Review Netflix Marvel The Defenders (Phase 1)

Ini adalah pos baru dengan label baru. Yaitu "Review Film dan Serial". Jadi gue akan mencoba mereview film dan serial yang gue tonton. Dan review gue tidak tergantung tahun atau tanggal rilisnya. Jadi bisa aja tiba-tiba gue review film tahun 1998. Dan reviewnya sesuai dengan genre dari film ataupun serial yang gue tonton. Tapi bila ada request, mungkin akan gue pertimbangkan menonton serial atau film yang diminta. Untuk percobaan dan permulaan. Gue akan mencoba mereview serial Netflix. Yaitu Netflix MCU (Marvel Cinematic Universe). Dimulai dari Daredevil season 1 sampai The Defenders season 1. Secara tidak official The Defenders season 1 adalah penutup Phase 1 Netflix MCU (mirip The Avengers sebagai penutup Phase 1 MCU Film). Dan Phase 2 akan dimulai dengan Marvel's The Punisher yang akan tayang November ini. Oke akan gue mulai dari yang nilainya paling rendah.

6. Marvel's Iron Fist Season 1
Score: 6.8/10
Akting: 7.0/10
Cerita: 6.6/10
Visual: 6.4/10
Karakter Favorite: Collen Wing (Jessica Henwick) & Madame Gao (Wai Ching Ho)

Menceritakan tentang Danny Rand (Finn Jones) yang berusia 10 tahun selamat saat kecelakaan pesawat dan sayangnya tidak dengan kedua orang tuanya. Kemudian dia diselamatkan oleh para biksu dari K'un-Lun yang akhirnya mengajari Danny menjadi seorang petarung atau kesatria. Beberapa tahun kemudian Danny kembali ke New York. Dia ingin mencoban mencari tahu hubungan masa lalunya saat kecelakaan dan mencoba mengambil kembali perusahaan keluarganya yang saat itu dijalankan oleh rekan bisnis dan sahabat ayahnya. Dan dia berusaha mengembalikan warisan keluarganya dengan mengalahkan orang-orang yang mengancam.

Dari segi cerita ada kemiripan dengan serial Arrow (CW). Gue gak begitu ikutin mereka dikomik. Tapi mungkin karena ada kemiripan, akhirnya jadi kurang kesan kejutannya. Akting juga sudah baik, tapi entah kenapa karakter Claire Temple (Rosario Dawson) disana agak sedikit "annoying". Padahal karakter dia sudah bagus diketiga serial sebelumnya. Jadi kayak kesannya terpaksa dia ada di sana, padahal kurang dibutuhkan dan sepertinya untuk "mengatakan" bahwa kalau dia bisa untuk "jembatan" dengan serial sebelumnya. Visualnya juga kurang, mungkin karena serial televisi. Jadi keuangannya kurang diarahkan kesana. Misal seharusnya ada scene Danny Rand lawan Shou Lao (naga yang memberikan kekuatan The Immortal Iron Fist). Diperparah dengan fight scene yang kurang greget. Iron Fist seharusnya lebih greget fight scenenya, karena dia identik dengan kung fu dan pertarungan tangan kosong.  Kalau soal kostum, gue gak begitu masalahin. Itu butuh proses bagi seorang super hero untuk mengenakan kostum. Dari kekurangan itu, ada kelebihan lainnya. Seperti kuatnnya karakter Madame Gao dan Collen Wing yang cukup membantu meningkatkan cerita Iron Fist. Coba kalau mereka tidak ada dan fokus hanya pada Iron Fist semata. Mungkin akan menjadi serial yang buruk.

5. Marvel's Luke Cage Season 1
Score: 7.0/10
Akting: 7.0/10
Cerita: 7.2/10
Visual: 7.0/10
Karakter Favorite: Luke Cage (Mike Colter) & Cottonmouth (Mahershala Ali)

Luke Cage menceritakan karakter dengan nama sama. Luke Cage adalah pahlawan bagi Harlem (New York) dari ancaman Diamondback (Eric La Ray) dengan bantuan Cottonmouth dan Black Mariah (Alfre Woodard). Dengan kemampuan kulit yang keras dan kekuatan yang kuat akibat dari eksperimen. Luke Cage mencoba menyelamatkan Harlem dan mengembalikan Harlem seperti impian dari orang yang dia sangat hormati yaitu Pop (Frankie Faison).

Dari awal cerita gue udah suka sama cerita Luke Cage. Pelan tapi pasti. Meskipun agak sedikit lambat diawal cerita. Ditambah Cottonmouth yang sudah bagus banget sebagai musuhnya. Sayang dia hanya tampil 7 episode setelah dibunuh oleh saudarinya sendiri yaitu Black Mariah. Setelah kejadian itu masih bagus hingga muncul Diamondback yang menjadi otak kekacauan Harlem. Dan sayang banget. Dia sebagai otak, tapi kurang keluatan sadis dan unsur "wow" penjahatnya tidak ada. Apa lagi di fight scene dia dengan Luke Cage. Jadi kayak banyolan gitu. Bagi gue ya, gue lebih suka Diamondback muncul di season 2 aja. Jadi season 1 lebih fokus ke Cottonmouth dan Black Mariah ditambah Shade (Theo Rossi) sebagai kaki tangan Diamondback. Tapi itu terserah sang sutradara, mungkin dia ada rencana besar diseason 2 yang mungkin bisa meningkatkan penilaian serial Luke Cage. Untuk akting sudah bagus. Karakter Claire Temple lebih bagus disini dibandingkan di Iron Fist. Visual juga tidak perlu banyak sentuhan CGI. Mungkin karena memang tidak perlu juga, karena pertarungan Luke Cage itu seperti Daredevil dan Jessica Jones yang murni pertarungan. Lain halnya dengan Iron Fist yang juga murni pertarungan tapi perlu centuhan CGI buat kekuatan yang mengeluarkan cahaya.

4. Marvel's Jessica Jones Season 1
Score: 7.5/10
Akting: 7.0/10
Cerita: 7.5/10
Visual: 7.0/10
Karakter Favorite: Kilgrave/Purple Man (David Tennant) & Jessica Jones/Jewel (Krysten Ritter)

Mengisahkan tentang seorang Private Investigator, Jessica Jones. Yang merupakan mantan pahlawan super yang memiliki masa lalu yang kelam dengan pekerjaannya itu. Dan memilih pindah dan tinggal di New York sebagai investigator. Tetapi dia dihantui oleh orang dari masa lalu yaitu Kilgrave. Dan terus meneror dia dan orang-orang yang ada disekitarnya hingga Jessica mau kembali kepadanya sebagai wanita "favoritnya".

Ceritanya sudah sangat menarik. Meskipun bukan super hero banget seperti ketiga serial lainnya. Tapi gue suka. Kadang ada sedikit ngebosenin, tapi tetap menarik untuk dilanjutkan hingga episode terakhir. Sama seperti Luke Cage, serial ini tidak perlu visual efek yang berlebihan. Akting juga sudah baik. Apa lagi peran dari David Tennant. Benar-benar memukai sebagai antagonis utama disini. Ditambah adanya Luke Cage dan juga sebagai bertemunya anggota The Defenders untuk pertama kali. Meskipun perannya tidak besar, tetapi cukup membantu pengembangan ceritanya. Karena ada hubungan antara masa lalu Jessica dengan kematian istri dari Luke Cage. Kalau mengarapkan serial yang super hero banget, Jessica Jones kurang. Karena dia hanya sesekali memperlihatkan kekuatannya. Sehingga bagi sebagian orang yang mengharapkan serial manusia super akan sangat kurang dimanjakan disini.

3. Marvel's The Defender Season 1
Score: 8.0/10
Akting: 7.9/10
Cerita: 7.8/10
Visual: 7.8/10
Karakter Favorite: The Defenders & Alexandra (Sigourney Weaver)

Menceritakan masing-masing super hero dari serial sebelumnya (Daredevil, Jessica Jones, Luke Cage, dan Iron Fist) sebelum akhirnya bertemu secara tidak sengaja atau tidak direncanakan dikarenakan oleh organisasi jahat bernama The Hand yang dipimpin salah satu Finger, Alexandra. The Hand selama ini mengincar Iron Fist untuk membuka pintu menuju keabadian. Menyadari kuatnya The Hand, mereka terpaksa bersatu melawan The Hand sebagai The Defenders.

Dari segi cerita sudah sangat bagus menurut gue. Sayang ada sedikit kurang ketika Elektra membunuh Alexandra, setelah itu pembunuhan itu ceritanya jadi sedikit kurang. Tapi secara keseluruhan sudah baik. Visual yang disajikan juga sudah jauh lebih baik, meskipun lebih sering diadegan malam. Tapi tidak mengurangi nyamannya menonton serialini. Akting sudah tidak perlu dibahas, sudah sangat baik dan berkembang. Terutama Finn Jones yang memerankan Iron Fist. Jauh lebih baik aktingnya di The Defenders dibandingkan diserialnya sendiri. Meskipun hanya 8 episode (serial lainnya normalnya 13 episode) sudah cukup menampilkan adegan dan cerita yang sangat baik. Tidak terlalu bertele-tele, sehingga tidak membosankan.

2. Marvel's Daredevil Season 1
Score: 8.5/10
Akting: 8.0/10
Cerita: 7.9/10
Visual: 7.9/10
Karakter Favorite: Matt Murdock/Daredevil (Charlie Cox) & Wilson Fisk/Kingpin (Vincent D'Onofrio)

Ketika Kingpin dan koleganya (Madame Gao, Nobu, Vladamir Ranshakov) mewakili masing-masing mafia besar dunia yang berusaha menguasai Hell's Kitchen dari dalam. Dengan narkoba, perdangan senjata, perdangan manusia, polisi korup, dan kejahatan lainnya. Mereka mengancam kehidupan setiap sudut Hell's Kitchen. Matt Murdock, pengacara tuna netra mulai melakukan aksinya sebagai vigilante. Bertarung dan mengungkap kejahatan meskipun nyawa taruhannya. Hingga akhirnya dia dikenal dengan nama samaran Daredevil.

Daredevil. Satu-satunya pahlawan super dari serial The Defenders yang mengenakan kostum untuk menutupi identitas aslinya. Tapi hal itulah yang menjadikan Daredevil lebih menarik karena dia memakai kostum seperti yang ada dikomiknya. Dari segi visual dan akting, sudah sangat baik. Apa lagi Charlie dan Vincent yang terlihat mendalami perannya masing-masing. Terutama Vincent, benar-benar seperti Kingpin yang secara perlahan mulai terlihat sangat jahat. Cerita Daredevil juga sudah sangat baik dan fokus ceritanya bisa terus sampai season 1 selesai. Bisa dikatakan serial super hero terbaik tahun itu (2015). Sesempurnya serial ini pasti ada kekurangan. Dan menurut gue kurangnya ada pada kostum akhirnya. Gue mempermasalahkan topengnya. Entah kenapa, kadang terlihat kurang sesuai dengan kepala Charlie Cox. Sehingga kadang terlihat lucu. Meskipun akhirnya gue terbiasa melihatnya sampai 3 season (Daredevil season 1 dan 2, dan The Defenders).

1. Marvel's Daredevil Season 2
Score: 8.9/10
Akting: 9.0/10
Cerita: 8.9/10
Visual: 8.9/10
Karakter Favorite: Matt Murdock/Daredevil (Charlie Cox) & Frank Castle/The Punisher (Jon Bernthal)

Sekali lagi. Hell's Kitchen mendapatkan ancaman setelah Kingpin masuk penjara. The Hand mengambil alih dengan dipimpin Madame Gao. Tujuan kali ini berbeda dari sebelumnya. Menemukan Black Sky, sang penyelamat The Hand. Matt Murdock kembali  harus beraksi dengan mantel Daredevil. Dengan munculnya Elektra dan Frank Castle. Masalah Matt Murdock sebagai pengacara dan Daredevil semakin kompleks.

Daredevil season 2 ini lebih bagus dibandingkan dengan season 1. Nilai tambahnya ada pada The Hand yang diseason ini benar-benar dikenalkan sebagai organisasi jahat yang besar. Ditambah lagi dengan munculnya tokoh ikonik seperti The Punisher dan Elektra. Dari akting dan visual sudah lebih bagus dibandingkan dengan season sebelumnya. Apalagi visual efect untuk The Punisher dengan adegan tembak-tembakan dan akting Jon yang cukup sadis sebagai anti hero juga sudah sangat dapet. Elektra yang merupakan pasangan yang dianggap abadi (meskipun akhirnya Matt tidak menikahi Elektra) juga memiliki peran khusus untuk cerita season 2 sehingga season ini menjadi yang terbaik. Cerita yang mendukung peran dari masing-masing tokoh juga sangat baik. Terlihat dengan penulisan yang sangat baik dengan suksesnya serial ini. Kingpin yang perannya hanya sedikit juga sangat-sangat membantu pengembangan cerita ini. Salah satu serial terbaik tahun lalu. Mudah-mudahan, tahun 2019 semakin membaik (karena tahun depan sudah ada Jessica Jones dan Luke Cage season 2).


Demikian review singkat gue untuk serial-serial The Defenders phase 1. Phase 2 akan dimulai dengan The Punisher akhir tahun ini yang direncanakan tayang seluruh episode di Netflix bulan November. Kedepannya gue akan mencoba mereview serial MCU lainnya seperti Agent of Shield dan Agent Carter. Juga mini seriesnya yaitu Slingshot. Untuk film-film MCU gue harus nonton lagi, soalnya seperti The Defenders. Gue mau bikin perphase. Bukan hanya MCU aja yang gue review, DCEU, film barat lain, film Indonesia, dan serial-serial barat akan gue review. Dan gue juga mau mereview Tokusatsu seperti film dan serial serta video Kamen Rider dan serial Super Sentai. Oke sampai sini pos gue. See You Soon... :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah