Winger : Back To Indonesia

Setelah lama tinggal di Washington DC, Gilang Ramadhan akhirnya kembali ke Indonesia. Dengan menaiki pesawat Borneo Air salah satu maskapai dari Indonesian Jets Group. Yang akhirnya dia sampai di kota kelahirannya yaitu Samarinda, Kalimantan Timur. Dia tiba di Bandara Temindung dan bernostalgia dengan suasana Samarinda yang sudah lama tidak dia rasakan lagi. Hingga tiba-tiba sebuah suara mengganggunya dan di ikuti suara lainnya.

“Gilang, kita boleh pergi melihat-lihat tempat baru ini ?” tanya Drake
“Silahkan kalian melihat-lihat. Tapi apakah bisa kalian tidak menjadi cahaya ?”
“Tenang saja, kami bisa berubah menjadi burung“ kata Michael
“Oke silahkan kalian pergi, hati-hati”
“Oke, kami akan hati-hati” kata Zoe dan Phoel


Mereka pun akhirnya pergi dengan sembunyi-sembunyi agar tidak terlihat orang lain meninggalkan Gilang sendiri di Bandara. Michael berubah menjadi merpati putih, Drake menjadi kelelawar, Zoe menjadi burung Hantu, dan Phoel menjadi burung Elang. Mereka terbang bersama-sama. Gilang pun kemudian memanggil taksi untuk pergi menuju rumahnya. Setelah memasuki barang ke bagasi, Gilang kemudian masuk ke dalam taksi dan berangkat. Para kesatria Olympus tersebut melihatnya dan kemudian mengikutinya dari udara. Sesekali Gilang melihat keluar dan ke atas untuk memperhatikan mereka. Gilang pun tiba juga di rumhanya. Rumahnya berada di sebuah komplek perumahan sederhana yang bernama Perumahan Indah. Di rumah tersebut hanya tinggal kedua orang tuanya yang bernama Bagaskara Ramadhan dan Anisa Muliati


Sesampainya di sana, Gilang turun dari taksi dan mengambil barangnya dibagasi taksi. Kemudian dia menuju pintu rumahnya. Dan diketuklah pintu rumah dan akhirnya kedua orang tuanya membuka pintu tersebut.

“Gilang..!!!. Akhirnya kau pulang juga setelah empat tahun tidak bertemu” kata ayahnya sambil memeluknya
“Ibu, aku pulang” kata Gilang
“Ibu senang kau pulang nak, tidak kusangka sekarang kau sudah sarjana” kata ibunya
“Ayo masuk” kata ayahnya


Gilang dan kedua orang tuanya kemudian mengobrol cukup panjang diruang tamu. Tidak terasa waktu berjalan cukup cepat. Gilang kemudian membawa barangnya ke lantai atas dan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, ternyata para kesatria Olympus telah berada disana. Gilang kemudian menutup pintunya dan tiduran diatas tempat tidurnya. Kemudian para kesatria Olympus mengajaknya berbicara.

"Apakah kau yakin dengan meninggalkan surat di kepolisan Washington" kata Drake
"Aku yakin. Setelah aku berpura-pura mati dan kemudian aku meninggalkan surat di kepolisian Washington bahwa aku masih hidup dan akan pergi ke Indonesia adalah pilihan yang tepat" jawab Gilang
"Lagi pula aku tidak bisa selamanya disana, aku masih punya rumah dan keluarga" tambah Gilang


Kemudian mereka pun terdiam sementara. Gilang kemudian melanjutkan dengan membereskan semua benda-benda yang dia bawa dari Washington. Hingga dia terpikirkan satu hal, dia ingin menanyakan siapa sebenarnya Wizardor. Akhirnya kemudian Gilang membuka suaranya.

"Aku ingin tanya satu hal, siapa sebenarnya Wizardor ?"
"Dia adalah penyihir jahat zaman dahulu kala yang hidup abadi, tetapi sekarang dia mati" jawab Phoel
"Aku tahu itu, tapi yang kutanyakan adalah jati dirinya"
"Namanya adalah Keyandra Broz, penyihir yang dulunya baik tetapi dia kemudian mempelajari sihir hitam dan kemudian berlanjut hingga memakai nama Wizardor" kata Zoe
"Dan dia kemudian menginginkan kekuasaan dan mengetahui tentang Feather" tambah Micahel
"Sedikit aneh cerita kalian, aku tahu pasti rahasia Olympus" kata Gilang


Keempat kesatria itu menganggukan kepala. Gilang kemudian memutuskan untuk istirahat dan bersiap menghadapi hari esok. Ke esokan harinya, Gilang mempersiapkan diri menuju pusat kota untuk mencari pekerjaan. Setelah sarapan dan mengobrol bersama kedua orang tuanya, dia berangkat ke pusat kota dengan kendaraan umum. Tujuan utamanya adalah Indonesia Archeology Organization (IAO). Surat lamarannya kemudian diterima oleh organisasi tersebut. IAO bergerak dalam bidang arkeologi di Indonesia dan para pegawainya di gaji dari penemuan yang di dapat dan juga donasi dari para dermawan. Setelah wawancara dan uji seleksi, Gilang kemudian jalan-jalan keliling kota Samarinda dengan berjalan kaki. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang mirip dengan sahabatnya dulu, Irma Damayanti.

"Irma ?" 
"Iya, kamu siapa ?" 
"Aku Gilang Ramadhan, kau benar-benar Irma Damayanti ?"
"Benar.....Oh Gilang yang dulu satu SMP hingga SMA itu ?"
"Iya ini aku, sudah lama sekali kita tidak bertemu"
"Bagaimana dengan kuliah arkeologi mu itu ?"
"Aku sudah lulus, dan salah satu lulusan terbaik disana"
"Wow hebat, kapan kau pulang ?"
"Baru kemarin. Tadi aku juga baru saja melamar pekerjaan di IAO"
"Oh organisasi arkeologi itu"
"Kau bagaimana sekarang ?"
"Aku juga baru saja lulus Powter University jurusan arkeologi juga"
"Baguslah, sekarang kau mau kemana ?"
"Aku mau bertemu pacar ku. Itu dia disana yang dari tadi melihat kesini"


Gilang kemudian melihat ke arah yang ditunjukan oleh Irma. Disana sudah ada pria dengan para pengawalnya yang berjumlah empat orang berbadan tegap dan sepertinya membawa senjata. Pria itu berdiri bersandar di mobil sport berwarna hitam, dia memakai pakaian serba hitam lengkap dengan kaca mata hitam. Irma kemudian berpamitan dengan Gilang. Irma kemudian menuju pacarnya. Gilang melihat ke arah mereka, dan sedikit terlihat mereka sedang saling beradu mulut dan hampir saja bertengkar. Hingga Irma kemudian memasuki mobil dan di ikuti oleh pacarnya itu. Para keempat pengawal itu memasuki mobil yang lebih besar berwarna hitam di belakangnya. Gilang kemudian melanjutkan perjalanannya.


Ke esokan harinya, Gilang dihubungi oleh IAO untuk tes tertulis, saat dia berjalan menuju IAO tiba-tiba dia dihadang oleh mobil hitam. Orang yang menghadang kemudian keluar dan ternyata dia adalah pacarnya Irma. Kemudian muncul mobil lagi yang lebih besar dibelakang yang sudah pasti keempat pengawal. Kemudian pacar Irma berjalan maju dan mulai berbicara.

"Kau ada hubungan apa dengan Irma ?"
"Aku dan dia hanya sebatas sahabat dari SMP"
"Bohong...!!!!"
"Untuk apa aku berbohong ?. Kau tanya saja dia"
"Habisi dia" kata pria itu kepada keempat pengawalnya


Keempat pengawal itu mulai berjalan mendekat dan semakin mendekat. Mereka mulai mempersiapkan diri untuk menghabisi Gilang. Hingga muncul suara dalam badan Gilang.

"Gilang, biar aku membantumu" kata Drake
"Baiklah, tapi hanya buat mereka kalah dan jangan bunuh mereka"
"Tenang saja, itu urusan mudah"


Kebetulan waktu itu keempat kesatria Olympus berada di dalam tubuh Gilang. Setelah sebagian tubuh gilang dikuasai oleh Drake, bola mata Gilang berubah menjadi ungu hitam. Para keempat pengawal itu mulai menyerang Gilang dengan tangan kosong. Tetapi berhasil ditangkis semua serangan. Satu pengawal maju dan mulai berusaha memukul bagian perut Gilang, tetapi tangannya diambil Gilang dan muali berusaha dipatahkan dan kemudian perut pengawal itu ditendang dan rahangnya dipukul. Pengawal kedua dan ketiga berusaha menyerang bersamaan, tetapi tendangan yang telak mengenai bagian vital pengawal kedua dan berlanjut ke pukulan ke perut dan pipi serta hidung pengawal ketiga membuat keduanya terjatuh kesakitan. Pengawal keempat muali terlihat ketakutan dan dengan mudahnya dihjatuhkan dengan pukulan telak di rahanhnya dan tendangan di kepala. Pacar Irma mulai terlihat takut. Pria itu berusaha mengeluarkan senjata tajam di sakunya tetapi terlambat. Gilang dengan cepatnya mendekatinya dan dipegang tangan yang akan mengambil senjata dan dipukulah bagian perut kemudian dijatuhkan ke tanah tubuh pria itu.


Dengan kemenangan beruntun, Gilang kemudian berjalan menuju IAO kembali sambil berkata.

"Jangan melakukan hal ini lagi. Kalian mengerti !!!"

Gilang kemudian kembali normal kembali dan melanjutkan perjalannannya. Setelah menjalani tes tertulis, Gilang kembali ke rumahnya dan menunggu pengumuman beberapa hari lagi. Beberapa hari setelah itu, Gilang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarganya. Dan kadang Irma datang berkunjung, Irma juga sesekali berbicara tentang pacarnya yang bernama Rendra Joyokusuma. Rendra memang pria yang kasar tetapi kadang baik. Hingga Gilang mendapatkan panggilan dari IAO. Dan Gilang berangkat kesana. Sesampainya di IAO, tempat itu luluh lantak seperti terkena badai, tetapi bangunan disekitarnya baik-baik saja. Hingga muncul pria dan badannya ditutupi armor dan bentuknya seperti gorila yang berdiri dengan dua kaki serta topeng yang menyerupai monyet. Melihat hal itu, Gilang meminta bantuan Michael. Dan berubahlah Winger dengan jubah putih, rambut kuning, mata biru muda, dan juga sayap putih.

"Dimana Gilang Ramadhan ?" tanya mahluk itu kepada salah satu pekerja IAO
"Aku tidak tahu, dia baru mau jadi pegawai" jawab pegawai itu
"Hmmm siapa nama mu ?"
"Aku Nurrahman Abadi" jawap pegawai itu
"Baiklah Nurrahman, dimana rumah Gilang, cepat katakan !!!"
"Aku benar-benar tidak tahu menahu tentang Gilang"


Mahluk itu kemudian berusaha menghabisi pegawai itu hingga munculah Winger. 

"Hentikan semua ini" kata Winger
"Siapa kau ?. Jangan ikut campur urusanku" 
"Aku Winger dan aku akan menghintakan mu"
"Hm, Winger yang dari Washington rupanya. Kalau begitu perkenalkan, aku Cyber Kong"
"Tak usah banyak bicara lagi, kita selesaikan sekarang juga" tambah Cyber Kong


Pertarungan terjadi antara Winger dan Cyber Kong. Dengan tangan kosong dan keahlian masing-masing, pertarungan menjadi sangat sengit. Tetapi ternyata Cyber Kong bisa mengeluarkan laser dari tangannya dan juga beberapa peluru. Pertarungan cukup lama berlangsung hingga akhirnya Cyber Kong kalah dan melarikan diri dengan jet di punggungnya. Setelah pertarungan itu, Winger juga langsung pergi dari tempat itu. Keesokan harinya, Gilang ditinggal sendiri di rumahnya karena kedua orang tuanya pergi ke luar kota mengunjungi saudaranya yang sakit. Tiba-tiba pintunya ada yang mengetuk, dan Gilang menghampiri pintu rumahnya dan membukanya. Terlihat  tiga orang dengan pakaian militer tetapi berwarna hitam berdiri di depannya. Gilang kemudian mempersilahkan ketiga pria tersebut. Hingga salah satu dari mereka berbicara.

"Perkenalkan nama aku adalah Akbar Gunawan, aku adalah kapten dari tim Justice Corp Kalimantan Timur"
"Mereka berdua adalah pengawal ku" tambahnya
"Apa itu Justice Corp dan ada perlu apa kau kemari ?" tanya Gilang
"Justice Corp adalah tim tentara dari polisi hingga TNI yang anti Black Falcon dan masih bersih dari segala kejahatan. Dan aku kesini ada urusan mengenai Cyber Kong"
"Apa urusanku dengan Cyber Kong?. Aku hanya warga biasa"
"Cyber Kong mencarimu dan otomatis akan berusaha mencari semua hal tentangmu. Lagi pula kami tahu kau adalah Winger dan juga tentang keempat kesatria Olympus" katanya sambil menyuruh salah satu pengawalnya menunjukan sangkar burung dengan Burung Hantu di dalamnya alias Zoe
"Maafkan aku" kata Zoe


Setelah itu mereka berbicara panjang lebar. Dari identitas Cyber Kong adalah Rendra Joyokusuma. Dan Rendra adalah anak dari Ade Joyokusuma yang merupakan anggota Black Falcon sebagai pemimpin di Kalimantan Timur. Rendra mendapatkan pakaian Cyber Kong dari laboraturium Black Falcon. Setelah pembicaraan itu, Akbar pamit dan pergi dari rumah Gilang. Beberapa hari kemudian, Irma sering datang ke rumah Gilang untuk mencurahkan isi hatinya. Irma baru saja memutuskan hubungannya dengan Rendra beberapa hari yang lalu karena sifatnya yang berubah total. 


Gilang masih sendiri di rumahnya karena orang tuanya baru pulang dua hari lagi. Hingga dia mendapat telepon dari IAO bahwa dia diterima bekerja disana. Kemudian Gilang langsung menuju IAO untuk melengkapi hal-hal yang belum lengkap. Setelah dia selesai dan beranjak keluar, muncul Akbar dan dua pengawalnya. Akbar mengatakan bahwa Irma dan kedua orang tua Gilang telah diculik oleh Cyber Kong.Cyber Kong juga mengatakan bahwa Gilang harus datang sebagai dirinya, bukan sebagai Winger atau Cyber Kong akan membunuh mereka semua. Gilang langsung saja bergegas pergi menuju tempat yang dituju, tetapi tiba-tiba dia dihentikan oleh Akbar. Bahwa para burung alias para kesatria Olympus juga diculik. Gilang pun menjadi bingung harus berbuat apa. Hingga Akbar mengeluarkan sebuah sangkar burung dari dalam mobilnya. Akbra mengatakan bahwa didalamnya ada burung yang juga berasal dari Olympus. Akbar menambahkan bahwa burung itu dikirim langsung dari Olympus menuju tempat Justice Corp.


Gilang kemudian dantar oleh pengawal Akbar menuju tempat dimana keluarganya dan Irma  beserta para kesatria Olympus dibawa. Sesampainya disana Gilang langsung memasuki tempat itu. Tempat Cyber Kong seperti sebuah gedung yang merupakan sebuah bangunan markas Black Falcon Kalimantan Timur tetapi disamarkan menjadi sebuah bank. Hingga akhirnya Gilang bertemu dengan Cyber Kong.

"Akhirnya kau datang juga Gilang" kata Cyber Kong
"Aku heran, bagaimana kau bisa tahu kalau aku adalah Winger ?"
"Aku punya banyak mata-mata, termasuk dia" kata Cyber Kong sambil menunjuk sesosok manusia setengah mesin
"Satu hal lagi dimana mereka?" tanya Gilang
"Pelan-pelan saja. Mereka semua aman di ruang belakang ku" kata Cyber Kong
"Oh iya, keluarkan mereka semua" kata Cyber Kong kepada pengawalnya


Kemudian para kesatria Olympus dan keluarganya serta Irma keluar dari ruangan dibelakang Cyber Kong. Mereka terlihat luka-luka sehabis dipukuli. Mata keluarganya dan Irma ditutup. Melihat keadaan mereka seperti itu, kemudian Gilang membuka tutup sangkar. Ternyata di dalamnya ada burung gagak hitam. Tanpa pikir panjang, Gilang membuka pintu sangkar dan burung itu kemudian berubah menjadi cahaya dan memasuki tubuh Gilang.

"Sepertinya aku kenal burung itu" kata Phoel berbisik kepada Michael
"Sepertinya aku juga mengenalnya" balas Michael
"Dia adalah Bazi, kesatria kelima yang Hercules kirim. Dia adalah kesatria baru dan saat kita dikirim ke bumi dia masih dalam tahap pelatihan dan dirahasiakan oleh Hercules tetapi kabar itu terdengar oleh telingaku" jawab Drake
"Bazi, seperti apa kekuatan dan kemampuan dia ?" tanya Zoe
"Kita lihat saja" jawab Michael


Setelah memasuki tubuh Gilang, tiba-tiba tubuh Gilang berubah. Jubah Hitam kuning keluar menyelimuti tubuhnya, rambut menjadi merah, mata berubah menjadi merah dan sayap hitam keluar dari punggungnya. Sayap yang sama seperti Michael tetapi berwarna hitam. Dengan wajah terlihat marah, Winger menyerang Cyber Kong. Tetapi dihadang oleh sosok yang bersama Cyber Kong tadi. Pertarungan terjadi, dua lawan satu. Ternyata kekuatan dahsyat keluar dari Winger. Hingga Cyber Kong kewalahan menghadapi Winger dengan luka-luka yang cukup parah hingga Cyber Kong terbaring tak berdaya. Sosok misterius itu kemudian menyerang lebih ganas lagi ke Winger. Hingga Winger seperti kewalahan karena kelelahan. Tiba-tiba muncul sosok diantara mereka berdua. Sosok dengan tongkat muncul dan menegahi pertarungan. Sosok itu bertarung dengan sosok yang lainnya. Hingga sosok yang bersama Cyber Kong tadi terlihat kewalahan dan kemudian sosok itu membawa Cyber Kong pergi dan menghilang begitu saja.


Winger kemudian kembali seperti semula menjadi Gilang. Gilang kemudian melepaskan ikatan Irma dan kedua orang tuanya. Serta melepas tutup mata mereka. Gilang dan sosok misterius itu membawa mereka semua pergi melalui teleportasi yang dilakukan oleh sosok itu. Ternyata mereka teleportasi ke rumah Gilang. Luka mereka bertiga kemudian di obati oleh Gilang dan sosok tersebut. Hingga mereka bertiga pun tertidur. Sosok tersebut kemudian mengajak Gilang untuk berbicara.

"Nama ku Time, sosok yang bersama Cyber Kong adalah Time Machine"
"Namaku Gilang dan sudah kau ketahui aku adalah Winger. Lalu mereka mau kemana ?"
"Mereka pergi ke masa depan untuk mengahncurkan peradaban dan menguasainya"
"Apakah ada sangkut pautnya dengan Black Falcon ?"
"Ada. Semua ini adalah rencana Black Falcon"
"Jadi sebenarnya tugas ku adalah membawamu pergi ke masa depan untuk membantuku" tambah Time
"Lalu bagaimana dengan mereka ?. Mereka masih terluka"
"Mereka akan sembuh dengan cepat, besok pasti mereka sudah pulih"
"Kalau begitu aku ikut"


Dengan mempersiapkan segalanya Gilang ikut dengan Time ke masa depan. Para kesatria Olympus dimasukan ke dalam sangkar burung yang lebih besar. Meskipun mereka berempat belum akrab dengan kesatria yang baru. Dengan syarat dia dikembalikan disaat dia pergi dengan Time. Gilang akhirnya pergi dan menuju masa depan. Tamat........................(Bersambung)


Selesai sudah cerita dari Winger. Minggu depan gw akan menulis kelanjutan dari Monster Arm. Ending memang sedikit gw percepat di cerita ini, takutnya yang baca jadi bosan, karena itu dipercepat dan banyak yag tidak sesuai dengan konsep dan kerangka cerita yang sudah gw buat. Sekali lagi gw himbau dilarang mengkopi atau mengambil atau memperbanyak karangan gw tanpa seijin dari gw. Karena semuanya adalah hasil karangan dan tulisan gw 100%. Sampai bertemu di pos selanjutnya, See You Soon..... :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOEFL dan TOAFL UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Psychopath Story (Naskah Drama)

Pengalaman Gw Dengan Pelajaran Olahraga Sekolah