pemburu Parasit telah tiba. Ternyata yang datang adalah Metalix. Terjadilah pertarungan antara Metalix dan Mander. Nouval hanya bisa melihat pertarungan itu beberapa menit setelah kedatangan Metalix sebelum akhirnya dia pingsan.


Nouval kemudian terbangun disebuah ruangan yang ternyata sebuah ruangan yang ada di dalam rumah sakit. Dia melihat kedua kakinya diperban dan digantung. Tangan kanannya yang terluka dan patah di perban dan diikatkan di lehernya dengan tangan kanannya tertempel di dadanya. Nouval kemudian melihat ke arah kanannya yang ternyata sedari tadi seorang pria menatapnya dan kemnudian mendekatinya bersama seseorang yang dari tadi beridiri dan manatapnya. Pria pertama adalah Kapten Polisi Sumatera Selatan bernama Krisna Rivandi, ddengan pakaian cokelat kepolisian dan dengan wajahnya yang masih muda karena berbeda tiga tahun dibawah Nouval yang kemudian mulai berbicara.

"Kapten..."
"Akhirnya kau sudah sadar"
"Apakah aku berada di rumah sakit ?"
"Kau memang berada di rumah sakit"
"Lalu, dimana Robby ?"
"........."
"Bagaimana keadaan Robby ?"
"Robby tewas karena kekurangan darah. Dia sudah dimakamkan dua hari setelah kejadian"
"Dan satu hal lagi, ada yang ingin berbicara denganmu"


Sosok pria yang tadi berdiri bersama Kapten Polisi Sumatera Selatan mulai membuka mulutnya.

"Saya Ryan Hanafi. Saya dari WeaponTech Inc. Tepatnya saya adalah CEOnya"
"Saya ingin mengatakan bahwa tulangmu sebenarnya tidak patah, tapi hancur karena tekanan dari serangan monster itu yang cukup keras sehingga tidak patah lagi melainkan hancur. Terutama bagian kaki. Kalau bagian tangan kanan. Memang patah, tapi butuh waktu penyembuhan cukup lama"
"Lalu apa yang akan kau lalukan ?. Kaukan bukan seorang dokter"
"Aku memang bukan dokter. Aku CEO dari WeaponTech Inc yang membuat semua perlengkapan Divisi Peburu Parasit kepolisian. Akan kutambahkan. Aku bekerjasama dengan Cyber Inc dengan CEO barunya yaitu Suryadi Adiningrum yang beberapa bulan lalu aku menemuinya dan kami sepakat untuk memulai 'Project Hoodroid II'"
"Project Hodroid II ?"
"Yang jelas intinya adalah persenjataan baru yang hanya kau yang memakainya yang diyakini sangat ampuh dalam menghadapi Parasite. Agar proyek ini berjalan dengan lancar, maka kau harus merelakan hidup tanpa kedua kaki dan tangan kananmu yang akan digantikan dengan Biotech tangan dan kaki yang bisa juga digunakan sebagai senjata. Aku akan menjelaskan lebih detail lagi bila kau bersedia mengambil bagian dalam project ini. Apakah kau bersedia ?"
"Kalau ini untuk kepentingan orang banyak, aku bersedia"

Tamat (Bersambung).....................................

==============================================================

Alhamdulillah, setebenarnya cerita ini sudah selesai dua minggu yang lalu. Tapi karena gw lagi malas, makanya baru gw selesaikan sekarang. Dua minggu yang lalu baru 90% jadi dan niatnya besoknya atau di hari yang sama bisa diselesaikan. Tapi malas menyerang, dan baru sekarang bisa selesai. Cerita ini bisa juga dibilang Epilog dari cerita Monster Arm yang terakhir, meskipun nantinya akan menjadi cerita yang berbeda tempatnya (bukan universenya). Cerita super heroes selanjutnya belum tahu kapan, Insya Allah bulan depan. Gw tidak mudik jadi ada waktu untuk berimajinasi untuk cerita selanjutnya. Gw juga ada rencana memposting foto post 'Jalan-Jalan Kelas B' yang ceritanya sudah gw posting sebelumnya. Nantikan saja kelanjutan kehidupan blog ini (halah...!!!!+ tepok jidat). See You Soon..... :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah