The Sword : A New Life

Setelah kekalahan dari Sharper dan dia dibawa kembali ke planet penjara di Galaksi Arfagus yaitu Planet Limbus. Itu membuat kehidupan baru pada diri The Sword alias Zeker Atlanta Sword. Setelah pertarungan tersebut dia dan Dark Shadow berpisah dengan Time yang harus kembali ke tempatnya. Dan akhirnya Zeker juga memutuskan untuk hidup sendiri dan dia menginginkan untuk mencari jejak peninggalan Sword Island. Kemudian dia sekarang tinggal di suatu desa di Bogor, Jawa Barat. Dengan uang pemberian dari Andy Wood alias Dark Shadow, Zeker mendirikan sebuah peternakan di sana. Dia mendirikan peternakan karena dulu saat masih kecil, dia sering beternak hewan dengan pamannya.


Desa itu bernama Desa Taruma. Diambil dari nama kerajaan Tarumanagara yang pernah menguasai hampir satu Jawa. Di Desa Taruma, Zeker menggunakan nama baru yaitu Guntur Suwardi. Nama Guntur diambil dari nama aktivis pada saat itu yang bernama Guntur Rahman. Guntur Rahman adalah aktivis yang menuntut pemerintahan dunia untuk jujur tentang keberadaan sesungguhnya tentang Black Falcon apakah benar-benar ada atau tidak. Karena saat itu banyak kejahatan atas nama Black Falcon di dunia. Tetapi Guntur Rahman akhirnya meninggal dengan mengenaskan. Dia jatuh dari lanti 20 di sebuah gedung di Jakarta. Banyak yang bilang dia bunuh diri karena putus asa akibat perkataannya tidak ditanggapi. Nama Suwardi diambil dari plesetan nama Sword.


Guntur Suwardi, mendirikan sebuah peternakan binatang di desa itu juga tak jauh dari rumahnya. Rumahnya didirikan dari uang pemberian Andy. Guntur membangun rumah itu cukup besar dan dengan halaman yang cukup luas. Dibandingkan dengan rumah yang ada disekitarnya yang begitu kecil. Saat pertama tinggal di desa Taruma, Guntur jarang bersosialisasi. Dia bila bertemu warga lain hanya bertegur sapa. Tetapi sekarang dia sedang berusaha untuk bisa bersosialisasi. Sebagai permulaan dia mengambil rumput di sebuah hutan dekat desa untuk pakan ternak. Saat dia dalam perjalanan menuju peternakannya, dia melihat seorang wanita sedang dicoba untuk di perkosa oleh lima orang pria. Dan sontak dia mendekati mereka. 

"Hei, sedang apa kalian ?" tanya Guntur dengan tegas
"Bukan urusanmu cepat pergi" kata seorang dari lima pria
"Jangan ganggu wanita itu"
"Apa mau mu sebenarnya ?, kalau kau mau lewat silahkan saja"
"Aku hanya ingin kalian biarkan wanita itu pergi" kata Guntur lebih tegas lagi
"Hah, kau menantang kami, kau pasti warga baru itu" kata seorang pria lagi dari lima pria
"Kalau aku warga baru, kalian mau apa ?" kata Guntur sambil melepas bambu pendek yang tadi dipundaknya untuk membawa rumput yang ditaruh diatas karung
"Kau pasti tidak tahu siapa pemilik daerah ini, itu adalah aku" kata seorang lagi yang sepertinya adalah pemimpinnya
"Serang dia" kata orang itu lagi


Mereka semua mengeluarkan pisau lipat dan golok serta parang yang dari tadi mereka bawa. Mereka maju secara bersamaan dan menyerang bersama-sama. Dengan modal batang bambu, Guntur membalas serangan mereka. Diawali dengan seorang yang membawa pisau lipat dan dua orang yang membawa golok. Dengan serangan membabi buta tanpa arah, mereka bertiga menyerang. Guntur dengan mudahnya menjatuhkan mereka. Si pembawa pisau lipat terpukul tangan kanannya dengan bambu, pisaunya terjatuh dan bagian perutnya terkena bambu dan kepalanya terkena lutut Guntur. Dua penguna golok menyerang dari kanan dan kiri. Dengan cepat Guntur menyerang bagian vital mereka sebelum golok mengenainya. Mereka berdua kesakitan dan terjatuh.


Tinggal dua orang lagi, Satu orang pertama mengeluarkan parangnya dan menyerang, dengan cepat Guntur menghalau serangan dengan membiarkan parang menancap di bambu. Dengan pukulan dia mengenai rahannya dan menendang perutnya kemudian dia terjatuh. Dan orang terakhir berusaha menyerang dengan parang juga tetpai karena sudah ketakutan, serangannya tidak mengenai apa pun dan dengan sigap Guntur memukul tangannya dan parang pun terjatuh, kemudian dia menyikut perut orang itu dan mengambil parang yang hampir terjatuh ke tanah dan menghunuskannya ke dekat leher orang tersebut.

"Bagaimana ?, kau mau meneruskannya ?" kata Guntur
"Bbbbbaik..., aku menyerah" kata orang itu
"Siapa namamu ?" tanya Guntur
"Nnnnamakuu.. Oky Irawan" jawab orang itu
"Baiklah Oky, sekarang kau pergilah bersama teman-temanmu" kata Guntur sambil menjauhkan parang di leher Oky
"Ayyyoo.. kita pergi" kata Oky kepad teman-temannya yang masih terlihat kesakitan


Mereka berlima lari ketakutan dan itu terlihat dari wajah mereka. Kemudian Guntur mendekati wanita yang dari tadi melihatnya bertarung. Dan wanita itu terperanga melihat pertarungan itu dan seperti merasa tidak percaya. Guntur kemudian mengajaknya berbicara.

"Kau tidak apa-apa ?" tanya Guntur
"Aku tidak apa-apa" kata wanita itu
"Bisakah kau mengatarku pulang ?, aku takut mereka kembali" kata wanita itu
"Baiklah kalau begitu, dimana rumahmu ?"
"Tidak jauh dari rumahmu"
"Kalau begitu aku ambil rumputku dulu" kata Guntur


Mereka pun berjalan bersama-sama menuju rumah wanita itu. Dalam perjalanan mereka tidak banyak berkata. Karena mungkin wanita itu sepertinya sedikit gugup dekat dengan Guntur. Hingga akhirnya mereka tiba dirumah wanita itu.

"Terima kasih atas semuanya" kata wanita itu
"Tidak apa-apa, itu hal biasa" balas Guntur
"Oh, aku lupa nama ku Ratna Ayu. Siapa namamu ?"
"Namaku Guntur Suwardi, kau bisa panggil aku Guntur"
"Kau tidak mau mampir dulu ?" tanya Ratna
"Tidak usah, aku mau ke peternakan ku dulu. Kalau begitu aku pamit" kata Guntur
"Baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih" kata Ratna


Guntur kemudian pergi menjauhi rumah Ratna yang lumayan kecil tetapi sudah layak tinggal. Guntur kemudian melanjutkan perjalannya ke peternakan. Sesampainya disana dia memberi makan ternaknya. Dia memberi makan sapi dan kambing yang jumlahnya lumayan banyak. Guntur berencana mempekerjakan masyarakat desa itu untuk membantunya, tetapi belum tersampaikan. Ke sesokan harinya Guntur pergi ke kota untuk mencari vitamin untuk ternaknya. Hingga tiba-tiba terdengar suara ledakan dari kejauhan. Guntur pun mendekati lokasi kejadian. Dan terlihat seorang dengan badan besar, membawa kapak besar dengan tali megitari pundak kiri ke pinggul kanan untuk tempat kapak, bertelanjang dada dan hanya mengunakan celana panjang kulit serta sepatu boot kulir berwarna cokelat.


Polisi sudah mengepung tempat itu. Banyak peluru mengenainya tapi dia tidak merasakan sakit. Hingga beberapa mobil polisi rusak berat akibat terkena tebasan kapak. Salah satu polisi menggunakan megaphone dan mencoba berbicara kepada orang itu. 

"Kau sudah dikepung. Coba jelaskan apa permasalahanmu dan siapa kau ?" tanya polisi
"..........." tanpa jawaban dan tetap merusak
"Kami ulangi siapa kau dan mau apa. Biar ini diselesaikan secara baik-baik"
"Nama ku Axe. Aku mencari The Sword" balasnya
"The Sword tidak ada disini, cepat tinggalkan tempat ini"
"Tidak akan......!!!!!!" balas Axe


Kekacauan semakin menjadi-jadi. Banyak bangunan yang rusak dan mobil polisi yang rusak. Tembakan banyak menghujani Axe, tetapi Axe tidak merasakan kesakitan. Hingga Axe pun mulai menyerang polisi-polisi. Banyak polisi terluka, bahkan beberapa masyarakat ikut terluka. Guntur yang melihat kemudian mendekati mobilnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaianyang sebagian besar berwarna cokelat yang berbentuk baju zirah tapi tidak utuh dan dengan topeng ala gladiator dengan lambang "S" di bagian atas. Saat keluar dari mobil tidak ada yang melihatnya karena mereka semua terpaku ke arah Axe. Hingga The Sword berlari menuju tempat Axe.

"Hei Axe, aku datang" kata The Sword
"Akhirnya kau datang" balas Axe
"Apa mau mu  denganku ?" tanya The Sword
"Aku hanya ingin membunuhmu..!!!!!" kata Axe yang kemudian berlari mendekati The Sword dan menyerangnya


Pertarungan terjadi dengan cukup sengit. Kapak dan pedang besar milik The Sword saling beradu. Terlihat polisi dan warga disekitar hanya melihat dari jauh dan tidak berani mendekat. Bunyi besi saling beradu kadang terdengar. Axe dan The Sword terlihat tidak ada yang mau mengalah. Hingga pedang The Sword terlempar dan Axe mulai menyerang titik lemah The Sword dengan kapak tetapi The Sword berhasil menghindar. The Sword berusaha mendekati pedangnya, tetapi selalu saja gagal karena terhalang oleh Axe. Dengan tendangan dan pukulan, The Sword berusaha menjauh dari Axe. Beberapa kali pukulan diarahkan kerahang dan bagian vital dari Axe, tetapi tidak berpengaruh. Hingga tiba-tiba, The Sword memegang kapak Axe dan kemudian kapak itu menjadi berat. Ternyata The Sword tanpa sengaja mengeluarkan kekuatannya dan membuat besi kapak menjadi lebih berat.


Melihat Axe berusaha menganggkat kapaknya, The Sword berlari mendekati pedangnya. Dan setelah dia mengambil pedangnya, ternyata Axe berhasil mengangkat kapaknyanya dan berlari pergi menjauhi arena dan mendapat hujan tembakan dari polisi. The Sword juga kemudian menghilang dari sana. Ke esokan harinya berita tentang pertarungan antara Axe dan The Sword muncul di televisi, radio, dan media cetak. Guntur yang saat itu sedang berada dirumahnya tidak percaya kekuatannya itu keluar kembali. Guntur kemudian pergi ke ruang bawah tanah untuk latihan pedang disana. Banyak peralatan latihan di ruang itu. Setelah latihan, dia memasuki ruang sebelahnya yang merupakan ruang penyimpanan barang-barang. Barang-barang itu adalah peninggalan Atlantis dan Sword Island yang dia ambil bersama Andy beberapa bulan lalu saat ekspedisi mencari keberadaan Sword Island.


Banyak barang-barang dari Atlantis dan Sword Island. Termasuk pedang ayahnya yang masih terlihat bagus meskipun sudah usianya sudah sangat tua dan sudah lama berada di dalam air. Selesai mengamati benda-benda tersebut, Guntur naik ke ruang atas. Dia kemudian menuju kedepan laptopnya. Mencari tahu tentang Axe, tetapi tidak banyak yang diketahui. Hanya berita tentang pembunuhan dan kerusakan yang diakibatkan oleh Axe. Saat masih berusaha mencari hal tentang Axe, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Guntur langsung berjalan menuju pintu. Saat membukanya ternyata ada Ratna Ayu sedang berdiri di depannya.

"Ada apa ?" tanya Guntur
"Aku hanya mau mengajak mu berkeliling desa dan mengajakmu pergi ke kota, kau mau ?" tanya Ratna
"Sepertinya aku tidak bisa, aku masih banyak urusan" jawab Guntur
"Ayolah, kau kan belum mengenal baik desa ini, pasti kau juga belum begitu mengenal kota ini"
"Baiklah kalau begitu, aku ikut" 


Guntur kemudian mengeluarkan mobilnya. Dia bersama Ratna berjalan keliling desa. Ratna banyak bercerita tentang sejarah desa dan hingga sekarang. Termasuk kakeknya yang ikut membantu mendirikan desa yang dulu sempat tertinggal. Kakeknya itu bernama Gunawan Raharja, kakeknya sekarang tinggal bersama dia dan kedua orang tuanya serat adiknya. Orang tuanya bernama Sugih Raharja dan Wati Sumini, dan adiknya bernama Dadang Suhendra. Ayahnya merupakan kepala desa di Desa Taruma. Sudah dua kali dia menjadi kepala desa disana. Guntur juga mengutarakan kalau dia mencari orang untuk membantunya mengurusi peternakannya. Ratna langsung merekomendasikan adiknya yang baru saja lulus kuliah dan belum ada pekerjaan. Sekarang mereka berjalan menuju pusat kota Bogor.


"Sekarang kamu bekerja atau apa ?" tanya Guntur
"Aku baru tahun kemarin lulus Universitas Powter" jawab Ratna
"Kamu tidak kerja atau kuliah lagi ?"
"Niatnya mau melanjutkan S2, tapi beasiswanya hanya sampai S1" jawab Ratna
"Lalu tidak mencari kerja ?"
"Masih mencari, tapi belum dapat"
"Memangnya dulu masuk jurusan apa ?" tanya Guntur
"Jurusan Sejarah"
"Oh sejarah, kenapa tidak bekerja di Antiqo, tempat Andy Wood ?"
"Maunya sih begitu, tapi sepertinya tidak ada lowongan kerja disana" jawab Ratna
"Tenang saja, aku kenal dengan Andy Wood. Dia teman baikku"
"Benarkah, wah bagus sekali" kata Ratna dengan senangnya


Selama beberapa jam mereka mengobrol di dalam mobil sambil berkeliling kota Bogor. Sekarang mereka kembali menuju Desa Taruma. Tetapi saat mereka sampai di desa, desa terlihat prak poranda seperti habis terjadi perang besar-besaran. Mereka di dalam mobil terlihat shock melihat hal ini. Mereka akhirnya tiba di depan rumah Ratna. Ratna langsung saja keluar dari mobil dan berlari menuju rumahnya. Guntur juga keluar dari mobil. Dia melihat Ratna berlari masuk ke rumahnya. Hingga tiba-tiba ada kertas yang terbang terkena angin menghampiri Guntur. Tanpa sengaja Guntur membaca isinya. Ternyata isinya adalah surat tantangan Axe kepada The Sword. Hingga muncul perkataan dalam pikiran Guntur, "Dia tahu siapa aku". Guntur kemudian berjalan menuju rumah Ratna. Di dalam rumah, Guntur melihat kakeknya yang tewas dan kedua orang tuanya serta adiknya terluka tetapi tidak parah.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" tanya Ratna kepada ayahnya
"Axe menyerang desa, dia mencari The Sword"
"Bagaimana bisa, The Sword tidak pernah berada di desa ini"


Guntur melihatnya dengan wajah murung dan dia kemudian berkata.
"Ratna, aku pergi dulu. Aku mau mengecek rumahku"
"Baiklah, silahkan kau pergi" jawab Ratna


Dengan mengendarai mobilnya, Guntur menuju rumahnya. Sesampainya disana, rumahnya hampir rusak parah, pohon-pohon terbakar di dekatnya. Tetapi ruang bawah tanah tetap aman dan tak tersentuh oleh Axe. Kemudian dia mengambil peralatan The Sword dan membawanya ke masuk ke dalam mobilnya. Dalam selebaran itu, Axe menunjukan tempat pertemuan. Guntur langsung saja mengendarai mobilnya menuju tempat tersebut. Guntur memarkirkan mobilnya di tempat parkir tertutup dan memakai pakaian The Sword. Di kemudian menaiki atap gedung dan berlari melompati gedung-gedung yang ada di kota Bogor yang berhimpitan dan tidak terlalu tinggi. Hingga akhirnya dia sampai di tempat yang dituju. Tempat itu adalah sebuah gedung yang telah di hancurkan oleh Axe dengan puing-puing diketitarnya. Mereka saling bertatapan.

"Apa maumu Axe. Mengapa kau menyerang Desa Taruma ?" tanya The Sword
"Aku hanya ingin bertemu denganmu, The Sword dan aku ingin membunuhmu"
"Mengapa kau ingin membunuhku dan kau pasti punya alasan lain atas penyerangan Desa Taruma ?"
"Tak usah terburu-buru begitu, pertama aku ingin membunuhmu atas perintah ketua Black Falcon Internasional" jawab Axe
"Kedua, aku tahu kau adalah Zeker Atlanta Sword a.k.a Guntur Suwardi" tambah Axe
"Bagaimana kau bisa tahu aku ?"
"Itu karena kecerobohanmu. Memakai pakaian The Sword dan keluar dari mobilmu beberapa hari yang lalu"
"Kalau seperti itu, aku tidak bisa membiarkanmu Axe. Aku akan menghentikanmu sekarang" kata The Sword


Pertarungan antara Axe dan The Sword berlangsung cukup sengit. Disekitar mereka ada beberapa pasukan anggota dari Black Falcon lengkap dengan pistol dengan peluru yang cepat dan tajam. Mereka menunggu bila saatnya tepat untuk menembak The Sword. Luka mulai terlihat dari kedua belah pihak. Meskipun Axe susah terluka, tetapi akhirnya dia terluka akibat tebasan pedang yang bukan pedang biasa. Sudah cukup lama mereka saling mengadu ketangkasan dalam menggunakan senjata, hingga Axe pun mulai kewalahan menghadapi The Sword. Tetapi Axe tetap tidak mau menyerah. Melihat Axe mulai terlihat melemah, bebrapa penembak mulai menembaki The Sword. The Sword mulai terasa terganngu dengan para penembak.


Hingga salah satu tembakan mengenai lengannya dan tanpa sengaja menjatuhkan pedangnya. Disaat seperti itu Axe menggunakan kesempatannya untuk membunuh The Sword. Tetapi tiba-tiba kakinya tidak bisa digerakan. Para penembak juga merasakan hal yang sama. Ternyata tangan The Sword menyentuh tanah dan membuat tanah menjadi besi dan kemudian mulai menjalar ke kaki Axe dan para penembak. Hingga akhirnya mereka semua menjadi patung besi. Saat The Sword mau berdiri, tiba-tiba muncul cahaya diantara dia dan Axe. The Sword kemudian terpental jauh. Sosok tersebut berbentuk manusia setengah mesin. Kemudian dia mulai mendekati The Sword dan mulai menyerangnya. The Sword menhindar dengan sisa tenaganya. Hingga munculah sosok lain lagi. Sosok itu kemudian menghalangi sosok yang pertama muncul dan sosok yang pertama itu mundur sambil membawa patung besi Axe pergi.


"Kau tidak apa-apa The Sword ?" tanya sosok itu
"Aku tidak apa-apa,  tadi itu siapa ?"
"Tadi itu Time Machine. Time Machine datang untuk menjemput Axe"
"Kalau begitu aku harus mengejarnya" Kata The Sword sambil bangkit dari jatuhnya tadi
"Kau tidak bisa mengejarnya begitu saja, mereka pergi ke masa depan"
"Masa depan, kau pasti bercanda"
"Aku tidak bercanda. Aku kesini juga mau menjemputmu untuk bergabung denganku mengalahkan Axe dan Time Machine beserta lainnya" kata Time
"Kalau begitu aku ikut, sekarang aku harus bagaimana ?"
"Pulanglah dulu, aku akan menjemputmu"
"Baiklah kalau begitu, ku tunggu kau di rumah ku"
"Baik, aku akan menysulmu" kata Time yang kemudian menghilang


The Sword kemudian mengambil kapak Axe yang tertinggal dan kemudian dia kembali keparkiran dan mengembalikan para penembak dan saat mereka kembali tersadar, The Sword dan Axe sudah tidak ada. Guntur sekarang mempersiapkan dirinya untuk pergi bersama Time, tapi saat mau mempersiapkan diri munculah Ratna.

"Kau mau pergi kemana ?" tanya Ratna
"Aku aka pergi jauh, tapi tenang saja aku pasti kembali" jawab Guntur
"Aku percaya kau akan kembali. Kalau begitu selamat jalan" kata Ratna yang kemudian mencium Guntur dan berlari pergi.


Guntur hanya diam meratapi kepergian Ratna. Hingga tiba-tiba Time muncul dan kemudian mereka pergi ke masa depan dimana Time Machine membawa Axe dan para Villain lainnya yang sudah dia bawa dulu.

Tamat................(Bersambung)


Selesai sudah cerita baru dari Time. Selanjutnya cerita yang akan gw tulis adalah cerita kelanjutan dari Winger. Tadi malam gw sudah membuat konsep dan kerangka cerita dari Winger. Minggu depan akan gw tulis yang sudah jelas antara hari Sabtu atau Minggu. Berarti tinggal cerita dari Dark Shadow, Monster Arm, dan Time untuk menuju cerita team super hero. Jadi kemungkinan bisa dipercepat pemunculan ceritanya jadi bulan depan. Cerita yang gw tulis 100% karangan gw dan tanpa mencontek karangan lain jadi dilarang untuk menggandakan atau mengambil tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kalau terispirasi pasti tapi yang jelas gw tidak mengambil karya orang lain. See You Soon............ :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah