My Story (Part 38)

Assalamualaikum... Hai... Sudah dua bulan tidak mengunjungi blog tercinta ini. Tadinya gue mau menulis pojok opini lagi yang isinya sudah gue dapetin sekitar tiga bulan lalu hahaha... Tapi belum dapet niat, akhirnya dapet tapi sayangnya kepala gue sakit alias penyakit kambuhan yaitu migrain. Akhirnya gue menulis ini. Curhatan abal-abal gue. Selama dua bulan gue menghilang dari blog, banyak hal yang terjadi. Nah hal-hal itu yang akan gue curahkan dimari. Oke, langsung saja.


Di bulan Oktober. Gak ada yang spesial sama sekali. Jadinya tidak ada yang gue ceritain. Langsung lanjut bulan November kemarin. Di bulan November 2018 ini. Beberapa lamaran kerja gue di beberapa BUMN (perusahaan milik BUMN maksudnya) sedang diproses. Tapi sayangnya zonk semua sodara. Sebut saja perusahaan P1, gue lulus seleksi adminitrasi sekitar bulan Agustus. September gue psikotes tapi lewat online alias gue bisa ngerjainnya dimana aja asal ada jaringan internet. Dan bulan lalu keluar hasilnya. Gue dinyatakan tidak lolos. Kemudian perusahaan P2. Agustus gue masukin berkas. Dan setelah itu tidak ada pengumuman sama sekali ditambah tidak ada pemberitahuan kapan pengumuman seleksi. Tiba-tiba, gue dapet email dan dini hari. Gue dinyatakan tidak lolos administrasi. Gue bingung. Semua berkas sudah sesuai, tapi tidak lolos. Kalau psikotes sih gue paham, lah berkas. Tidak diberitahukan, berkas apa yang salah atau kurang. Cuma menuliskan tidak lolos seleksi adminitrasi. Dan perusahaan P3. Lamaran gue disambut positif. Sekitar tiga minggu lalu, gue interview dengan HRD, User, dan juga sudah psikotes. Gue percaya diri dong. Apa lagi minggu ini, gue MCU (Medical Check Up). Dan di hari berikutnya, gue interview dengan user yang berbeda dari anak perusahaan P3. Sebut saja P4. Sayang sekali. Dari interview itu gue tau. P3 dan P4 tidak ada posisi kosong untuk HRD. Akhirnya gue kecewa berat. Untuk apa gue MCU kalau tidak diterima. Dan usernya baru saja mengubungi gue. Kalau gue ditawarkan magang. Tapi keluarga gue tidak setuju. Padahal menurut gue menggiurkan tawaran itu, tapi karena takut ada apa-apa dan gue gak didukung keluarga. Akhirnya tidak jadi gue ambil. Akhirnya gue Freelance lagi, itu pun kalau ada tawaran.


Selanjutnya tidak ada.. hahaha. Gak deng. Inget cerita My Story sebelumnya? Gue cerita kalau gue main Tinder dan ketemu match yang lumayan (gue gak ngomongin fisik ya). Beberapa hari yang lalu doi comblangin gue dengan rekan kerjanya. Hal pertama yang keluar dari kepala gue adalah "Hah?". Dia kirimin gue fotonya. Doi bilang kalau temennya baper karena gue ngasih kado buat si doi dan katanya beberapa kali nanya soal gue. Dan hal yang keluar dari kepala gue selanjutnya adalah "Seriously?"dan gue disuruh follow IGnya. Dan gue follow lah. Tapi jujur, gue masih belum tertarik sama rekan kerjanya sampai sekarang. Kenapa gue bilang demikian? Karena gue masih ada rasa sama doi. Gue belum pernah bilang, tapi gue masih merasakan itu. Dari cara dia mau comblangin gue. Gue yakin, dia gak tertarik sama gue. Dia cuma mau jadi sebatas teman atau sahabat aja. Karena beberapa kali bilang kalau gue teman atau sahabat. Sakit cuk kadang hahahaha... Tapi yaudahlah. Kalau itu yang doi mau. Gue gak bisa maksa. Karena perasaan gak ada yang bisa maksa kan? Kecuali orang itu yang mau.


Dan sebelumnya gue bilang gak ada yang spesial di bulan Oktober. Ada sebenernya. Gue mau hapus, tapi mager hahaha...  Di bulan itu. Untuk pertama kali gue meet up alias ketemuan sama doi. Iya, yang gue kenal di Tinder yang mau comblangin gue. Gue ketemu doi di Cibinong City Mall. Tepatnya tanggal 21 alias hari Minggu karena hari itu doi free. Rencanainnya udah seminggu sebelumnya. Di CCM, gue nonton sama doi. Nonton Venom tepatnya. Dan gue dibayarin. Damn... kejadian kayak sama mantan gue terjadi lagi. Gue dibayarin nonton. Doi gak mau diganti duitnya. Oke. Gue gak bisa maksa banget karena udah gue paksa. Selain nonton, kita makan. Kali ini gue bayar sendiri dan doi bayar sendiri juga. Tadinya gue mau traktir Chatime, sesuai janji gue dulu. Tapi doi gak begitu tertarik. Apa lagi baru aja makan Solaria. O iya. Gue dari rumah naik sepeda motor dan parkir di Stasiun Pondok Ranji dan naik KRL sampai Stasiun Bojong Gede. Di sana gue dijemput doi. Dan gue yang bawa motor doi sampai CCM dan begitu juga pas pulang. Dan hari bahagia itu rusak pas doi bilang, "Aku dapat temen chat yang seru dari Tinder. 3 orang", "Dua sudah ketemu, tinggal satu lagi yang belum". Dua itu termasuk gue. Sakit cuy disitu. Karena gue kira, gue "spesial" (tapi gue bukan martabak). Dan makin hari chat gue dengan doi juga semakin berkurang. Terutama karena doi sibuk banget. Dan yah... gue pasrah aja. Gue belum bisa buat jujur soal perasaan gue. Kenapa? Sebelum ibu gue pikun, dia bilang, "Kamu boleh pacaran. Kamu boleh punya cewek. Tapi kamu kerja dulu. Punya penghasilan dulu. Baru boleh. Kalau sekarang, jangan dulu. Fokus kuliah. Fokus sama diri kamu dulu". Itu ibu gue bilang setelah gue baru aja putus dari pacaran pertama kali. Dan tanpa sadar, kata-kata itu mungkin yang menyebabkan gue gak punya cewek sampai sekarang.


Oke. Itu aja yang mau gue ceritain saat ini. Kalau ada curhatan lagi. Akan gue buat part selanjutnya. Gue juga mau istirahat. Mau cari inspirasi lagi. Karena Pojok Opini dan Rene Lestari mau gue lanjutin lagi. Terima kasih bagi yang mau mampir dan baca tulisan-tulisan gue. Mudah-mudahan hidup kalian yang baca bisa bahagia. Aamiin... Wassalam. See You Soon.... :-)

Komentar

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is ready -

    And making money with it is as simple as 1 . 2 . 3!

    This is how it all works...

    STEP 1. Choose which affiliate products you want to promote
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. Watch the system explode your list and up-sell your affiliate products all for you!

    Do you want to start making profits?

    Your MONEY MAKING affiliate solution is RIGHT HERE

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah