Winger : Hero With Bird Wing From Olympus
Dahulu kala hidup seorang yang sangat kuat dan dia dijuluki sebagai Dewa terkuat pada jaman itu. Dia menyebut dirinya dengan nama Zeus. Dia melawan banyak The Titans alias monster yang berusaha menghancurkan bumi. Dengan kekuatannya dia mengalahkan satu persatu dari para Titans. The Titans itu sudah banyak membuat kekacauan dan kerusakan di bumi. Hingga akhirnya Zeus mengurung mereka di sebuah goa yang ukurannya sangat besar dengan pintu goa yang sangat sulit untuk dibuka oleh siapapun termasuk The Titans. Zeus hanya menguncinya dengan sebuah medali berwarna emas yang berbentuk lingkaran dengan gambar bulu dari burung.
Suatu hari Zeus mengutus seorang Dewa untuk menyerahkan medali itu kepada seorang raja yang hidup di dekat dengan goa tempat penyegelan dari The Titans. Hercules mengatakan kepada raja untuk menjaga baik-baik medali itu dan jangan sampai jatuh ke tangan yang salah. Raja itu bernama Raja Albus II berjanji kepada Dewa tersebut untuk menjaga baik-baik medali itu. Untuk menjaga kerahasiaan dari keberadaan medali itu, Raja Albus II menyebutnya dengan julukan Feather atau bulu karena medali itu bergambar bulu burung. Semakin hari raja semakin tua dan dia harus menurunkan tahtanya kepada anaknya yang bernama Anastasia Albus yang berusia 18 tahun.
Sang putri sebenarnya belum siap menjadi seorang pemimpin dari rakyatnya. Tetapi tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi dari Raja Albus II, Putri Anastasia belum juga memiliki seorang suami. Karena Raja Albus II tidak pernah mengekang putrinya untuk segera menikah dan menggantikan posisinya. Kerajaan Vion tempat Raja Albus II memimpin mulai terjadi kekacauan yang diakibatkan oleh seorang penyihir yang menamakan dirinya sebagai Wizardor. Dia mengatakan menginginkan Feather alias medali yang diberikan Zeus kepada Raja Albus II. Wizardor mulai menginvasi Kerajaan Vion dengan melakukan penyerangan kepada rumah masyarakt di sekitar Kerajaan Vion dengan bantuan para Gargoyle. Khawatir dengan medali yang diincar oleh Wizardor, Raja Albus II memerintahkan prajuritnya untuk melindungi Kerajaan Vion dan Raja Albus II menyerahkan medali itu kepada putrinya dan menyruhnya untuk segera meninggalkan kerajaan.
Putri Anastasia menolaknya, dia ingin bersama ayahnya, tetapi Raja Albus II memarahinya dan mengusirnya dengan paksa. Akhirnya Putri Anastasia lari sambil membawa medali itu. Melihat kekacauan yang terjadi di Kerajaan Vion, Zeus yang berada di Olympus mengutus 4 orang kesatriannya untuk melindungi sang putri beserta medali itu. Keempat kesatria itu bernama Michael Lightner, Drake Draken, Zoe Strongerus, dan Phoel Phoenixius. Mereka memiliki sayap layaknya seorang dewa, dan sayap mereka dan kekuatan berbeda-beda. Michael Lightner memiliki sayap burung merpati putih dengan kekuatan cahaya dan pedang cahaya, Drake Draken mempunyai sayap kelelawar dengan kekuatan kegelapan dan kapak hitam, Zoe Strongerus dengan sayap burung yang terbuat dari besi dengan palu besarnya, dan Phoel Phoenixius dengan kekuatan keempat elemen bumi dengan senjata panah. Mereka akhirnya sampai kepada Putri Anastasia, mereka mengatakan dikirim oleh Zeus untuk melindunginya. Tiba-tiba muncul Wizardor dihadapan mereka, Wizardor mengatakan bahwa Raja Albus II telah mati di tangannya, dan dia mengetahui bahwa medali itu ada pada Putri Anastasia. Para kesatria itu tidak tinggal diam, mereka langsung menyerang Wizardor, kecuali Phoel yang melindungi san putri.
Suatu hari Zeus mengutus seorang Dewa untuk menyerahkan medali itu kepada seorang raja yang hidup di dekat dengan goa tempat penyegelan dari The Titans. Hercules mengatakan kepada raja untuk menjaga baik-baik medali itu dan jangan sampai jatuh ke tangan yang salah. Raja itu bernama Raja Albus II berjanji kepada Dewa tersebut untuk menjaga baik-baik medali itu. Untuk menjaga kerahasiaan dari keberadaan medali itu, Raja Albus II menyebutnya dengan julukan Feather atau bulu karena medali itu bergambar bulu burung. Semakin hari raja semakin tua dan dia harus menurunkan tahtanya kepada anaknya yang bernama Anastasia Albus yang berusia 18 tahun.
Sang putri sebenarnya belum siap menjadi seorang pemimpin dari rakyatnya. Tetapi tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi dari Raja Albus II, Putri Anastasia belum juga memiliki seorang suami. Karena Raja Albus II tidak pernah mengekang putrinya untuk segera menikah dan menggantikan posisinya. Kerajaan Vion tempat Raja Albus II memimpin mulai terjadi kekacauan yang diakibatkan oleh seorang penyihir yang menamakan dirinya sebagai Wizardor. Dia mengatakan menginginkan Feather alias medali yang diberikan Zeus kepada Raja Albus II. Wizardor mulai menginvasi Kerajaan Vion dengan melakukan penyerangan kepada rumah masyarakt di sekitar Kerajaan Vion dengan bantuan para Gargoyle. Khawatir dengan medali yang diincar oleh Wizardor, Raja Albus II memerintahkan prajuritnya untuk melindungi Kerajaan Vion dan Raja Albus II menyerahkan medali itu kepada putrinya dan menyruhnya untuk segera meninggalkan kerajaan.
Putri Anastasia menolaknya, dia ingin bersama ayahnya, tetapi Raja Albus II memarahinya dan mengusirnya dengan paksa. Akhirnya Putri Anastasia lari sambil membawa medali itu. Melihat kekacauan yang terjadi di Kerajaan Vion, Zeus yang berada di Olympus mengutus 4 orang kesatriannya untuk melindungi sang putri beserta medali itu. Keempat kesatria itu bernama Michael Lightner, Drake Draken, Zoe Strongerus, dan Phoel Phoenixius. Mereka memiliki sayap layaknya seorang dewa, dan sayap mereka dan kekuatan berbeda-beda. Michael Lightner memiliki sayap burung merpati putih dengan kekuatan cahaya dan pedang cahaya, Drake Draken mempunyai sayap kelelawar dengan kekuatan kegelapan dan kapak hitam, Zoe Strongerus dengan sayap burung yang terbuat dari besi dengan palu besarnya, dan Phoel Phoenixius dengan kekuatan keempat elemen bumi dengan senjata panah. Mereka akhirnya sampai kepada Putri Anastasia, mereka mengatakan dikirim oleh Zeus untuk melindunginya. Tiba-tiba muncul Wizardor dihadapan mereka, Wizardor mengatakan bahwa Raja Albus II telah mati di tangannya, dan dia mengetahui bahwa medali itu ada pada Putri Anastasia. Para kesatria itu tidak tinggal diam, mereka langsung menyerang Wizardor, kecuali Phoel yang melindungi san putri.
Wizardor mulai merasa terdesak, dia mulai memerintahkan para gargoyle untuk menyerang para kesatria tersebut. Para kesatria langsung mengeluarkan kekuatannya untuk melawan para gargoyle. Para gargoyle pun hancur semua, hanya tinggal Wizardor sendirian. Wizardor yang merasa akan kalah, mulai mengeluarkan kekuatan penuh melalui tongkat sihirnya yang terdapat bola kristal berwarna hijau muda. Dari bola kristal itu muncul cahaya berwarna hijau juga. Wizardor terlalu berkonsentrasi mengeluarkan kekuatan penuh, hingga Michael melihat kesempatan itu lalu menghancurkan bola kristal tersebut. Tanpa disadari kekuatan bola kristal yang saat itu sedang dalam kekuatan penuh membuat para kesatria berubah menjadi bola cahaya berwarna emas yang melayang di udara sedangkan Wizardor menghilang tanpa jejak.
Putri Anastasia yang tidak terkena dampak kekuatan bola kristal hijau hanya bisa diam. Para kesatria yang berubah menjadi bola cahaya berwarna emas mengatakan bahwa mereka baik-baik saja, hanya bentuk saja yang berbeda tetapi mereka tidak bisa kembali ke Olympus dalam bentuk seperti bola cahaya. Hingga akhirnya Putri Anastasia memerintahkan para kesatria untuk masuk kedalam tubuh sang putri sebagai tempat hidup mereka sebaga tanda terima kasihnya karena menolongnya dari Wizardor. Saat para kesatria memasuki tubuh sang putri, muncul gambar sayap di bagian belakang tubuh atau punggung sang putri. Setelah beberapa tahun, Putri Anastasia menikah dengan seorang pemuda dari rakyatnya yang bernama Toyga Empurus. Dan mereka berdua mulai mendirikan kembali Kerajaan Vion serta memiliki seorang anak perempuan yang bernama Quin Albus.
Setelah kematian dari Putri Anastasia dan Toyga, para kesatria mulai memasuki tubuh Quin dengan izinnya, karena Quin tahu bahwa dia harus melindungi medali dengan pengawalan dari para kesatria. Hingga akhirnya Kerajaan Vion runtuh dengan munculnya penyerangan dari Kerajaan Roma. Para kesatria tidak bisa mengeluarkan kekuatannya meskipun hanya bisa mengeluarkannya hanya sebagian karena untuk menjaga rahasia keberadaannya. Tetapi Quin tetap menyembunyikan rahasia medali dan para kesatria hingga kematiannya.
Putri Anastasia yang tidak terkena dampak kekuatan bola kristal hijau hanya bisa diam. Para kesatria yang berubah menjadi bola cahaya berwarna emas mengatakan bahwa mereka baik-baik saja, hanya bentuk saja yang berbeda tetapi mereka tidak bisa kembali ke Olympus dalam bentuk seperti bola cahaya. Hingga akhirnya Putri Anastasia memerintahkan para kesatria untuk masuk kedalam tubuh sang putri sebagai tempat hidup mereka sebaga tanda terima kasihnya karena menolongnya dari Wizardor. Saat para kesatria memasuki tubuh sang putri, muncul gambar sayap di bagian belakang tubuh atau punggung sang putri. Setelah beberapa tahun, Putri Anastasia menikah dengan seorang pemuda dari rakyatnya yang bernama Toyga Empurus. Dan mereka berdua mulai mendirikan kembali Kerajaan Vion serta memiliki seorang anak perempuan yang bernama Quin Albus.
Setelah kematian dari Putri Anastasia dan Toyga, para kesatria mulai memasuki tubuh Quin dengan izinnya, karena Quin tahu bahwa dia harus melindungi medali dengan pengawalan dari para kesatria. Hingga akhirnya Kerajaan Vion runtuh dengan munculnya penyerangan dari Kerajaan Roma. Para kesatria tidak bisa mengeluarkan kekuatannya meskipun hanya bisa mengeluarkannya hanya sebagian karena untuk menjaga rahasia keberadaannya. Tetapi Quin tetap menyembunyikan rahasia medali dan para kesatria hingga kematiannya.
Medali itu kini tidak memiliki seseorang untuk menjaganya. Para kesatria hanya bisa pasrah bila mungkin Wizardor masih hidup dan mengetahui keberadaan dari medali ini. Para kesatria tidak dapat mengeluarkan kekuatannya secara maksimal tanpa memiliki tubuh yang sempurna, jadi mereka hanya bersembunnyi menjaga medali itu sampai mereka menemukan orang yang tepat untuk menjaganya. Selama beberapa ratus tahun, medali itu akhirnya ditemukan oleh seseorang yang akhirnya menjual ke orang lain dan seterusnya berpindah tangan. Para kesatria hanya bisa memperhatikan dari jauh. Hingga tahun 2009, medali itu menjadi tidak memiliki harga karena warnanya yang semakin kusam hingga warna emasnya mulai pudar. Sampai suatu hari ada orang yang membuangnya keluar jendela apartemen di kota Washington, Amerika Serikat karena dikiranya adalah benda rongsokan yang hanya membuat apartemennya terlihat jelek saat orang itu baru pindah dari apartemen yang baru saja ditinggalkan oleh penghuninya yang lama.
Dan tanpa sengaja medali itu jatuh ke kepala seorang mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Georgetown University bernama Gilang Ramadhan. Gilang yang saat itu sedang liburan di Washington DC hanya bisa diam sambil memegang kepalanya yang kesakitan karena kejatuhan medali itu. Dia lalu melihat benda apa yang menimpa kepalanya, dan ternyata setelah diperhatikannya dengan seksama adalah sebuah medali kuno yang warnanya telah pudar. Gilang yang kebetulan mengambil jurusan arkeologi dan sejarah membawa benda itu pulang ke rumah tempat dia menumpang di Washington DC.
Di rumah tempat dia menumpang ada sepasang suami istri yang menganggap Gilang sebagai anak sendiri selama Gilang menumpang di sana. Mereka adalah Paul Smith dan Rebecca Smith, usia mereka adalah 48 tahun dan 45 tahun. Gilang langsung masuk ke kamarnya saat kedua orang tua angkatnya selama di Washington DC hanya bisa diam melihatnya. Gilang langsung meneliti medali itu dan memperhatikannya. Sementara para kesatria hanya melihatnya dari luar jendela, mereka hanya sedikit bingung karena selama ini tidak ada orang yang benar-benar menghargai benda itu selain Putri Anastasia dan Putri Quin.
Gilang membersihkan karat-karat yang ada pada medali itu, menyucinya dan akhirnya medali itu kembali seperti dulu lagi meskipun tidak 100% seperti sediakala. Gilang langsung memperhatikan gambar yang ada pada medali itu, dia bingung dengan lambang bulu burung yang selama ini belum pernah dilihatnya ada pada benda seperti itu. Para kesatria yang semakin penasaran langsung masuk ke kamar Gilang dan Gilang pun kaget dengan munculnya bola cahaya di dalam kamarnya. Para kesatria hanya berkata kepada Gilang untuk tenang dan jangan takut. Para kesatria berkata," Apakah kamu mau menjaga medali ini?". Gilang lalu menjawab, "Mungkin, apakah benda ini sangat penting bagi kalian?".
Michael lalu menjawabnya," Iya, benda ini sangat penting bagi kami. Hanya saja selama ini tidak ada yang bisa menjaganya benar-benar. Setelah melihat kau yang begitu serius membersihkan benda ini, kami jadi berfikir mungkin kau bisa menjaganya". "Baiklah, aku akan menjaganya, tapi aku ingin bertanya siapa kalian?". Phoel menjawab,"Kami adalah kesatria dari Olympus, kami dikirim oleh Zeus untuk menjaga medali ini dan orang yang menjaga medali ini". "Kenapa kalian berbentuk seperti bola cahaya?", tanya Gilang. "Ini semua ulah Wizardor, karena bola kristal miliknya yang hancur, jadi kami seperti ini. Wizardor telah menghilang, mungkin dia akan kembali, jadi kami para kesatria akan menjaga medali itu agar tidak jatuh ke tangannya", jawab Drake.
"Lalu aku harus bagaimana, bila Wizardor tiba-tiba muncul?", Tanya Gilang. "Tenang saja, asalkan kamu mau meminjamkan tubuhmu utuk tempat kami tinggal maka kami bisa membantu. Karena bila kami masuk ke tubuhmu maka kami bisa mengeluarkan keuatan semaksimal mungkin", jawab Michael. Lalu Gilang berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi dengan syarat kalau kalian tidak akan menggangu kehidupan ku yang biasanya". Drake berkata," Baiklah kalau begitu, terima kasih sebelumnya tapi perkenalkan nama ku Drake, lalu itu Michael, Phoel dan Zoe". "Sama-sama, namaku Gilang", jawab Gilang. Kemudian para kesatria masuk ke dalam tubuh Gilang dan muncul lah gambar sayap di punggung Gilang.
Dan tanpa sengaja medali itu jatuh ke kepala seorang mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Georgetown University bernama Gilang Ramadhan. Gilang yang saat itu sedang liburan di Washington DC hanya bisa diam sambil memegang kepalanya yang kesakitan karena kejatuhan medali itu. Dia lalu melihat benda apa yang menimpa kepalanya, dan ternyata setelah diperhatikannya dengan seksama adalah sebuah medali kuno yang warnanya telah pudar. Gilang yang kebetulan mengambil jurusan arkeologi dan sejarah membawa benda itu pulang ke rumah tempat dia menumpang di Washington DC.
Di rumah tempat dia menumpang ada sepasang suami istri yang menganggap Gilang sebagai anak sendiri selama Gilang menumpang di sana. Mereka adalah Paul Smith dan Rebecca Smith, usia mereka adalah 48 tahun dan 45 tahun. Gilang langsung masuk ke kamarnya saat kedua orang tua angkatnya selama di Washington DC hanya bisa diam melihatnya. Gilang langsung meneliti medali itu dan memperhatikannya. Sementara para kesatria hanya melihatnya dari luar jendela, mereka hanya sedikit bingung karena selama ini tidak ada orang yang benar-benar menghargai benda itu selain Putri Anastasia dan Putri Quin.
Gilang membersihkan karat-karat yang ada pada medali itu, menyucinya dan akhirnya medali itu kembali seperti dulu lagi meskipun tidak 100% seperti sediakala. Gilang langsung memperhatikan gambar yang ada pada medali itu, dia bingung dengan lambang bulu burung yang selama ini belum pernah dilihatnya ada pada benda seperti itu. Para kesatria yang semakin penasaran langsung masuk ke kamar Gilang dan Gilang pun kaget dengan munculnya bola cahaya di dalam kamarnya. Para kesatria hanya berkata kepada Gilang untuk tenang dan jangan takut. Para kesatria berkata," Apakah kamu mau menjaga medali ini?". Gilang lalu menjawab, "Mungkin, apakah benda ini sangat penting bagi kalian?".
Michael lalu menjawabnya," Iya, benda ini sangat penting bagi kami. Hanya saja selama ini tidak ada yang bisa menjaganya benar-benar. Setelah melihat kau yang begitu serius membersihkan benda ini, kami jadi berfikir mungkin kau bisa menjaganya". "Baiklah, aku akan menjaganya, tapi aku ingin bertanya siapa kalian?". Phoel menjawab,"Kami adalah kesatria dari Olympus, kami dikirim oleh Zeus untuk menjaga medali ini dan orang yang menjaga medali ini". "Kenapa kalian berbentuk seperti bola cahaya?", tanya Gilang. "Ini semua ulah Wizardor, karena bola kristal miliknya yang hancur, jadi kami seperti ini. Wizardor telah menghilang, mungkin dia akan kembali, jadi kami para kesatria akan menjaga medali itu agar tidak jatuh ke tangannya", jawab Drake.
"Lalu aku harus bagaimana, bila Wizardor tiba-tiba muncul?", Tanya Gilang. "Tenang saja, asalkan kamu mau meminjamkan tubuhmu utuk tempat kami tinggal maka kami bisa membantu. Karena bila kami masuk ke tubuhmu maka kami bisa mengeluarkan keuatan semaksimal mungkin", jawab Michael. Lalu Gilang berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi dengan syarat kalau kalian tidak akan menggangu kehidupan ku yang biasanya". Drake berkata," Baiklah kalau begitu, terima kasih sebelumnya tapi perkenalkan nama ku Drake, lalu itu Michael, Phoel dan Zoe". "Sama-sama, namaku Gilang", jawab Gilang. Kemudian para kesatria masuk ke dalam tubuh Gilang dan muncul lah gambar sayap di punggung Gilang.
Beberapa hari kemudian, muncul keanehan di kota dekat Washington DC, disana muncul tornado yang berukuran F5 dan ada 5 buah. Berita tentang hal itu mulai menyebar ke seluruh Amerika Serikat, termasuk Gilang sendiri sudah mengetahuinya. Para kesatria secara tidak langsung mengetahui hal itu, dan mengatakan kepada Gilang untuk segera menuju kesana dengan segera sebelum sampai ke Washinton DC. Tapi, tempat itu terlalu jauh dari rumahnya. Hingga akhirnya Michael meminjamkan kekuatannya dan menyruh Gilang untuk keluar jendela kamarnya. Gilang sebenarnya ragu-ragu hingga dia pun nekat melompat dari lantai dua rumahnya.
Hingga muncul lah sayap putih seperti merpati putih dari punggungnya, rambut gilang yang berwarna hitam menjadi kuning bajunya juga berubah menjadi jubah berwarna putih dan wajahnya sedikit berubah untuk menyamarkan identitasnya. Gilang terbang cepat menuju tempat itu dan akhirnya sampai di sana. Dan tidak diduga ternyata Wizardor sudah menunggunya yang ternyata mengetahui bahwa medali itu ada sekitar situ. Petarungan sengit pun terjadi antara Gilang dengan Wizardor. Wizardor yang merasa terpojok karena kekuatannya juga tidak seperti dulu memilih untuk mundur dan menghilang. Ke lima tornado itu pun ikut menghilang, warga yang dari kejauhan secara bertepuk tangan karena ada yang datang menolong mereka. Dan ada seorang anak kecil yang berlari mendekati Gilang dan bertanya," Namanya siapa?". Gilang bingung ingin menjawab, bila dia mengatakan kalau namanya Gilang dia takut keluarganya jadi incaran Wizardor. Hingga dia terpikir untuk memberi nama "Winger" alias penerbang. Setelah itu Gilang terbang dan meninggalkan mereka kembali ke rumahnya.
Hingga muncul lah sayap putih seperti merpati putih dari punggungnya, rambut gilang yang berwarna hitam menjadi kuning bajunya juga berubah menjadi jubah berwarna putih dan wajahnya sedikit berubah untuk menyamarkan identitasnya. Gilang terbang cepat menuju tempat itu dan akhirnya sampai di sana. Dan tidak diduga ternyata Wizardor sudah menunggunya yang ternyata mengetahui bahwa medali itu ada sekitar situ. Petarungan sengit pun terjadi antara Gilang dengan Wizardor. Wizardor yang merasa terpojok karena kekuatannya juga tidak seperti dulu memilih untuk mundur dan menghilang. Ke lima tornado itu pun ikut menghilang, warga yang dari kejauhan secara bertepuk tangan karena ada yang datang menolong mereka. Dan ada seorang anak kecil yang berlari mendekati Gilang dan bertanya," Namanya siapa?". Gilang bingung ingin menjawab, bila dia mengatakan kalau namanya Gilang dia takut keluarganya jadi incaran Wizardor. Hingga dia terpikir untuk memberi nama "Winger" alias penerbang. Setelah itu Gilang terbang dan meninggalkan mereka kembali ke rumahnya.
Setelah pertarungan sengit itu, Wizardor belum menampakan dirinya. Tetapi Winger tidak diam hanya disitu saja, dia memberantas kejahatan lainnya. Tidak hanya dengan kekuatan Michael, tetapi juga kekuatan dari Drake, Zoe, dan Phoel. Dengan penampilan dan gaya yang berbeda serta kekuatan yang berbeda, banyak masyarakat yang bingung dan mengartikan bahwa ada empat super hero yang ada disana. Hingga Gilang dengan wujud Winger menjelaskan bahwa "Kami adalah satu, kami hanya berbeda penampilan saja, dan dengan satu tujuan yaitu perdamaian dunia". Suatu hari muncul Wizardor ditengah-tengah kota Washington DC. Dia menantang Winger untuk muncul dihadapannya dan bertarung dengannya. Beberapa saat kemudian Winger muncul dihadapannya.
Terjadi pertarungan sengit antara Winger dengan Wizardor. Tanpa sepengetahuannya, ada salah satu gargoyle yang baru diciptakan Wizardor mendatangi rumah Gilang yang ternyata Wizardor mengetahui bahwa Winger adalah Gilang untuk mengambi medali itu. Saat mengambil medali itu gargoyle melumpuhkan kedua orang tua angkat Gilang. Ditengah sengitnya pertarungan muncul gargoyle dengan medali dan melemparkannya ke Wizardor. Wizardor dengan kekuatannya membuka sambungan atau portal ke goa bekas Kerajaan Vion mengurung The Titans dan kemudian membukanya.
Melihat hal itu, Winger tidak tinggal diam dan ingin mencegah Wizardor tetapi gargoyle yang lain menghalangi jalannya. Hingga The Titans pun muncul di Washington, dengan kekuatan Wizardor, The Titans bergabung menjadi datu dengan dirinya. Muncul lah Monster yang lebih besar dari The Titans dengan kekuatan yang lebih besar. Dengan kekuatan yang berganti-ganti dari para kesatria, Monster itu tidak bisa dikalahkan. Hingga Gilang berpikir untuk menyatukan keuatan antara para kesatria menjadi satu kekuatan. Tetapi para kesatria menolaknya, karena hal itu berbahaya hingga membuat nyawa Gilang bisa melayang.
Tetapi Gilang bersikeras untuk melakukannya, dan akhirnya para kesatria menuruti perintah Gilang. Penyatuan pun terjadi antara para kesatria membuat Winger menjadi terlihat lebih kuat. Pertarungan yang sengit dan berlangsung lama tersebut terjadi antara Winger dengan Wizardor dengan kekuatan The Titans yang bersatu dengannya. Pertarungan pun berakhir dengan kekalahan pada Wizardor dengan menghancurkan kelemahannya yang ada di dadanya yang terdapat kristal yang menjadi sumber kekuatannya. Tetapi Winger pun tergeletak tak sadarkan diri, itu akibat kekuatan yang disatukan oleh para kesatria juga pengaruh bola kristal yang ada di dada monster itu yang akibatnya juga fatal seperti yang dialami oleh para kesatria. Winger benar-benar tidak sadarkan diri hingga masyarakat yang menyaksikannya pun hanya bisa bersedih. Beberapa jam kemudian, Winger masih tidak sadarkan diri, bantuan medis pun sudah dilakukan.
Hingga diadakannya upacara pemakaman Winger ke esokan harinya dengan Gilang yang masih dalam bentuk Winger di dalam peti mati dengan iringan para tentara dan masyarakat berjalan menuju pemakaman. Setelah upacara pemakaman selesai, warga pun berpergian. Gilang yang masih di dalam peti mati tidak menunjukan akan hidup kembali. Ke esokan harinya, warga mulai ramai kembali di makam Winger, bukan karena ingin memberi penghormatan tetapi karena makam Winger terdapat lubang dan jasad dari Winger menghilang tanpa jejak. Tidak ada jejak dari orang yang ada di sekitar atau di dekat makam, hingga memunculkan pendapat masyarakat bahwa Winger masih hidup. Bersambung.......
Terjadi pertarungan sengit antara Winger dengan Wizardor. Tanpa sepengetahuannya, ada salah satu gargoyle yang baru diciptakan Wizardor mendatangi rumah Gilang yang ternyata Wizardor mengetahui bahwa Winger adalah Gilang untuk mengambi medali itu. Saat mengambil medali itu gargoyle melumpuhkan kedua orang tua angkat Gilang. Ditengah sengitnya pertarungan muncul gargoyle dengan medali dan melemparkannya ke Wizardor. Wizardor dengan kekuatannya membuka sambungan atau portal ke goa bekas Kerajaan Vion mengurung The Titans dan kemudian membukanya.
Melihat hal itu, Winger tidak tinggal diam dan ingin mencegah Wizardor tetapi gargoyle yang lain menghalangi jalannya. Hingga The Titans pun muncul di Washington, dengan kekuatan Wizardor, The Titans bergabung menjadi datu dengan dirinya. Muncul lah Monster yang lebih besar dari The Titans dengan kekuatan yang lebih besar. Dengan kekuatan yang berganti-ganti dari para kesatria, Monster itu tidak bisa dikalahkan. Hingga Gilang berpikir untuk menyatukan keuatan antara para kesatria menjadi satu kekuatan. Tetapi para kesatria menolaknya, karena hal itu berbahaya hingga membuat nyawa Gilang bisa melayang.
Tetapi Gilang bersikeras untuk melakukannya, dan akhirnya para kesatria menuruti perintah Gilang. Penyatuan pun terjadi antara para kesatria membuat Winger menjadi terlihat lebih kuat. Pertarungan yang sengit dan berlangsung lama tersebut terjadi antara Winger dengan Wizardor dengan kekuatan The Titans yang bersatu dengannya. Pertarungan pun berakhir dengan kekalahan pada Wizardor dengan menghancurkan kelemahannya yang ada di dadanya yang terdapat kristal yang menjadi sumber kekuatannya. Tetapi Winger pun tergeletak tak sadarkan diri, itu akibat kekuatan yang disatukan oleh para kesatria juga pengaruh bola kristal yang ada di dada monster itu yang akibatnya juga fatal seperti yang dialami oleh para kesatria. Winger benar-benar tidak sadarkan diri hingga masyarakat yang menyaksikannya pun hanya bisa bersedih. Beberapa jam kemudian, Winger masih tidak sadarkan diri, bantuan medis pun sudah dilakukan.
Hingga diadakannya upacara pemakaman Winger ke esokan harinya dengan Gilang yang masih dalam bentuk Winger di dalam peti mati dengan iringan para tentara dan masyarakat berjalan menuju pemakaman. Setelah upacara pemakaman selesai, warga pun berpergian. Gilang yang masih di dalam peti mati tidak menunjukan akan hidup kembali. Ke esokan harinya, warga mulai ramai kembali di makam Winger, bukan karena ingin memberi penghormatan tetapi karena makam Winger terdapat lubang dan jasad dari Winger menghilang tanpa jejak. Tidak ada jejak dari orang yang ada di sekitar atau di dekat makam, hingga memunculkan pendapat masyarakat bahwa Winger masih hidup. Bersambung.......
Sekian cerita dari "Winger : Hero With Bird Wing From Olympus", ceritanya akan bersambung dan dilanjutkan lain hari. Kemungkinan ceritanya akan berlanjut dengan terbentuknya tim super hero dari Winger dengan karakter sebelumnya seperti The Sword, Silver Eagle, Dark Shadow, dan Black Jacket yang juga belum ada sambungannya. Nama tim super heronya masih dirahasiakan dan nanti ada tambahan satu cerita lagi sebelum penggabungan super hero menjadi satu tim yaitu super hero wanita yang ceritanya masih dirancang dan namanya masih dirahasiakan. Sekali lagi jangan ada yang mengkopi cerita atau menjiplak cerita tanpa seizin gw sebagai penulis asli yang seluruh cerita serta isi blog adalah hak gw dan 100% cerita karangannya adalah karangan gw dan cerita kehidupan gw adalah 100% terjadi dan asli. Kalau ada yang mengkopi akan dituntut ke pengadilan dan gw mengharapkan kerjasamanya kepada pembaca. Sekian kisah gw ini, kalau ada salah kata mohon maaf. Kita lanjutkan dengan cerita karangan gw lainnya dan cerita kehidupan gw yang lainnya juga. See You Soon........ :-)
Komentar
Posting Komentar